Sore ini David pergi ke rumah Launa, untuk menjenguknya sekalian mengerjakan PR untuk besok karena Launa yang meminta David untuk mengerjakan PR bersama di rumahnya. Derasnya hujan masih saja belum berhenti ditambah kencangnya angin menghamburkan ranting-ranting pohon ke kanan dan ke kiri tanpa basa-basi hingga tidak jarang menimbulkan suara gaduh yang mencekamkan telinga dalam dekapan tangan yang kedinginan. David tetap nekad pergi ke rumah sahabatnya itu, menyiapkan beberapa buku tulis dan buku paket yang tebalnya minta ampun juga tidak ketinggalan buku ‘Kid Detective’-nya, bukunya itu tidak mungkin lepas darinya sedetikpun mata berkedip. Sebelum pergi David mengambil payung yang digantung di dekat dapur lalu bergegas ke rumah Launa, jaraknya kira-kira seratus meter.
Tok.. tok.. tok.. David mengetuk pintu rumah Launa lalu menaruh payungnya di kursi dekat pintu, mengelap tangannya yang sedikit basah dengan sapu tangan.
“Iya sebentar..” terdengar suara dari dalam tapi tidak terlalu terdengar karena deras hujan membuat suara itu menjadi samar-samar.
“Launanya ada tante?” tanya David.
“Oh kamu dik David, ada kok di dalem, baru sibuk melukis di dekat jendela di lantai dua, dik David langsung ke atas aja..” kata tante Sefi.
“Makasih tante..” David bergegas menuju ke lantai dua rumah Launa.
Di sepanjang dinding-dinding rumah Launa yang dilewati David sangat banyak lukisan-lukisan Launa, dari lukisan yang dibuat waktu masih kecil sampai lukisan yang dibuat baru-baru ini. Bakat melukis yang dimiliki Launa sudah terlihat sejak ia kecil, angka delapan tidak pernah masuk di nilai lukisnya pasti angka sembilan.
“Hei Na.. meski sakit tetep aja nglukis, Launa.. Launa..”
“Aku udah sembuh kali.. cuma sakit flu kok, Besok aku juga udah masuk lagi, mana PR-nya?” Launa meletakkan kuas lukisnya lalu menoleh pada David.
“O iya, nih.. ada PR Bahasa Inggris sama Sejarah, lusa kita disuruh bawa jamur buat penelitian di Lab. Biologi.. kamu nglukis apa..??”
“Eh bukan apa-apa kok..” Launa segera menutup lukisannya dengan lembaran koran.
“Pr-nya dikerjain sama-sama ya, ehm.. kalo penelitian itu, pasti kelompok kan? Aku sekelompok sama kamu ya Vid, please.. kita kan udah sahabatan lama masa nolak sih..?? hhi..” kata Launa memohon pada David.
“Iya deh ntar sekelompok.. sekarang secret-secretan nih sama aku, ngga asik deh..”
Selesai mengerjakan PR David dan Launa bercandaan di kamar, menghirup udara segar yang masuk melalui jendela yang dibuka lebar-lebar tanpa asap jahat yang menjajah, semua asap telah menghanyut menghilang karena tarian hujan yang baru saja menutup diri di bawah desakan tanah hitam kecokelatan.
“2 Mei.. Taurus, 13 Juni.. Gemini. 1996 Shio Tikus, terus…”
“Aduh, tuan Detektif Cinta kumad lagi deh, dapet order dari siapa Vid?”
“1993.. ehm (David membuka buku daftar shionya) hah!? Ayam!? Kok ayam sih!?”
“Woi! Asem, ngga digagas nih gue..”
“Taurus sama Gemini ngga cocok nih, bilang sama Cassa ngga yaa..” David sibuk sendiri dengan bukunya, lupa bahwa ada Sofi di sebelahnya yang dari tadi mencoba masuk ke dalam pikiran ‘detektif-nya David.
“Hoooiii Mr. Sibuk, dengerin gue dikit nape??”
“Eh maaf maaf, tadi konsen sama ini.. kenapa Na?
“Lupakan saja, kamu nyebelin ah!”
****
Sekarang David duduk di sofa kesayangannya di kamar, mempelajari beberapa buku tentang kecocokan shio dan kecocokan zodiak. Cassa berzodiak Taurus dan bershio Tikus sedangkan Ruben berzodiak Gemini dan bershio Ayam. Menurut buku tidak ada kecocokan sama sekali antara kedua shio itu ataupun antara kedua zodiak itu.
