PROLOG

41 4 0
                                    

Dan aku takkan pergi dan melepasmu..
Dengan sadarku, ku masih mau tuk menuju tujuku dan ku berjanji tuk selalu ada
Sampai waktunya
Karna semestaku ada pada kamu

                                 •••

Praakkkkk...
Suara itu lagi. (Namakamu) Yoshana Putri segera bangun dari tidurnya dan melepas headset  yang dia pakai. Sesegera mungkin ia beranjak dari tempat tidurnya dan melangkah ke dapur.

"Mau kamu apa sih? Kamu bikin kopi aja nggak bisa. Kamu ngatur-ngatur aku. Aku selama ini kerja. Banting tulang untuk membiayai hidup kalian. Tapi apa? Kalian malah meremehkanku. Kalian kira aku ini apaa? Jawab!"
"Pah, tolong dong kamu ngertiin aku. Aku juga cape seharian kerja ngurusin rumah. Nyuci,ngepel dan lainnya. Papa nggak bisa dong seenaknya gitu main tuduh aku meremehkan kamu. Aku ini-
"Ah sudahlah! Aku mau berangkat kerja. Nanti malam kamu tidur duluan aja. Aku lembur"
"Pah tapi,-

•••

Semua pikiran negatif berkecamuk di kepala (Namakamu). Mengapa papanya begitu tega dengan mamanya. Kasar. Seperti tidak menganggap bahwa dia adalah istrinya. Orang yang telah melahirkan anaknya sendiri.

"Aku cape Ya Tuhan. Aku nggak kuat. Kenapa papa tega banget sama mama. Kenapa kejadian ini terulang lagi? Kenapa?"

(Namakamu) menangis sekencangnya di bangku panjang sebuah taman belakang sekolah. Tempat yang selalu dia datangi setiap pagi untuk membuang rasa kecewa dan pedih yang dia rasakan. Broken Home mungkin itu julukan yang tepat untuknya, walaupun papa dan mamanya masih tinggal di bawah atap yang sama.

"(Nam)"
"Aldi.."

(Namakamu) memeluk Aldi. Membenamkan wajahnya didada Aldi. Dan Aldi membiarkan seragamnya basah karena air mata (Namakamu). Perlahan (Namakamu) melonggarkan pelukannya. Kemudian ia menatap Aldi sendu.

"Apa lo baik-baik aja (Nam)? Kenapa lo nangis. Papa lo nyakitin lo lagi?"

(Namakamu) menggeleng dengan tegas. Ia menepis air mata di pipinya dengan kasar. Kemudian dia kembali ke posisi semula.

"Papa mama gue bertengkar lagi, Di. Tadi pagi cuma gara-gara masalah sepele papa marahin mama. Gue nggak tahan, Di liat mama menderita terus selama ini. Mama udah terlalu sabar untuk ngadepin sifatnya papa"
"Udah lo jangan sedih gitu dong, (nam). Gue tau lo pasti kuat. Lo terus support nyokap lo. Supaya dia tetep bertahan sama bokap lo itu"
"Iyaa,Di. Thanks yaa lo emang sahabat terbaik gue. Gue sayang banget sama lo,Di"
"Iya Yos😅 camacama tayangku"
"Aldi alay ih, lagian ngapain sihh lo manggil gue Yos lagi. Itu kan nama panggilan gue waktu kecil. Iya gue tau nama gue Yoshana tapi nggausah dipanggil Yos juga kali"
"Bodoamat ah. Ke kelas yuk, nanti di kelas lo ada anak baru (nam) ganteng katanya. Siapa tau lo kepincut deh😁"
"Dihh. Cuma katanya aja keles. Yaudah yuk kita ke kelas. Ayoo Aldii"

(Namakamu) beranjak dari bangku panjang itu, menarik tangan Aldi untuk kembali ke kelas. Dan kemudian mereka berjalan dengan cepat karena mereka tau, 15 menit yang lalu bel masuk sudah berbunyi.
Dasar anak bandel😪




Prolognya segini aja ya, tunggu part kedua🙏
Sorry pendek, sorry untuk typonya juga😚
Oiya, sorry Iqbaalnya belom muncul. Di part kedua nanti ya😋
Like+Vomment. Lanjut apa enggak?

By : Author Cantik calon istrinya Iqbaal😚 *apalo?👅

Terimakasih Iqbaal❤Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang