** Krystal POV **
Hujan deras mengguyur kota Seoul dan sialnya aku sudah terlanjur membuat janji untuk berlatih di rumah Kai hari ini. Dan disinilah aku, di dalam mobil yang melaju ditemani rintikan hujan.
Setelah mencari keberadaan rumahnya melalui alamat yang ia berikan padaku. Sampailah aku di depan rumah Kai, lebih tepatnya sebuah mansion yang cukup mewah. Tak butuh berapa lama aku memencet bel, dan pintu itu telah terbuka.
"Hey, come in" ia menarik lenganku untuk masuk ke dalam.
Aku kembali teringat kejadian tadi pagi di lorong sekolah saat ia sedang make out dengan...
"Hei ujan-ujan gini jangan bengong, entar kesambet loh" ia melambai-lambaikan tangannya di depan mukaku. Membuatku tersadar dari lamunanku
"Sorry.. So kita latihan dimana?" well sebenernya latihan di ruang tamunya juga memungkinkan. Melihat ruang tamunya yang cukup besar itu.
"Kita latihan di dance hall aja, yuk" ia menarik tanganku dengan lembut dan mengajakku ke sebuah ruangan yang memang dirancang menjadi sebuah aula tari. Ruangan berdinding kaca, terdapat barr di sekelilignya, gym mats, dan berbagai peralatan tari.
Kami memulai pemanasan dalam diam. Krena tak kuat dengan awkward situation ini aku pun berbicara "Kamu tinggal sendirian? Dimana keluargamu?"
"Orang tuaku di Brazil mereka sedang mengembangkan perusahaan di sana" ucapnya cuek "So are you hot enough?" kembali ia memamerkan senyumnya yang menggoda
"What?"
"Sorry maksudku apakah kau sudah siap?" ia mengulurkan tangannya
"Yes i am" aku menyambut tangannya yang terulur
Ia pergi menuju music player dan lagu pun mulai megalun memenuhi seisi ruangan. Sebenarnya aku gugup berduaan saja dengannya. Apalagi tarian yang akan kami tarikan adalah salsa dance. Kalian tahu salsa dance adalah tarian yang cukup erotis dan itu membuat jantungku berdegup kencang.
Kami menari mengikuti alunan lagu yang ia putar. Hanyut dalam suasana, menari bagaikan profesional. Memang tidak susah menyesuaikan diri mengingat aku yang memang sudah menguasai tarian semacam ini dan ia yang memang tidak perlu diragukan lagi talentnya.
Aku bisa merasakan tangannya yang memutari pinggangku, mengangkatku, dan tubuh kami yang terus bersentuhan, begitu dekat. Hingga pada akhir tarian, mata kami bertemu. Mata birunya menatapku begitu intens, hingga akhirnya kepala kami terus mendekat.
"Sepertinya sudah malam aku harus pulang, see you tomorrow at 5?" aku tersadar saat hidung kami bersentuhan dan segera menjauhkan tubuhku darinya 'bodoh ia sudah memiliki kekasih!' aku mengutuk diriku dalam hati
"Okay take care" ia tampak salah tingkah dan memalingkan wajahnya dariku. Kejadian tadi pagi terus terputar di otakku 'aku yakin siapa wanita itu, tapi apa benar itu dia' aku menggelengkan wajahku dan berusaha melupakannya
¯¯¯¯¯
Aku terbangun dan beranjak dari ranjang dan mencepol rambutku asal. Hari ini tidak ada kelas jadi aku memutuskan untuk menghabiskan waktu ku di depan komputer. Tiba-tiba muncul notification 'Sehun's Calling' yap itu adalah notification skype. Aku mengangkatnya dengan tidak sabar.
"Hai sayang, aku sangat merindukanmu. Apa kabar?" terdengar suara yang sudah kurindukan dari sebrang sana
"Ohh i miss you too.. how was there?"
"It was great here.. tapi tidak seasik saat bersamamu"
"Haha.. jadi kapan kau berencana kembali?"
"Entahlah aku masih belum tau"
Tanpa disadari jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Sehingga aku bergegas berpamitan dan bersiap-siap untuk latihan. Damn it! mobilku tidak bisa menyala dan hujan sedang turun. Akhirnya aku memutuskan untuk naik subway dan bergegas menuju ke mansion Kai.
"Hey sorry.. aku terlambat" kataku saat pintu terbuka and damn! he's shirtless dan menampilkan tubuhnya yang sixpack
"come in it's raining outside, mana mobilmu?"
