Kisah Seorang Prajurit TNI

PART 2

***

Tanpa bantuan gas air mata kedua belah pihak saling turun senjata dan menuai sebuah Tanya karena perwakilan rakyat dari pulau timur berkata "wahai para prajurit apa hal yang kau lakukan disini ?,tak akan kami berdamai walaupun kau menembakkan 1000 kali tembakkan ke udara kita tak akan damai "."Lantas dengan cara apa saudara2 disini bisa berdamai?"."Bagus jika bapak bertanya seperti itu pada kami , kami akan berdamai dan berjanji tidak mengganggu masyarakat barat lagi asalkan mereka mengihklaskan seluruh lahan pertanianya utuk kami"."Ya sudah jikalau itu membuat masyarakat timur senang.Spontan masyarakat timur senang dan bersorak bahagia dengan girang tiada tara .Masyarakat barat sepertinya sudah pasrah atas keputusan dari para pasukan, mereka pasrah karena jikalau terus2an mereka diteror oleh bom yang sangat tidak membuat nyaman semua warga barat ,maka mereka akan terus hidup menderita.

Esok paginya masyarakat barat berkumpul dibalai desa untuk merundingkan bersama para prajurit TNI tentang keputusan kemarin yang diberikan kepada masyarakat timur .

Warga dengan seksama mendengarkan penjelasan dari komandan kami atas keputusannya , ada sebuah rahasia besar yang belum diketahui oleh kedua belah pihak masyarakat timur & barat yaitu sebenarnya lahan pertanian warga barat yang diambil oleh masyarakat timur adalah lahan rusak yang tidak dapat ditanami apapun baik tanaman seperti jagung,dan singkong.Masyarakat barat pun senang dan lega ahirnya mereka mengetahui rahasia sebenar2nya tentang masalah lahan tersebut.

Tugas kami para prajurit pun selesai. Dalam perpisahan kami , para masyarakat barat sangatlah bertrimakasih atas segala bantuan yang diberikan terahadap masyarakat barat hingga mereka merasa aman . Kami para prajurit TNI merasa sangat terhormat bisa ada ditengah-para masyarakat. Bagi kami rasa aman dan nyaman para masyarakat adalah suatu kebahagiaan tersendiri dalam bertugas tetapi lepas dari itu semua memang sudah kewajiban kami sebagai pasukan TNI melindungi warga masyarakat dan aku mengingat suatu kalimat "BERSAMA RAKYAT TNI KUAT" ini lah bukti pendedikasian kami terhadap semua masyarakat khususnya warga pulau barat ini.

Ada sebuah kisah yang mengharukan ketika aku bersama para pasukan lain hendak pergi meninggalkan daerah terebut ada seorang bocah kecil yang tiba2 menangis dan lari menuju ke arahku sontak aku teraget bocah tersebut memeluk erat tubuhku seakan aku dan para pasukan ku tak boleh pergi meninggalkan daerah tersebut .Hal tersebut mengingatkanku pada Satria yang entah apa kabarnya ia bersama istri dan adik2nya dirumah ku harap mereka bisa menjaga diri mereka dan tidak ada hal buruk yang menimpa mereka sedikitpun .

Dari daerah kami bertugas menuju lapangan penerbangan berjarak sekitar satu jam setengah dan itu aku lalui bersama pasukan ku dengan canda dan gurau mereka yang nampaknya tidak menghiraukan rasa penat yang kitarasakan .Ya tak lama kemudian aku dan para pasukan ku sampai di lapangan penerbangan dan kami bergegas untuk balik menuju markas kami di Surabaya .

Memang setiap perjalanan tak ada yang mulus seperti jalan yang baru saja diaspal selalu saja ada hambatan yang harus ku lalui bersama pasukan ku, saat itu pesawat kami sedang terbang tinggi beribu2 kaki bahkan.Ditengah2 perjalanan kami diberi ujian dengan habisnya bahan bakar pesawat kami .Pada saat itu semua pasukanku berdoa dan pasrah dalam hatiku berkata " ya Allah jikalau engkau masih memberikan hamba dan pasukan hamba untuk tetap bernyawa maka selamatkan kami ya Allah beri lah kami perlindungan mu ya Robb".Aku memang tak pernah mengira jika semua ini terjadi tapi apa boleh buat "Lebih baik pulang nama dari pada gagal dalam bertugas".Itulah kalimat yang selelu aku tanamkan pada driku disaat aku bertugas.

Awan mulai menunjukkan lagit abu2nya petir menyambar tempat diatas pesawat . Aku dan para pasukan ku sedang tertidur pulas dan kami tidak menghiraukan apapun yang terjadi pada pesawat kami. Alarm tanda bahaya pesawat kami berbunyi terdengar suara ledakan dari luar pesawat dan benar pesawat kami meledak seluruh pasukan ku jatuh berterbangan seperti layaknya pasukan TNI yang sedang terjun paying.