Chapter 2

51 2 0
                                    


"Mengapa aku selalu gagal dalam tes? Aku terlalu muak mengerjakan tugas - tugas remidi ku." ucap ku kesal. Aku harus mencari buku - buku yang berisi tentang organ tubuh, dimana aku selalu merasa ingin muntah saat melihatnya. Setelah lama aku mengerjakan tugas remidi, akhirnya aku bisa menghabiskan waktu bersantai di rumah. Karena bosan, akhirnya aku berniat untuk jalan - jalan di kota yang ramai ini. Aku melihat ada festival di dekat rumah ku, ada banyak anak remaja yang berkunjung kesana. Aku sedang membayangkan apa Cady mau ku ajak ke festival itu? Pasti dia tidak mau, tapi apa salahnya jika ku tanya padanya. Tidak tahu kenapa, sekarang aku ingin sekali membeli es krim. Aku berkeliling di taman untuk mencari penjual es krim. Setelah lama aku berkeliling, akhirnya aku menemukan penjual es krim yang sedang ku cari. Aku harus mengantri karena banyak anak - anak yang membeli es krim itu. Ku lanjutkan perjalanan saat sudah mendapat es krim. Sebenarnya aku bingung akan pergi kemana. "Sepertinya aku akan pergi membeli beberapa pakaian saja." ucap ku dalam hati. Padahal tujuan ku sudah jelas ingin membeli pakaian tapi tetap saja aku bingung akan pergi kemana. Ku habiskan waktu setengah jam hanya untuk mencari toko yang ingin ku datangi. Ternyata pilihan ku tidak salah, toko ini sangat lengkap. Aku mulai mencari - cari pakaian yang sesuai selera ku. Saat aku ingin mengambil kemeja yang aku incar, tiba - tiba saja aku mendengar suara seorang pria yang menyebut nama Cady. "Ya, aku melihatnya sendiri, sepertinya Cady tinggal sendiri di kota ini. Tingkah laku nya sangat mirip seperti mu kawan. Hahahaha." pria itu berbicara dengan santai. Ah, tidak mungkin yang ia bicarakan adalah Cady pemalas itu. Nama Cady kan tidak hanya satu di dunia. Setelah selesai memilih pakaian, aku hendak membayarnya di kasir dan kebetulan aku melihat pria tadi masih berbicara dengan orang di Handphone -nya. Dari postur tubuh dan cara berpakaiannya sepertinya dia mirip dengan pria yang waktu itu mengikuti Cady. Pria itu tiba - tiba saja memutar badannya saat aku ingin mendekatinya.

"Mengapa hari ini London sepi sekali? Bukankah seharusnya di hari libur mereka semua menghabiskan waktu bersama keluarga? Ah, apa peduli ku. Lagi pula aku juga menghabiskan waktu ku sendiri." gerutu ku saat berjalan menuju tempat parkir. Di hari libur seperti ini, aku tidak mempunyai rencana sama sekali lalu kemudian aku berpikir untuk berkunjung ke cafe tempat Cady bekerja. Siapa tahu aku bisa mengajaknya sedikit mengobrol. Jarak menuju cafe itu sedikit jauh dari tempat ku membeli pakaian tadi, kurang lebih memakan waktu 15 menit menggunakan mobil. Setibanya di cafe tersebut, aku melihat Cady yang baru saja datang ke tempat yang sama. "Lihat betapa beruntungnya kau Haz, kau datang diwaktu yang sangat tepat." ucap ku girang. Aku segera masuk ke dalam cafe itu untuk menemui Cady. "Selamat sore, apa yang ingin anda pesan?" ucap sang barista sambil bersiap mencatat pesanan. "Aku ingin memesan satu Espresso dan kau untuk hari ini." jawab ku sambil menahan tawa. Dia tampak terkejut dengan perkataan ku barusan. Tanpa sadar, tawa ku memecahkan suasana sepi cafe ini. Ku lihat wajahnya yang mulai memerah, mungkin dia sedang menahan kemarahannya. "Apa yang kau tertawakan? Itu bahkan tidak lucu sama sekali." jawabnya dengan nada sarkas. Sepertinya Cady tidak mengerti kalau ini hanya sebuah candaan. "Tenanglah, aku hanya bercanda saja. Maksudku tadi aku ingin mengajak mu sedikit mengobrol tapi kelihatannya kau sedang sibuk. Oh ya ngomong - ngomong tadi aku pesan satu Espresso." ucap ku mengingat kan pesanan ku. "Ya memang aku sedang sibuk tapi jika kau ingin ku temani mengobrol, aku akan meminta izin kepada bos ku." Betapa terkejutnya aku saat Cady mengucapkan kalimat tersebut. Aneh sekali, ada apa dengan dia? Tapi baguslah dia mau menemaniku. Saat Cady sedang meminta izin kepada bos -nya, aku sibuk mencari meja mana yang ingin ku tempati.

Cady's POV

And i just can't look it's killing me
And taking control
Jealousy, turning saints into the sea
Swimming through sick lullabies
Choking on your alibis
But it's just the price i pay
Destiny is calling me
Open up your eager eyes
Cause i'm Mr Brightside

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 16, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SeparateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang