Chapter 8 : Start The Adventure?

168 24 3
                                    

Istirahat mungkin menjadi salah satu saat terbaik dan paling ditunggu oleh murid-murid di dunia ini. Beli istirahat baru saja berbunyi, Michelle yang sudah tak tahan dengan pelajaran matematika langsung buru-buru mengajak teman-temannya langsung menuju kantin untuk mengisi perut.

"Gila gak sih, kita baru awal masuk langsung disambut sama IPA," ucap Icha

"Iya!!! Apalagi tadi belajar apa tuh? Hukum kirchoff? Aduh gak ngerti sama sekali guee," Balas Gina menambahi

Sedangkan Michelle, ia masih melamun. Alasan nya tentu karna andres masuk ke kelasnya.

"Woi, ngelamun aja. Makan tuh makanan nya. Kasian dianggurin," kata wirda.

Memang daritadi mereka sudah memesan soto ayam lengkap dengan es teh manis bude.

"Iya, gue juga gak ngelamun kok," elak Michelle.

Nah disekolah ini Michelle sudah membentuk sebuah 'geng' yang selalu bersamanya dari kelas 7 namun ada juga yang sudah bersamanya sejak tk maupun SD.

Tadi itu Wirda, nama panjangnya Wirda Alveira Rose. Wirda ini anak keturunan asli Indonesia tapi ayahnya adalah pengusaha mebel terbesar di Indonesia dan nama rose diambil karna dulu katanya ibunya ngidam bunga mawar. Michelle bersahabat dengan Wirda sejak TK jadi persahabatan mereka erat banget.

Nah selain Wirda masih ada 3 teman dekat Michelle. Selanjutnya ada Sahda, nama panjangnya Sahda Alfhifah Marrelda. Sahda adalah anak blasteran Indo-Arab. Sahda punya kulit putih, tubuhnya pun proporsional. Michelle mengenalnya sejak kelas 7

Next, ada Gina, nama panjangnya Gina Oktariandari Mulfah. Ia paling pendek diantara kita, kadang kita juga memanggilnya 'curut' karna tubuhnya, selain itu Gina juga yang paling berisik. Michelle mengenalnya sejak SD.

Dan yang terakhir, Icha. Nama panjangnya Alysha Silver Zalikh. Cewek ini anak blasteran Juga, dia blasteran Indo-Pakistan. Icha sering dipanggil panic girl, kenapa? karna dia manusia terpanik di segala keadaan. Selain itu dia juga tergila-gila sama zayn malik. Michelle mengenalnya sejak SD.

"Woi, chelle bengong lagi," teriak sahda.

"Tau nih. Jangan-jangan lu lagi ada masalah? Masalah apalagi? Kita bisa bantu lu kok, gausah di pendem sendiri. Gue gamau lu jadi punya alter ego atau-,"ucap icha panik. Namun diinterupsi Michelle.

"Gue gapapa, udah tenang aja. Gue lagi gak mood aja gara-gara tadi gue telat padahal ini masih awal masuk dan gue juga dapet poin dihari pertama gue di kelas 8," Jelas Michelle

"Ooh. By The Way, lu keliatannya udah akrab sama si anak baru itu. Lu udah kenal sama dia?" Tanya gina.

"Hmm, belum deket banget si. Tapi, tadi dia udah nolongin gua dua kali loh," Ucap Michelle

"Hah? Beneran? Coba ceritain," Pinta Sahda.

"Jadi gini, tadi pagi gue udah ingin memulai pagi dengan ceria eh terus pas gue sampai di meja makan, gue ketemu sama si tua bangka itu-" Penjelasan Michelle terdekat

"Huft. Dia lagi dia lagi. Hadeh gue jadi lu si udah gak tahan deh, chelle." Ucap Gina

"Heh, udah gin itu nanti aja. Terusin chelle." Balas Wirda.

"Nah terus, udah tuh gue berangkat. Gue berangkat naik angkot. Dan dari
Jalan Perintis sampai pertigaan Adikusumo tuh macet parah. Gue si udah feeling bakal telat. Nah di deket-deket kantor pemasaran, si Andres naik diangkot yang sama. Dia duduk di samping, gue si gak terlalu fokus ke dia. Terus-" Penjelasan Michelle kembali terjeda.

"Heh, makan gak ngajak-ngajak!" Ucap Digo tiba-tiba datang.

Digo ini juga salah satu teman dekat Michelle, nama panjangnya Muhammad Arthur Vendigo. Di panggil Digo dan ia juga sangat bijaksana. Michelle mengenalnya di kelas 7.

"Yah elah. Ganggu aja si lu!" Ketus gina.

