Vallusion [Bokuto Koutarou] [Haikyuu]

Onii-chan and Chocholate

Aniki!Bokuto x Imouto!Reader

_____

"Coklat itu... bisa untuk siapa saja...
...kepada keluarga misalnya."

_____

"(Name)!"

Kau yang sedang mempersiapkan sarapan itu menoleh pada sumber suara dan melihat seseorang yang sedang memegang permen coklat.

"Ah, coklat!" ucapmu.

"Hari ini dark chocolate lho~" ucapnya tersenyum lebar.

Iris matamu berbinar-binar dan kau mengangguk semangat.

"Arigatou, Kou-nii-chan!"

Ya, kau adalah Bokuto (Name), adik dari Bokuto Koutarou.

Kalian memiliki penampilan yang mirip: iris berwarna emas, dan rambut yang dwi warna.

Tentu saja kau tidak akan menghabiskan uang jajanmu demi membeli gel rambut seperti kakakmu. Kau lebih memilih memakai uang jajanmu untuk membeli coklat.

Ya, kau sangat menyukai manisan, terutama coklat.

Dan kakakmu mengetahui itu, oleh karenanya kakakmu selalu memberimu permen coklat satu setiap hari.

Lamunanmu buyar saat rambutmu diacak-acak. Kau mengangkat kepalamu dan melihat kakakmu sedang tersenyum lebar.

"Sama-sama!" ucapnya lalu berjalan menuju meja makan, "Ohh, hari ini omurice ya?"

Kau yang sadar rambutmu kini acak-acakan hanya mengembungkan kesal.

"Kou-nii! Jangan acak rambutku!" kesalmu mengembungkan pipimu.

Tapi kalian sama-sama sensitif jika menyangkut rambut kalian.

_____________________

"Heyyah, (Name)!"

Perlahan kau membuka matamu dan melihat kakakmu sudah siap dengan seragam volinya.

Perlahan kesadaranmu terkumpul, dan kau berkedip beberapa kali. Setelah yakin ini bukanlah mimpi, kau melirik ke arah jam.

"Apa yang kau lakukan jam 5 pagi, Nii??" kagetmu.

Kakakmu itu hanya tertawa lalu mengacak rambutmu yang sudah berantakan.

"Hari ini aku yang memasak, benar?" tanyanya lalu meletakkan permen di meja sebelah kasurmu, "Dan hari ini rasa strawberry-chocho ya."

Seketika kau 100% sadar dan langsung memeluk kakakmu yang sedang membungkuk tersebut.

"Arigatou, Nii!" ucapmu senang.

Kakakmu hanya tertawa lalu membalas pelukanmu, "Sama-sama. Sekarang bersiaplah karena aku akan mempersiapkan sarapan."

Kau hanya mengangguk lalu mulai bangkit dari kasurmu.

___

"Tumben bangun pagi walaupun Nii mendapat tugas memasak hari ini."

Kau menatap kakakmu yang tersedak oleh tofu buatannya, lalu berdehem pelan.

"Apa kau lupa hari ini hari apa?" tanyanya tak percaya.

Kau berkedip beberapa kali, mencoba mengingat ada apa pada hari ini. Tapi hasilnya nihil.

"Apa?"