Pagi sekali Seli sudah berdiri di depan gerbang. Berharap Yoga sudah masuk sekolah lagi.
Tapi, lagi lagi ia kecewa karena Wino yang biasanya selalu barengan Yoga nampak datang sendirian. Ia mendesah kemudian berbalik ke arah kelasnya.
"Seli!!!! " Seli menghentikan langkahnya ketika Wino memanggilnya. Ia balik badan menyambut wino.
"Sebenarnya lo tau gak sih keadaan Yoga,win? Atau ada yang lo sembunyiin dari gue?" suara Seli bergetar. Wino yang menangkap reaksi khawatir Seli langsung berubah pias. Tapi, ia tidak akan bicara apapun tentang kondisi Yoga.
''Aa.. Gini sel. Kemarin gue ke rumah Yoga. Tapi ternyata dia baru balik dari Filipina. Hari ini dia gak masuk soalnya dia masih kecapean".
Cukup sulit buat Wino untuk berbohong. Apalagi mengingat Seli adalah orang yang paling penting buat Yoga. Entah apa yang bakal terjadi kalo ia ketahuan berbohong.
"Oh, ya udah. Gue lega sekarang kalo dia ternyata gak kenapa napa. Tapi, lo tau gak kenapa dia gak hubungin gue?" Wino menggaruk garuk kepalanya yang tidak gatal lalu menggeleng.
"Tapi, sel. Dia pengen ketemu lo ntar malam jam 7. Katanya di tempat kalian jadian dulu" ucap wino kemudian berlalu pergi. Gak tega pandangin wajah Seli yang begitu sayu.
Sementara seli nampak tersenyum manis.Jam pelajaran demi jam pelajaran tidak berjalan baik bagi Seli maupun Wino. Padahal ini adalah pelajaran favorit Seli. Tapi, ia merasa tidak tenang. Fikirannya ada pada yoga. Kenapa? Apa yang dia rasakan saat itu sungguh aneh. Ia ingin segera bertemu Yoga.
Sedang di kelas Wino, ia juga tengah gelisah memikirkan keadaan Yoga yang saat ini sedang berbaring di rumah sakit. Ingin mengajak Seli menjenguknya, tapi hati nuraninya bahkan menolak untuk menghianati sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEAVING YOU
Short StoryBahkan akupun tak berada di sampingmu di saat terakhirmu.. #selamat membaca