"Yaudah si maaf. Lagian gak ngajak. Lagi cerita apa si? Kok kayaknya serius banget." Ucap Digo

"Udah lu duduk aja diem, terus dengerin. Nanti keburu bel masuk," suruh Icha.

Digo dengan bihun goreng dan aqua botol digenggaman pun segera menuruti

"Terusin chelle," pinta Wirda.

"Nah, terus tau taunya dia juga turun di SMP kita. Gue otomatis kaget dong, tapi gua langsung buru-buru turun, nah pas gue udah mau bayar. Tau-taunya uang jajan gue gatau kemana. Untungnya ada dia, jadi dia bayarin gue juga. Nah abis itu gua dihukum tuh hormat bendera sama pak Cecep sama pak Deden. Yauda gua ikutin, terus pas gue lagi dihukum gua celingak-celinguk nyariin tuh cowo. Eh taunya pak Deden malah marahin gue. Terus pas pak Deden marahin gue, dia dateng belain gue dan akhirnya kita dihukum buat beresin taman belakang-" Jelas Michelle.

"Aaaah So sweet," Ucap Gina
"Ck, apaansi lu Curut. Lanjut Chelle," Balas Sahda.

"Nah pas kita udah bagi-bagi tugas. Terus pas gue bersih bersih, gue ketemu laba-laba dan kalian tau kan kalo gue arachnophobia. Yaudah Andres nenangin gue. Terus ngobrol ngobrol deh, eh pas lagi ngobrol gitu pak Deden dateng. Yaudah kita dipanggil ke BK. Dan untungnya dia bisa bikin pak Deden percaya kalo kita udah bersih bersih." Jelas Michelle

"Ohh ngomongin si anak baru?" Ucap Digo.

"Iyaaaaa Digoooo," Ucap kami bersamaan.

"Tolong....tolong....tolong..." Suara itu datang di pendengaran Michelle.

"Hah? siapa yang minta tolong?" batin Michelle.

"Nyari apa Chelle?" Tanya wirda.

"Eh? Gapapa kok, lanjutin makan lagi yuk," ucap Michelle sambil nyengir.

"Tolong...dengarkan aku. Bisakah Kau datang ke Gudang belakang sekolah sendirian. Tolong.."

Suara-suara aneh kembali hinggap di pendengaran Michelle.

Apa gue schizophrenia? Tanya Michelle dalam hatinya.

"Tolong.. Sekaranglah.." Suara aneh kembali datang. Mungkin kali ini, Michelle akan coba menuruti 'nya'

"Gue coba buat datengin dia. Gue harap kejadian waktu gue umur 7 tahun gak terulang. Semoga saja," batin Michelle.

"Eh michelle, lu kesambet apa si? Dari tadi bengong mulu. Noh ditanya gina mau beli keripik pedes gak?" Tanya Icha, dengan nada agak kesal karna daritadi Michelle selalu bengong.

"Eh....Sorry. Gausah gin, gue mau...mau ke kamar mandi dulu ya. Bentar doang," ucap Michelle bohong.

"Oh. Yaudah sana. Jangan lupa kita abis ini pelajaran bu Lasmi loh!" kata Digo Memperingatkan.

Disaat yang sama. disaat Michelle mengira tidak ada yang mengikutinya. Ia salah. Digo sudah merasa aneh dengan Michelle sejak tadi, itulah mengapa sekarang Digo sedang mengintip Michelle yang sebentar lagi akan masuk ke gudang belakang sekolah

Didepan pintu Gudang yang tak terkunci ini, Michelle berhenti sejenak untuk memantapkan keyakinannya, "Oke gue harus coba untuk kali ini," Michelle memantapkan dirinya.

Ia membuka pintu gudang tersebut. Dan, debu-debu di gudang itu, merangkai kata-kata yang mengejutkan Michelle sekaligus meningatkannya saat ia kecil.

" Aku Datang Kembali. Bersiaplah Untuk Kalah Kedua Kalinya "

Suara-suara aneh kembali datang di otak Michelle. Membuat kepalanya berdenyut.

"Cari aku... ditempat yang sepi secepatnya...atau kau sudah tau konsekuensi nya, manis..."

Suara yang sudah tak asing lagi di otak Michelle. Ia mengerti akan kemana arahnya. Dan ia, tak mau 'kalah' untuk kedua kalinya.

Michelle berfikir sebentar, sejurus kemudian dia bergegas ke taman belakang untuk menenangkan dirinya sejenak.
-------------------------
Cerita ini sedang di re-write
Ig : @kvnfrmn_

Un[ex]pected AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang