1.hari pertama

22 1 0
                                    

Author pov

06.10

Seorang gadis bernama Khanza keluar dari kamarnya dan berjalan kearah dapur.

Saat di dapur ia membuka kulkas, mengambil roti dan selai cokelat. Lalu membawanya keatas meja makan.

Mengolesi roti itu dengan selai cokelat lalu memakannya dengan lahab.

Ia melihat jam berwarna pink yang melingkar manis ditangannya.

Jarum jam menunjukan pukul

06.30

Saatnya ia berangkat ke sekolah.

Ia keluar dari rumah tampa ditemani siapa pun. Berjalan kearah motornya. Menghidupkan pedal gas, lalu menggasnya hingga keluar dari pekarangan rumah.

'gue cape..' ucap Khanza dalam hati lalu melajukan motornya dengan cepat.

Sesampainya di sekolah, Khanza memarkirkan motornya lalu berjalan ke dalam sekolah.

Khanza sibuk mencari seseorang yang tak kunjung menampakan Batang hidungnya.

Dari arah lain seseorang berjalan mendekatinya. Menepuk pundaknya kuat sehingga Khanza terkejut setengah mati akibat orang itu.

"Astajim, Allah maha besar! Jantungan gue monyet!" Khanza membalikan badan dan mendapati sahabatnya Rani sedang ketawa terbahak-bahak.

"Ga lucu ran!" Bentah Khanza mencerucutkan bibirnya. Sedangkan Rani mencoba menghentikan tawanya.

"Ekspresi Lo lucu, kaya kucing kejepit. Ahaha!" Rani ketawa sampai ia memegangi perutnya.

Khanza yang melihat itu langsung berjalan meninggalkan Rani yang tetap saja tertawa.

"Khanza tungguin gue!!!" Ucap Rani dan berlari mengejar Khanza yang sudah duluan pergi kearah Mading.

"Lo ma, kalau mo pergi gonggong dulu"

"Lo kira gue binatang?! Mati ae lu!" Khanza kembali berjalan kearah Mading sedangkan Rani cekikikan di belakang Khanza.

Khanza dan Rani yang baru saja sampai di Depan Mading yang dipenuhi oleh murid-murid Nusa bangsa (NB) mencoba mencari celah agar bisa melihat kelas mana yang akan ditempati oleh mereka berdua.

Ya, ini hari pertama mereka berdua duduk di bangku kelas 11 alias kelas 2 SMA.

"Misi dong! Minggir bentar!" Teriak Khanza saat berusaha masuk dari celah-celah kerumunan itu.

"Za, tungguin gue!" Teriak Rani saat badanya di senggol kesana kemari dengan orang yang berada di kanan kirinya, sampai kepalanya pusing akibat diopor kesana kemari, dikiranya iklan mie pake opor-opor segala.

Khanza tidak mempedulikan ucapan Rani.

"Misi bentar" ucap Khanza sambil melihat urutan kelas yang akan ditempatinya.

' IPA XI.2 ' Rasanya Khanza ingin berteriak sekencang-kencangnya, akhirnya dia bisa memasuki kelas unggulan.

Setelah melihat urutan kelasnya Khanza kembali mencari nama seseorang yang mungkin butuh bantuanya.

Setelah ketemu ia keluar dari kerumunan, dan mendapati Rani sedang duduk di dekat kerumunan sambil memegang kepalanya.

"Lo kenapa?" Tanya Khanza bingung

"Pala gue kejedot dinding gegara berudu halus!" Khanza yang mendengarnya langsung tertawa ngakak.

"Ga lucu set!" Khanza yang mendengar malah ketawa semakin menjadi-jadi.

"Siapa yang bilang lucu?" Khanza meredakan tawanya.

"Tau ah Zebel!" Rani mencerucutkan bibirnya.

"Oh, ya, gue dikelas apa?" Tanya Rani.

"Lo sekelas ma gue, dan yeah...KITA MASUK KELAS UNGGULAN!" teriak Khanza, yang membuat rani membulatkan matanya.

"SUMPAH DEMI APE LO?!" Balas Rani tak kalah kencang.

Khanza mengangguk, dan langsung di peluk oleh Rani.

"Ya allah. Napas gue!" Teriak khanza yang langsung dilepaskan oleh Rani.

"Hehehe, sori. Gue terlalu seneng jadi gini" balas Rani cekikikan.

"Ke kelas yuk" ajak Khanza sambil tersenyum.

"Yuk" balas Rani tersenyum juga.

' gue mau Lo terus tersenyum kaya gini za..'

🍃🍃🍃

TREENGGG

Bel tanda masuk bunyi, tetapi suasana kelas tetap saja riuh seperti suasana di pasar.

Emak-emak bagian depan persis seperti emak-emak tukang gosip yang berkumpul dalam satu meja.

Bagian belakang tempat bapak-bapak yang hobinya nonton yang nggak-nggak, you know la

Dalam Satu dorongan, suasana kelas langsung berubah menjadi hening, semua kembali ketempat duduk bangku masing-masing.

"Perhatian semuanya!" Teriak seorang guru dengan lantang yang bisa di pastikan wali kelas mereka.

Semua yang berada didalam kelas hanya diam memperhatikan buk Netty -yang nota benennya guru paling menyeramkan-.

"Oke sekarang ibu mau kalian duduk berpasangan." Semua anak perumpuan langsung melotot, berbeda dengan anak laki-laki yang langsung bersemangat.

"Tapi Bu..-" protes salah satu anak perempuan yang tidak diketahui namanya.

"Ga ada tapi-tapian!" Bentak Bu Netty yang membuat orang itu bergedik ngeri.

Setelah satu jam menyusun tempat duduk dan juga memilih ketua, Khanza di dudukan dengan cowo yang sok kegantengan -Bintang-, sedangkan Rani di dudukan tepat di depan Khanza dengan seorang cowo ter-culun di kelas -pito-

"Gak ada yang boleh pindah pindah dari bangkunya oke? Kamu Dayat, tolong jaga keamanan kelas!" Dayat ketua kelas yang di utus satu kelas.

"Baik Bu." Balas Dayat.

"Dan kalian semua tunggu pak Amri datang" semua murid langsung mengangguk.

Bu Netty langsung pergi dari dalam kelas.

Detik itu juga kelas menjadi ribut seperti sedia kala.

' ini seriusan kelas unggulan??' batin Khanza dalam hati.

[A/N]

Helo! Sorry Baru update sekarang. Ni otak betul2 buntu suwer dah

Moga suka!

Jangan lupa di vote

Wilda

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 21, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang