Chapter 2 : Reuni?

225 25 6
                                    

Michelle masih berlari ke lorong rumah sakit. Rambut nya yang ia kuncir pun bergoyang mengikuti irama larinya. Sedih masih hinggap di lubuk hatinya.

Arah larinya tak karuan. Hidungnya memerah, menahan ingus yang ingin keluar. Kepalanya sudah berdenyut sejak tadi.

Brak

Tubuhnya yang lesu menabrak sesuatu di depan nya. Kepalanya terangkat, ingin mengetahui apa yang ia tabrak.

Deg.

Kevin Aranda santoso

Kedua insan tadi hanya bisa mematung, mata hazel nan tajam Kevin bertemu dengan mata hitam teduh Michelle.

"Sial," ucap Michelle dalam hati.

"Ekhem," deham Kevin dengan suara yang sama dengan dulu, memecah keheningan yang ada.

Tak ingin lama-lama lumat dalam keadaan ini. Sudah cukup atas berita kematian Ayah nya.

Sejurus kemudian, Michelle kembali berlari tak tentu arah, yang penting meninggalkan Kevin dahulu.


Kevin, hanyalah tokoh di kisahnya dulu.

-

Kevin masih mematung untuk beberapa waktu.

Melihat sang wanita ber-sweater hello kitty itu pergi, semacam duri yang menghujam hatinya berkali-kali.

Jika saja, mereka masih bersahabat. Pasti pelukan hangat akan secara cuma-cuma diberikannya pada Michelle.

Namun sepertinya itu tidak akan terjadi.
------------------
Cerita ini lagi di re-write y.
Instagram : @kvnfrmn_

Un[ex]pected AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang