Part 19

854 104 4
                                    

Author POV

"Sebenarnya Saeron adalah Sahabatku saat Di Panti asuhan dulu" Kata Ningning

Ningning sempat ragu akan menceritakannya dengan Renjun,Apalagi Kalau sampai Renjun tau ningning Bukanlah Anak kandung keluarga Zhou

Namun melihat Tatapan penuh harap dari Renjun,membuat ningning tidak tega

"Jadi kau bukan anak kandung Paman Kai?" Tanya Renjun,Ningning mengangguk dengan Yakin

"Ya,dulu saat Masih di panti asuhan,Aku dan saeron bersahabat baik,bahkan aku menganggap dia adalah kakakku karena dia lebih tua dariku,Namun Tiba tiba Appa Datang ke panti,Awalnya appa ingin membawa saeron dari Panti asuhan,Namun saat Eomma melihatku,dia mengatakan pada appa untuk mengambilku saja" Kata Ningning

"Dari situlah awal mulanya saeron membenciku,bahkan saat aku berangkat dia hanya menatapku nanar dan terus mengataiku jahat" Kata ningning,Tanpa Sadar air matanya mengalir dari matanya

Ningning menoleh,melihat renjun.Namun renjun hanya memandang Ningning diam

Ningning sudah siap berpisah,Dia tau renjun pasti tengah Merasa Jijik padanya karena Dia Adalah Anak pungut

"Setelah dari panti asuhan,Kami mengalami kecelakaan hingga aku hilang ingatan,Aku baru ingat sekarang" Kata ningning

"A-aku tau kau pasti sekarang merasa jijik karena aku anak pungut,a-aku siap jika kau ingin meninggalkanku,a-aku ti-"

Perkataan ningning terpotong saat tiba tiba Renjun meraih tengkuknya dan Mencium bibirnya

Ningning melotot kaget,namun lama kelamaan dia memejamkan matanya menikmati Perlakuan Renjun padanya

"Aku tidak peduli Siapa dirimu,darimana asalmu dan Bagaimana Dirimu.aku menerimamu apa adanya.." Kata renjun menggantungkan kalimatnya Dan menatap mata Hitam cantik di depannya

"Karena Aku mencintaimu"

Lalu Renjun tersenyum semanis mungkin,Ningning juga tersenyum.Dia fikir Renjun akan meninggalkannya setelah tau semuanya

Ningning memeluk Renjun erat,rasanya beban yang beberapa jam lalu dia Pikul hilang seketika setela kalimat kalimat itu keluar dari Mulut Renjun Sendiri

"Aku fikir kau akan pergi" Gumam ningning

"Bunuh aku jika aku melakukannya" Kata Renjun lalu mengelus puncak kepala ningning

***

"Koeun-ah!!" Koeun Menoleh mendapati Mark yang berada beberapa meter Tak jauh darinya

"Aku mencarimu kemana mana ternyata kau disini" Kata mark

"Memangnya aku ada dimana selain disini?" Tanya Koeun,Mark duduk disebelah koeun yang tengah membaca bukunya

"Ya aku melupakan itu" Kata mark,Koeun menoleh kesal

"Dasar pelupa" Kata koeun menjitak kepala mark

"Kau suka sekali menyiksaku" Kata Mark mengelus kepalanya,Koeun Tak merespon dan hanya diam

Namun beberapa menit kemudian Koeun menoleh dan masih mendapati mark mengelus Kepalanya,Hasil dari karya tangan koeun

"Apa sakit sekali?" Tanya Koeun,Mark mengangguk

Koeun mengelus bekas jitakannya tadi,Mark tersenyum mendapat perhatian itu dari kekasihnya

"AKU AKAN MENGHANCURKAN GADIS ITU APAPUN ALASANNYA"

Koeun maupun mark tersentak mendengar teriakan yang tidak terlalu keras namun cukup bisa di dengar

"Saeron-ah itu hanya masa lalu,Lagipula ini juga tidak sepenuhnya salah Ningning"

Kening koeun mengerut Tanda bingung,begitupun dengan mark setelah nama ningning ikut terseret ke dalamnya

"Kau dengar itu?" Tanya koeun,mark mengangguk

"Aku tidak peduli,aku akan menghancurkannya lihat saja nanti"

"Kau memang keterlaluan,hatimu terlalu tertutup dengan kabut kebencian"

"Kau telah membuat Ningning pingsan tadi,itu sudah cukup"

Mark dan koeun terkejut dengan kalimat terakhir yang diucapkan gadis berambut hitam itu,yang koeun tahu dia seangkatan dengan Renjun,namanya Siyeon.

"Kajja!" Koeun menarik tangan mark,Dia sudah tidak peduli lagi dengan obrolan saeron dan siyeon,Yang ada Difikirannya hanya Ningning sekarang

"Aku harus meminta penjelasan" Kata Koeun


---
TBC
Vote dan comenta ya,ada yang kangen ff ini?







MR.HuangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang