Chapter 1

40 1 0
                                    

***

Hello, ini langsung masuk chapter pertama tanpa adanya prolog. Secara garis besar, cerita ini mainstream banget tentang kehidupan percintaan dan persahabatan. So, just continue and hope you enjoy!

***

"Voy, tolong lempar bolanya ke kami." Teriak seseorang dan Voy melempar bola kepada seorang teman sekelasnya yang berada di lapangan bola basket.

"Siapa gadis itu?" Tanya seorang adik kelas yang juga berada di lapangan.

"Kau tidak pernah dengar tentangnya? Dia ketua osis, kelas tiga interclass, Vorellyn Detrama, yang sangat populer dan berasal dari keluarga konglomerat."

"Aku baru melihatnya pertama kali." Lawan bicaranya berhasil dibuat melongo mendengar jawaban tidak masuk akal yang keluar dari mulut temannya sendiri.

"Dia sangat terkenal, seluruh penjuru sekolah tahu dia. Kemana saja kau satu semester ini, huh?" Sindirnya.

Saat ini, Voy dan empat sahabatnya duduk dibangku senior high school kelas 3 di Sophorrei Miland Internasional High School (SMIHS). Kedudukan Voy yang bernama lengkap Vorelleyn Gianna Detrama menjadi Ketua Osis. Berbeda dengan Bryan, Alex, Ken, dan Ethan yang memilih untuk menjadi murid biasa atau lebih bisa dibilang kerjaan setiap harinya di sekolah adalah memikat para murid siswi agar benar-benar memperindah kesan terakhir untuk menikmati masa-masa high schooler.

"Stop chit-chatting and start practicing!" Kata seorang coach yang tanpa mereka berdua sadari telah berada di tengah mereka.

"Hey, hey! Ayo segera ke lapangan basket indoor. Grup Ethan tanding basket dengan adik kelas" Para siswi segera menuju ke lapangan indoor begitu mendengar informasi.

"Coach, kami juga ijin menonton ya?" Kata siswa yang sedang latihan di lapangan outdoor.

"Ya baiklah, segera kembali dan lanjutkan latihan setelah selesai. Mengerti?" Mereka langsung meluncur pergi tanpa ba-bi-bu setelah menyanggupi permintaan coachnya.

Ehem. deheman coach. "Seru juga kalau grup Ethan yang bermai"

Tempat duduk lapangan indoor telah dipenuhi oleh para murid dan suara teriakan dukungan dari masing-masing murid memeriahkan suasana pertandingan.

"Ken is the coolest guy when he is playing basketball." - "Tetap Bryan yang aku pilih." - " Alex yang terbaik!" - " Go! Go, Ethan!"

Voy, yang duduk di tribun bersama dengan murid lainnya, tersenyum kecil mendengar siswi-siswi lain yang berebut nama jagoan di antara keempat sahabatnya. Sudah biasa baginya, mengingat keempat sahabatnya adalah pangeran di sekolah, dan hal itu sudah terjadi sejak mereka duduk di bangku sekolah dasar.

"Kenapa kau diam saja? Yang lain sedang memperebutkan mereka" Voy terkejut dengan Cicil yang baru saja datang menyikut lengannya.

"There's nothing I can anyway, since everyone pretty much likes them"

"Wow, are ya so desperate?" Sindirnya dengan terkekeh, "Kurasa kau yang belum mengerti situasinya, Voy" Lanjutnya sebelum turun dari tribun dan meninggalkan tanda tanya besar Voy.

"Kenapa dia selalu datang dan pergi seenaknya?" Gumam Voy pelan.

Voy turun dari tribun ketika pertandingan selesai kemudian segera menuju ke tempat bangku Ethan, Alex, Ken, dan Bryan. Sayangnya, kerumunan siswi lebih dahulu berkumpul mengelilingi mereka. Voy mengurungkan niat memberi selamat kepada mereka dan berbalik mengambil langkah menuju kelasnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 15, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Voy'ever (Forever)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang