::Terima kasih atas penghargaan THE BEST MATURE ONESHOT yang diberikan untuk LIE pada INDONESIAN FANFICTION AWARDS 2017, semoga cerita ini dapat menghibur & menginspirasi pembacanya.::
***
Akashi Seijuurou melirik.
Jari-jari dengan cat kuku merah menyala merobek tisu antiseptik di atas wastafel.
Perempuan muda di sampingnya menebali lipstik, menepukkan bedak tipis-tipis hingga wajah cantik yang telah pucat itu, menjadi semakin pucat.
Seijuurou kali ini menatap kaca.
Perempuan asing itu punya sesuatu yang berbeda. Matanya yang besar terasa mampu menyerap dalam pandangan pertama.
Caranya berpakaian rasanya terlalu manis untuk bersanding dengan suasana klub malam yang mereka datangi.
Rambut panjangnya digulung ke atas, membuat leher jenjangnya terpapar udara.
Tubuhnya cukup tinggi untuk ukuran seorang wanita, sekalipun sangat kurus dan tanpa otot.
Seijuurou tidak akan mengelak, pria normal mana pun pasti akan mengakui bahwa dada empuk yang dijatuhi kalung berbandul hati itu sungguh mengesankan.
Arloji yang sempat dilepas sebelum cuci tangan sengaja ditinggal.
Seijuurou menyelipkan selembar kartu nama sebelum berbalik pergi.
"Tunggu."
Dan sudah bisa ia tebak jika perempuan itu sejatinya adalah manusia dan bukan bidadari yang menyamar. Ia bisa membawa langkah untuk menyusulnya.
"Sengaja ditinggal atau memang ketinggalan?" Arloji disodorkan dengan gestur yang kasual. "Akashi Seijuurou-san."
Seijuurou menahan senyum. Suara perempuan itu lebih lembut dari tarian angin di pantai yang damai dan landai. Tidak tinggi. Tidak falsetto. Hanya lembut.
Entah kenapa rasanya hanya untuk berbicara, ia harus mengerahkan segenap tenaga.
"Ya, itu milikku," jawab Seijuurou. "Maaf, Nona?"
"Kuroko Tetsuya."
"Kuroko-san," Seijuurou mengangguk, tetap formal, bersikap sebagaimana layaknya pria yang sopan. "Sebagai ucapan terima kasih bolehkah kalau hari Sabtu ini aku mengajakmu makan malam?"
Tetsuya tidak memberi jawaban langsung. Hanya melambaikan kartu nama Seijuurou dengan bahasa tubuh kalau-berminat-akan-kuhubungi.
Seijuurou membiarkannya berlalu. Senyuman tipisnya masih tertinggal saat ia berpapasan di lorong dengan Aomine Daiki.
"Siapa dia?"
Lelaki itu bertanya, menatap punggung sosok cantik yang begitu janggal di matanya.
"Kenapa bisa ada perempuan di toilet pria?"
*
*
Kuroko no Basuke © Tadatoshi Fujimaki
Akashi Seijuurou x Kuroko Tetsuya x Momoi Satsuki
L I E
Bokushi. Sensitive theme about gender dysphoria/Gender Identity Disorder (GID).
Ini salah satu cara saya untuk mencintai Kuroko Tetsuya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LIE | Kuroko no Basuke ✅
Romance[WON INDONESIAN FANFICTION AWARDS 2017: BEST MATURE ONESHOT] Tak ada pesan moral, cerita tentang jati diriku hanya sebatas penipuan. [AkaKuroMomo, oneshot]