"aku naik subway tadi mobilku tiba bisa dinyalakan" raut mukaku mungkin sudah menunjukan raut muka bete dan kesal.
Ia tertawa terbahak-bahak "kenapa kau tertawa" gerutuku kesal. Ia hanya mencubit pipiku sambil menahan tawanya "ternyata cewe yang telah menjadi spotlight sekolah bisa beraut muka seperti itu, its so funny"
Aku mencubit perutnya kesal dan menghentakan kakiku meninggalkannya menuju dance hall.
Seperti biasa kami memulainya dengan pemanasan dan memulai menari. Entah mengapa lagu dan ruangan bagaikan dua insan yang klop dan dapat menghanyutkan kami dalam suasana. Merasakan tangannya dan tubuhnya yang terus menyentuhku menimbulkan gelenyar aneh dalam diriku. Mata kami kembali bertemu. Muka kami semakin berdekatan ingin sekali aku menghindarinya, tetapi mata biru itu bagaikan mengunci diriku agar tidak menjauh. Apa yang harus kulakukan. 'DDUARRR!!' suara petir membuat jarak ku dengan dia menjauh.
Ia mengambil sebuah selimut dan mengenakannya padaku "Kau kedinginan, tubuhmu menggigil. Kita hangatkan diri aja yuk" ya dia betul tanpakusadari tubuku sudah gemetaran karena kedinginan. Aku hanya menurut.
Kami berjalan dan duduk di depan perapian. Ia beranjak dari duduknya dan kembali dengan sebotol vodka.
"minum sedikit agar lebih hangat"
"terima kasih"
Ia menuangkan teh hangat ke dalam gelasku dan tanpa ragu aku menegaknya hingga habis. Kami menghabiskan waktu di depan perapian sambil bercanda.
Dia menggelitik ku hingga aku tidak dapat berkutik. "St..op ahahaha stop it" aku berusaha membalasnya dan malah menariknya hingga terjatuh diatasku.
Ia menahan dirinya dengan kedua lengannya di kedua sisi kepalaku. Tanpa menunggu ia langsung melumat bibirku. Bibirnya terasa begitu lembut dan menghangatkan. Entah apa yang merasukiku sehingga aku menekan kepalanya agar menciumku lebih dalam. Ia terus melumat dan memasukan lidahnya dan membiarkan lidahnya bermain di mulutku.
Saat ia merasa aku sudah mulai kehabisan nafas. Ia melepaskan pagutan bibir kami. Ciuman itu turun ke leher ia menyecap setiap jengkal leherku
"Aaah.." aku mendesah tertahan. Tangannya menyelusup masuk ke dalam bajuku dan meremas buah dada ku "Ah.." gelenyar itu kembali mehampiriku.
Dengan mudahnya ia merobek bajuku dan membuangnya ke sembarang tempat.
Tanganku ikut masuk ke dalam bajunya dan merasakan dada bidangnya. Ia turun menciumi dadaku sedangkan tangannya sibuk membuka pengait braku. Ia melumat dadaku dan menghisapnya membuatku mendesah "Aaahh".
"your voice is soo sexy, soojung" suara seraknya membuatku begitu bergairah.
Kulepaskan bajunya dan kulumat bibirnya. Tangannya menelusup kedalam celanaku dan ia memainkan jarinya di daerah v ku.
"Ahhh.. hhh.. damn.."sekarang kami sudah tidak tertutupi sehelai benang pun.
Ia terus melumat dada ku dan menyecap setiap jengkal tubuhku.
"Aahhh.." sebuah benda keras terus tergesek di sekitar pahaku. Aku telah luput dalam gairah
"kurasa sudah basah dibawah sini" gumamnya saat ia menjilati daerah v ku. Aku menjambak rambutnya.
"put it in" di bawah sana sudah berdenyut dengan luar biasa memohon untuk diisi. Ia memberikan senyum seksinya dan "Aakhhh" kami berteriak bersamaan saat benda keras itu menerobos masuk kewanitaanku.
hayyy gimana? nah sekarang aku bakal post Passion setiap hari. jadi jangan lupa comment+vote yaa. comment dan vote kalian sangat berharga untukku.
YOU ARE READING
Passion
Fanfictionadult content 18+ Bagaimana rasanya jika "menjajakan" kawanitaanmu untuk lelaki yang kalian cintai tetapi dia mencintai orang lain. Apa yang akan kalian lakukan? pasrah ataukah menolaknya?