Haruskah bilang pada Cassa bahwa ini tidak mungkin berhasil? David bertanya-tanya dalam hatinya. Dan sekarang David beralih pada buku ‘Bagaimana Cara Mendekati Cowok Gemini’. Agenda David untuk besok adalah menemui Cassa dan membantunya. Seteguk kopi hangat sedikit menenangkan pikirannya.
“Den, PR-nya sudah dikerjain?” tanya pembantu David, Bibi Inem dari balik pintu kamarnya.
“Udah Bi, tadi di rumahnya Launa, ada apa Bi?” David membukakan pintu dan balik bertanya.
“Ehm.. anu Den, kalo sudah selesai disuruh Nyonya Besar ke bawah buat makan malem, ditunggu di bawah ya Den, permisi..” kata Bi Inem dengan sopannya.
“O ya Bi, bilang sama Nyonya Besar kalo saya sebentar lagi akan ke ruang makan ya Bi..” David bicara dengan logat khas pembantunya itu yang selalu memberi hormat dan penuh sopan santun pada keluarganya.
“Ah.. Den David bisa saja bergurau..” Bibi Lestari lalu menuju dapur untuk menyiapkan makan malam.
****
“Cassa…” Cassa mendengar suaranya dipanggil dan suara itu sepertinya sudah tidak asing lagi baginya, dilihatnya David berlari ke arahnya. Dilihat dari wajahnya saja sudah dapat diterka, pasti David sedang ada sesuatu yang harus segera diberitahukan pada Cassa.
“Hei, ada apa? Sampe ngos-ngosan gitu larinya..” tanya Cassa.
“Ehm.. anu.. gini.. ehm..gini lho.. ini..” David bicara dengan patah-patah.
“Udah.. duduk dulu.. ada apa to??” kata Cassa mencoba menenangkan David.
“Ini mbahas masalah cowok pujaanmu itu…” kata David dengan terburu-buru.
“Jadi penasaran nih, gimana menurutmu? Aku harus gimana biar bisa deket sama dia?”
“Kasih tau atau ngga? Tapi kasian banget..” kata David dalam Hati.
“Ehm gini, dia 13 Juni kan? Jadi zodiaknya Gemini. Kalo pengen deketin dia tuh kamu harus jual mahal. Jadi kamu harus dapetin hatinya dia dulu habis dapet kamu sok jual mahal gitu, soalnya cowok Gemini suka tantangan. Cowok Gemini tuh seneng bergaul, punya banyak temen. Kalo pengen menarik perhatiannya kamu kudu jadi seseorang yang nyaman di segala situasi, buat dia penasaran. Dia tipe pengejar, semakin kamu bikin dia penasaran semakin pengin dia dapetin kamu..”
“Gubrag.. lagak lu kaya professor cinta aja hahaha, OK deh.. masalahnya tuh gimana cara deketin dia??”
“O ya ini pantangan buat kamu: jangan sensitif, jangan ngekang dia. Terus yakinin dia kalo kamu bakal selalu ada di dekatnya. Ehm.. dia tuh orangnya.. kalo berdasarkan zodiak sih dia tuh setia, ngga gampang cemburu n’ ngga posesif, boros dan kadang pelit, terus …”
“STOOOPP!! Nrocos mulu, masalahnya tuh gimana cara deketin dia woi!?”
“Kalo itu, ini nih.. aku bawain buku sepuluh metode deketin cowok Gemini, tinggal nglakuin itu aja dijamin manjur beras kencur.. o ya satu lagi, ini kaset VCD film A Crazy Little Thing Called Love di dalemnya ada tips ‘9 Resep Cinta untuk Pelajar’..”
“OK thanks banget yaa, kalo ada apa-apa aku tinggal calling-calling kamu kan?
“Iya, tenang aja. O iya satu lagi, ini buat kamu..” David menyodorkan sebuah kertas. Lalu Cassa segera membuka kertas itu dan membacanya dalam hati
Cowok Gemini?? Selalu ingatlah ini, mungkin bisa memberikan semangat untukmu saat berusaha mendapatkan perasaan hatinya.
Dengarlah lagu yang dia dengar dan lihatlah impian yang dia impikan. Bila dia berlari, cobalah untuk menyusulnya. Jika kamu lelah, jangan khawatir. Dia akan berhenti untukmu, dia akan memegang tanganmu dan membangun kekuatan bersamamu untuk melanjutkan kembali.
“Ini maksudnya apa Vid?” setelah Cassa membaca surat itu dan mengangkat wajahnya, Cassa sudah tidak mendapati David di depannya lagi.
“Kok ilangnya cepet amat? Ngga pamitan lagi..” kata Cassa.