#4 : Invitation

9.5K 595 64
                                    

.

Aku tahu ini akan berakhir

.

Konohagakure di siang itu sangat ramai karena sebuah pengumuman misi mencari hadiah dari Hokage ke enam untuk sang pahlawan dunia shinobi-Uzumaki Naruto mengenai pernikahannya yang akan diadakan minggu depan.

Para shibobi justru mengalami kebingungan dalam memilah hadiah apakah yang nanti akan diberikan kepada putera Yondaime tersebut.

Bagaimana keadaan Naruto selanjutnya?

Setelah menyelesaikan banyak misi. Lelaki kuning itu akan berencana pergi piknik bersama Hinata ke suatu tempat. Sebagai peralihan agar mereka tak begitu stres dalam mengatur segala persiapan.

Yah, dirinya kini tengah menyilang kaki di Ichiraku seraya bersantai dengan dua tangan tersampir di pundak, menikmati suasana desa Konoha yang selalu sibuk oleh lalu-lalang penduduknya.

Hinata pun nyaris sampai dengan langkah laun alih-alih bersama bekal yang ia jinjing untuk calon suaminya itu.

Tak perlu menunda waktu lebih lama, dan hanya perlu memangkas lima belas menit akhirnya mereka bisa tiba di lingkungan bersih seperti penghujung desa.

Gemercik air terjun turut menyambut lamat-lamat menelusuri gendang telinga masing-masing.

Usai melahap makan siang, Naruto berbaring sejenak di pangkuan Hinata. Dirinya sedikit mengeluh karena merasa perut itu seakan siap meledak setelah menghabiskan ramen beberapa waktu lalu dan melahap bekal buatan gadisnya belum lama tadi. Lagipula, salah sendiri sih karena tidak bisa mengontrol sedetikpun nafsu maniaknya terhadap ramen.

Padahal jelass sudah mereka punya janji, dan Hinata berkesempatan membawakan bekal untuknya. Tapi yah ... Uzumaki Naruto memang begitu bukan? semua tahu segala kekurangannya.

Kini terdengar sendawa mengudara. Ia menatap langit amat serius dengan lantunan kata-kata selanjutnya. "Aku belum menemuinya lagi,"

Hinata tetap melontar tanya, meski ia tahu siapa yang dimaksud Naruto barusan. "Siapa yang kau maksud, Naruto-kun?"

"Si Sasuke itu, kautahu? Akhir-akhir ini mereka semakin dekat ..."

"Maksudmu Sakura-chan dan Sasuke-kun?"

"Iya."

...

Terlepas dari kenikmatan piknik pasangan itu, kini pada suatu tempat dimana sebuah adegan tengah belangsung: Sasuke dan Sakura terlihat kerap bersama, berjalan santai di dekat akademi-tempat mereka bermula sebelum akhirnya menjadi ninja hebat seperti sekarang ini.

Dua mata emerald terkunci pada suatu atensi saat ia menghentikan derap. Sasuke turut beralih mengikuti dan berjajar dengan Sakura menatap dekat bangunan di sana.

Gadis itu menarik senyum, "Ayo masuk ..." pula lekas di balas oleh sang Uchiha dengan seringai kecil. melangkah maju memasuki area beranda akademi lalu berakhir berjalan di sebuah koridor panjangnya.

"Tempat ini sudah semakin luas dari sebelumnya," ujar Sakura sembari menilik beberapa pintu ruangan yang baru di lihat sekali ini.

"Omong-omong aku lupa kelas kita dimana?" mengernyit alis pink itu.

Sasuke justru sudah menghilang dari jaraknya dengan Sakura. dia berpaling ke suatu tempat yang berbeda dan meninggalkan Sakura sendirian, mengambil derap belok ke arah kanan alih-alih memastikan letak kelas mereka saat itu. well, tampaknya Sasuke langsung berhasil menemukannya. di lain tempat Sakura masih berlari-lari kecil mencari sosok itu.

The Trust : Await And JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang