Sepatu pink

46 4 2
                                    

Awal bulan yang membuat semangat dihari yang cerah dan mungkin cuacanya cukup menarik untuk sebagian orang mengawali pagi dengan bersepeda, sama seperti pagi hari nya Deara berangkat ke sekolah, bukan. Bukan karna Deara yang suka bersepeda, tapi saat ini dia akan telat datang ke sekolah .
Ahh bahkan ini baru awal bulan.

"Ibuuuu... Kaus kaki Dea belum diganti"

Selain suka telat Dea memang agak ceroboh dikit. Mohon jangan ditiru ya, usahakan 2hari sekali kalian ganti kaus kaki.

Ok kembali ke teras.

Ibu  Deara juga suka mengomel tanpa henti walaupun ngomelnya juga terkadang membuat Dea terkikik, sudah mengomeli Dea karna tidak ganti kaus kaki tapi ibunya selalu ngasih kaus kaki baru buat Dea. Ibunya sedia kaus kaki di lemari tanpa sepengetahuan Dea, tujuanya biar Dea ngga tau. Ya iyalah namanya jga disembunyiin.
Ibunya hanya menggeleng mengetahui kecerobohan anaknya yang entah keturunan dari ayahnya atau bahkan dari ibunya sendiri .

Dea berangkat kesekolah bersama sohibnya Nelin yang paling sabar kalo nungguin Dea kesiangan sampai telat.

"Lo lagi nggak serius kan pake sepatu pink" Nelin melirik sepatu Dea setelah memarkirkan sepeda

"Aduh gue lupa, mampus nggak boleh masuk" Dea mendengus kesal

"Kebiasaan lo sih, ngga kaus kaki sekarang sepatu lo ketuker" Nelin memang sudah kenal sekali sifatnya Dea. Ceroboh.

"Duhh gimana dong, ada Pak Galih. Gila gue harus gimana Nel"
"Terserah lo, mau ngumpet juga bakal ketauan, lo kan gede"

"Ck" Dea tau sohibnya kadang kurang vitamin, ngasih solusi ngga penting.
Tiba tiba Dea tersentak mengetahui tangannya ditarik oleh seseorang dari belakang, menjauh dari jangkauan Pak Galih.
Setelah tersadar bahwa ada yang menarik tangannya Dea segera melepaskan tangannya dengan paksa dari genggaman itu.

"Lo apaan sih narik narik tangan gue, sakit tau" Dea kesal matanya melotot hampir lepas

"Mau selamat nggak?" Cowok dengan tubuh tinggi berkata sangat dingin serasa di lemari es.

Cowok itu kembali menarik tangan Dea lebih keras, awalnya Dea ingin menolak sebelum mengetahui Pak Galih berada di belakangnya, ahirnya Dea menuruti cowok itu. Cari aman aja .

Upacara berlangsung dengan khidmat

Sampe sini dulu ya
Bakalan banyak kecerobohan Dea di cerita selanjutnya
Tentunya perlu tahu siapa cowok yang menolong Dea dengan dingin itu.

See you again

15 Feb '17

Treasured memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang