04 - Pertaruhan Bodoh

2.8K 322 36
                                    


.
.
.
.

Ini sudah ketiga harinya berturut-turut Naruto bangun terlambat. Menyepelekan semua pekerjaannya, baik dikantor maupun dirumah. Mengabaikan kedua anaknya yang seharusnya mendapatkan perhatian khusus dan lebih dari Naruto. Tapi sekarang Naruto malah asik-asikkan menikmati acara malas-malasannya disebuah coffee house yang baru saja dibuka. Naruto mengeluarkan ponsel genggamnya, berniat untuk mengambil sebuah gambar dirinya sambil menyedu secangkir coffee, kemudian memposting hasil cepretannya disosial media. Setelah melakukan hal tersebut, Naruto tersenyum bangga. Didalam hati ia memuji dirinya sendiri, bahwa ia begitu sangat cantik dan kelihatan lebih muda dari biasanya.

Semua berkat saran Ino, yang mengatakan bahwa dirinya harus sedikit memperdulikan penampilannya sendiri. Dan Naruto merasakan bahwa hidupnya cukup membaik beberapa hari ini.

Ponselnya kembali berdering, entah sudah deringan keberapa kalinya Naruto abaikan. Naruto melihat-lihat sebuah informasi terbaru dilaptopnya yang sudah terhubungkan dengan wifi gratis dari coffee house tersebut. Kadang Naruto tertawa sendiri, dan terkadang ia menjerit-jerit tidak terima dengan pemberitaan mengenai selebritis yang ia kagumi. Sampai saat sebuah berita menceritakan tentang Uchiha Sasuke, Naruto menutup laptopnya dengan kasar. Semakin muak dengan deringan ponsel yang terus berbunyi, alhasil Naruto pun memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.

"Kau dimana? Ini sudah ketiga harinya kau tidak masuk. Apa kau benar-benar ingin dipecat dari perusahaan?!" Bentakkan Shikamaru reflek membuat Naruto menjauhkan ponselnya dari telinganya sendiri.

"Bukankah kau sudah memecatku beberapa hari yang lalu bos?" Pertanyaan dengan nada kepolosan dari Naruto membuat Shikamaru mengeram.

"Dengar. Cepat kemari! Kau harus menyelesaikan pekerjaanmu! Sekarang kita sedang dikejar deadline. Kau mengerti?" Shikamaru berujar panjang lebar dengan nada membentak namun sedikit terdengar nada membujuk pada Naruto.

Naruto menggeleng-gelengkan kepalanya tidak mau menuruti keinginan Shikamaru. "Jika kau menyuruhku untuk menyelesaikan masalahku dengan pria berkepala ungas itu, aku tidak mau!"

Shikamaru yang saat ini sedang meloup speaker panggilannya segera merubah panggilannya dengan nada suara yang hanya didengarnya seorang diri saja. Dengan hati-hati Shikamaru tersenyum kaku kearah seorang pria yang saat ini sedang duduk dengan rahang yang mengeras dan wajah pucat memerah menahan amarah.

"Sialan kau! Saat ini aku sedang bersama dengannya." Bisik Shikamaru dengan kasar pada Naruto.

Naruto yang mendengar hal tersebut berdecih kasar. "Biar saja dia tau! Sekalian saja dia datang menemuiku. Aku akan memberi perhitungan dengannya!" Emosi Naruto sudah meluap-luap membuat semua orang yang berada disekitar Naruto bergidik ngeri melihat Naruto sudah melemparkan ponsel genggamnya diatas mejanya.

"Sialan! Uchiha brengsek!!" Umpatnya lagi sambil membereskan semua alat-alatnya dengan kasar dan membawanya masuk kedalam mobil. Moodnya pagi ini seakan melebur akibat Shikamaru yang mengingatkannya akan pria sombong, angkuh dan brengsek. Yang sudah menganggap remeh tentang pekerjaan yang dibanggakannya sejak ia masih kecil. Naruto kali ini benar-benar ingin membuat perhitungan dengan Sasuke. Ia tidak akan takut sama sekali. Jika Shikamaru kali ini benar-benar ingin memecatnya. Ia tidak pernah memperdulikannya lagi, apa yang akan terjadi terhadap keluarganya jika mereka tidak memiliki uang sedikitpun.

.
.
.
.

Seharian penuh Naruto memutari gedung tempat ia bekerja. Ia sama sekali belum turun ataupun memasuki gedung tersebut. Seolah nyalinya di cafe beberapa jam yang lalu menciut, membuat dia akhirnya memutuskan untuk tidak menemui Sasuke dikantornya. Naruto masih memperdulikan perekonomian keluarganya. Bagaimana anak-anaknya makan nanti? Bagaimana biaya tetebengek yang harus Naruto bayar setiap bulannya. Alhasil Naruto hanya mengirimkan sebuah pesan permohonan maaf pada Shikamaru atas kesalahannya. Dan ia akan datang bekerja lagi besok. Kemudian dibalas oleh Shikamaru dengan "Besok kau harus segera keruanganku. Ada sesuatu yang harus kita bicarakan bersama. Kau mengerti!" Perintah Shikamaru dalam pesan tersebut hanya dibalas oleh Naruto dengan ucapan SIAP BOS!

BAD MOMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang