Michelle masih berlari ke lorong rumah sakit. Rambut nya yang ia kuncir pun bergoyang mengikuti irama larinya. Sedih masih hinggap di lubuk hatinya.
Arah larinya tak karuan. Hidungnya memerah, menahan ingus yang ingin keluar. Kepalanya sudah berdenyut sejak tadi.
Brak
Tubuhnya yang lesu menabrak sesuatu di depan nya. Kepalanya terangkat, ingin mengetahui apa yang ia tabrak.
Deg.
Kevin Aranda santoso
Kedua insan tadi hanya bisa mematung, mata hazel nan tajam Kevin bertemu dengan mata hitam teduh Michelle.
"Sial," ucap Michelle dalam hati.
"Ekhem," deham Kevin dengan suara yang sama dengan dulu, memecah keheningan yang ada.
Tak ingin lama-lama lumat dalam keadaan ini. Sudah cukup atas berita kematian Ayah nya.
Sejurus kemudian, Michelle kembali berlari tak tentu arah, yang penting meninggalkan Kevin dahulu.
Kevin, hanyalah tokoh di kisahnya dulu.-
Kevin masih mematung untuk beberapa waktu.
Melihat sang wanita ber-sweater hello kitty itu pergi, semacam duri yang menghujam hatinya berkali-kali.
Jika saja, mereka masih bersahabat. Pasti pelukan hangat akan secara cuma-cuma diberikannya pada Michelle.
Namun sepertinya itu tidak akan terjadi.
------------------
Cerita ini lagi di re-write y.
Instagram : @kvnfrmn_
KAMU SEDANG MEMBACA
Un[ex]pected Adventure
AdventureCerita ini berawal saat aku berusia 7 tahun. Dimana aku dapat berinteraksi dengan mahkluk yang tak kasat mata.Menurut orang tua ku aku hanya berkhayal karna wajar diusia 7 tahun dimana masa peralihan menjadi anak-anak. Dikesibukan ku kini aku sampai...