"Kamu adalah ketidakpastian yang harus aku perjuangkan. -a"
Nabila jalan menelusuri koriodor. Sekolah sudah agak ramai. Nabila terus ngedumel sepanjang jalan pengen kekelas. Gatau ni anak kesambet apaan.
"Ah tau gitu gausah kesono gua tadi bisa bisa image gue ancurrr busengg dah" Baru saja Nabila maruh bokongnya dikursi kelas. Suasana kelas Nabila masih sepi. Gerimis mulai turun dilapangan. "Haiii semuanyaaa!! Eh, sejak kapan Nabila dateng pagi ya?" Nadia baru datang sudah buat heboh. memang Nadia paling rajin kalau datang pagi. Tapi hari ini Nabila datang mendahului Nadia.
"Lo gausah pake toa masjid curut! Berisik" Nabila membalas dengan tatapan tajam.
"Yaudeh dong b aje neng" Nadia berjalan kearah tempat duduk. Menaruh bokong dikursi kelas lalu menatap Nabila.
"Lo tau ga?"
"Engga lah lo belom ngomong gajah!"
"Eh elo tuh kaya babon, badak!"
"Serius ayam!"
"Lo tau ga? Semalem AEL NGECHAT GUE!!"
"terus? tiap hari aja Ael juga ngechat gue dodol"
"Inikan beda toing"
"Terus dia nanya nanya tentang gue Omaygat seneng banget gue gils" Nadia mengangkat tangannya keatas matanya juga menatap keatas seperti orang sedang berdoa.
"Terus?"
"Dia ngajak gue pulbar hari ini!" Nadia hampir loncat daru tempat duduknya barusan.
"Gausah kaya belatung nangka napa Nad, gabisa diem amat dah" Nabila melirik Nadia tajam. Nadia hanya nyengir lebar.
"Dia juga ngajak jalan!!! Omayget ahaha gua seneng banget!!"
"Nadia! Ini masih pagi Nad! Jangan kaya oranggila plis" Nabila menghela napas panjang.
"Ohya, btw. Gua mau ngenalin lu sama temen guee! Tiara. Dia butuh semangat untuk hidup Nab. Gua gakuat kalo liat dia sakit terus" Senyum dibibir Nadia memudar. Wajahnya yang tadi ceria kini menjadi sedih.
"Dan dia butuh orang kaya elo Nab. Butuh sahabat kaya lo. Biar dia bisa semangat ngadepin semua penyakit dia Nab" Nadia menunduk mengusap sudut matanya yang mulai berair.
"Dia sakit apa Nad?"
"Komplikasi penyakit penyakit mematikan, Nab. Kaya jantung, ginjal, kanker" Nadia kini benar benar menangis. Mengingat sahabatnya yang dulu ceria sekarang terbaring lemah dirumah sakit.
💘💘💘
Bell istirahat sudah mulai berbunyi. Ael dan Camdall datang kekelas Nabila.
"Wei samlikum. Ada Nabila ga?" Kepala Ael nonggol didepan pintu. Nadia yang pertama nenggok.
"Ael?!" Nadia syok dan memeluk Nabila seketika.
"Lo gila! Ngapain melok melok gue curut!" Nabila mencoba melepaskan pelukan Nadia tadi.
"Liat dong didepan ada cogan noh" Nabila menoleh kearah luar. Yang pertama dilihat bukan Ael. Tapi Camdall.
Kenapa harus ada dia ikut ikut si Ael?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Why should I love him? // (Cameron dallas)
Fanfiction"Kenapa aku harus mencintai dia?" Kata kata itu terus mengitari fikiran Nabila. sejak kapan Nabila menyukai Lelaki tengil nan sombong itu? Sejak Nabila tau, setiap berada didekatnya, Nabila merasa nyaman. itulah sebabnya. Jadi, Happy Readinggggg ga...