Closer

2.6K 300 33
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


PS: sorry for TYPO!!

Jira POV

Aku membuka pintu kamarku, menutupnya dengan tenaga yang tidak kusangka terlalu berlebihan hingga menimbulkan suara gebrakan yang cukup memekakan telinga.

Oke, baiklah, aku memang tidak berniat melakukan hal itu, mengingat keluarga besarku masih berada di lantai satu dan pasti mendengar suara pintu tersebut tapi, aku juga tidak perduli apa yang mereka pikirkan saat mendengarnya.

Aku sama sekali tidak perduli dengan apapun saat ini, pikirannku sudah penuh sesak dengan hal yang menggangguku sejak beberapa jam yang lalu.

Setelah melempar kunci mobil di atas meja rias, aku melangkah masuk ke dalam kamar mandi dan menyalakan shower, sama sekali tidak berniat mandi, hanya sedang berusaha mendinginkan tubuhku yang mulai terasa panas.

"Tubuh?" desisku dengan senyum sinis. Memejamkan mata saat butiran air mulai menerpa kulitku, merasakan sensasi dingin yang selalu membuatku merasa tenang.

Aku mendesah berat saat merasakan butiran air yang menyentuh kulitku perlahan-lahan mulai menghangat. Sebegitu panaskah tubuhku??

"Jira-ya! Kau di dalam?" Suara Seohee itu membuatku membuka mata, masih tetap diam pada posisiku, menimbang-nimbang apakah aku harus keluar dan bertemu dengannya atau berpura-pura tuli dan membuatnya mengeluarkan caci maki terhadapku. "Choi Jira! Jangan katakana bahwa kau sedang mandi di jam selarut ini!"

Oke cukup, aku rasa gadis itu sebentar lagi akan sanggup membuat cedera di kepalaku jika aku masih mengabaikan dirinya.

Dengan gerakan malas aku mematikan shower dan meraih handuk putih, menggunakan benda tersebut untuk mengeringkan rambutku yang basah sebelum akhirnya membuka pintu kamar mandi dan mendapati sosok itu yang sudah berdiri sambil bertolak pinggang.

"Aku tidak sedang mandi." Ucapku asal, berjalan melewati gadis itu, membuka pintu lemari pakaian dan meraih baju tshirt hitam serta celana jeans selutut dengan warna yang serupa.

"Yeah! Orang buta pun tahu bahwa kau sedang tidak berniat untuk mandi," desisnya tajam.

Aku melirik gadis itu dari ekor mataku, menyeringai saat matanya menatap kesal ke arah pakaian yang masih melekat di tubuhku dengan keadaan basah.

"Hal apa yang membuatmu harus menenangkan diri di jam selarut ini? Biasanya kau lebih suka menunggu hujan dari pada harus mengurung diri di dalam kamar mandi hanya untuk sekedar mendapatkan guyuran air." Lanjutnya lagi

Seohee memutar bola matanya kesal saat aku menggerakan tanganku ke arahnya, memberi isyarat pada gadis itu untuk berbalik.

Oh ayolah, aku tidak akan pernah sudi telanjang di depan orang lain sekalipun orang itu adalah seorang gadis dan sahabatku sendiri.

R.E.C.U.P.E.R.ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang