Ayahku mencium pipiku ketika kami sampai digerbang sekolah. Aku menatap sekolahku melalui kaca jendela mobil, kini hujan deras menghiasi pemandanganku. Aku mengenakan jaketku dan menutupi rambutku dengan hoodie, beharap hujan tidak terlalu membuat bajuku basah. setelah keluar dari mobil, aku segera berlari menuju dalam sekolah dan berjalan kearah papan pengumuman dimana puluhan siswa sekolahku tengah mengumpul." Rena!!" seseorang meneriakkan namaku.
Aku menatap sahabatku Audry yang kini tengah berusaha keluar dari kerumunan dan berjalan mendekatiku. rambutnya yang keriting bergerak lucu megikuti langkahnya.
" Okey kita sekelas lagi." ucapnya sambil merangkul bahuku.
" Serius?"
Audry mengangguk mantap.
Aku bertepuk tangan sambil loncat seperti anak kecil, bahagia karena aku tak perlu berpisah dengan sahabatku.
" Malu-maluin lo. yuk ke kelas!" Audry menarikku. " Eh, lo tau engga kalo kita juga bakalan sekelas sama Zian?"
Aku mengerutkan dahi. " Zian? siapa? anak baru ya?"
Audry mengetuk kepalaku gemas. " Gila lo! kemana aja sih selama ini? masa lo engga tau Zian sih, Ren. Itu lo anak kelas B yang ganteng banget itu, yang kulitnya putih kayak bule , yang ganteng banget itu loh!"
" Dry, gimana gue bisa tau orangnya yang mana kalau setiap cowo yang lo temui dibilang ganteng. Jangankan Zian, Pak Ahmad guru honorer aja lo bilang ganteng."
Audry menatapku malu. " Tapi seriusan Ren, kalo yang namanya Zian ini gantengnya maksimal. lo tau edward cullen kan? nah dia itu mirip banget!!"
Aku menggelengkan kepala mendengar Audry yang memang miss lebay. jangan-jangan Pak Ahmad bisa dikatain mirip Jacob.
Begitu sampai kelas, ternyata masih sepi dan hanya tiga orang yang baru datang. Aku dan Audry memilih tempat duduk dibarisan ketiga , tidak terlalu mencolok dan dekat dengan jendela. sambil menunggul bel masuk aku mendengarkan cerita Audry yang kini tengah bercerita mengenai Farhan, laki-laki yang baru dikenalnnya melalui media sosial.
Seorang laki-laki yang baru datang mengalihkan perhatianku dari cerita Audry , rambutnya basah mungkin karena hujan namun entah kenapa air hujan yang menempel dirambutnya terlihat seperti butiran berlian, kulitnya yang putih dan matanya yang tajam beradu pandang denganku hingga membuat hatiku bergetar, lalu ia mengedarkan pandangan ke kelas. dan aku tidak menyadari bahwa Audry sudah berhenti bercerita dan kini matanya menatap sosok laki-laki tampan yang kini tengah berjalan menuju bangku belakang.
" Dry, lengan gue sakit nih kalo lo kelamaan megang gue." protesku melihat Audry yang memegang erat lenganku.
" Sorry." ucap Audry begitu sadar. ia menggelengkan kepalanya mencoba mengembalikan kesadaran. " Ren, itu yang namanya Zian."
Aku menatap kembali laki-laki tampan bak dewa itu yang kini tengah sibuk membaca buku. ia sepertinya tidak sadar kalau dirinya begitu menarik perhatian seisi kelas, bahkan wanita yang duduk dibelakangnya kini menatap Zian dengan mulut menganga.
Aku memegang dadaku yang kini berdetak terlalu cepat, diam-diam kembali menatap Zian... God kenapa hanya dengan melihat Zian jantungnya berdetak sangat cepat??
Hai.. hai.. hai..
salam kenal semuanya :)
BTW ini pertama kalinya aku bikin cerita lhooo... ditunggu banget saran dan kritiknya ya!!
makasih juga buat yang udah baca sampai chapter ini, semakin banyak yang baca , aku semakin semangat buat nulisnyaaa
salam sayang dari Zian dan Renata
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband is My classmate (END)
RomanceTERBIT!! Untuk order bisa WA 088214923999 ( Mba Yoanita) Warning!! Beberapa chapter di private, follow dulu yaaa biar bisa baca :-):-):-) Bagi Renata, Zian teman sekelasnya adalah pusat hidupnya. Mencintai lelaki datar dan ketus seperti Zian ada...