Jakarta, jumat, 12 februari 2017, 05:30 pagi
Sarah bangun dari tidur nyenyak nya, menuju dapur untuk membuat kopi dan roti panggang sebagai makanan pagi ini.
aroma wangi kopi tercium dari dapur, membuat pak. Elios segera menuju dapur
"lagi ngapain sarah?" tanya pak. Elios sambil melirik lirik makanan yang disediakan sarah
"sarah lagi buat kopi dan roti buat dimakan pagi ini" jawab Sarah yang baru saja selesai membuat kopi. "ayo pah dinikmati makanan dan minumannya" ajak sarah.
"hmmm, nikmat, makasih yah sarah untuk hidangan pagi ini" ucap pak. Elios yang tidak berhenti mengunyah.
"pah, kalau makan jangan bicara, makanan nya kan jadi tersembur keluar dari mulut papa" ucap sarah sambil meberitahu pak. Elios.
"ohiya, setelah ini papa akan antarin kamu mendaftar sekolah, kamu mau SMA yang mana ?" Tanya pak. Elios sambil melihat sarah.
"mmmm, sarah mau sekolah di SMA Garuda aja, katanya sekolah itu salah satu yang terbaik di jakarta" jawab Sarah. "jadi tidak salahkan kalau sarah memilih sekolah itu?" tanya Sarah menunggu jawaban pak. Elios.
"boleh juga pilihan kamu, setelah makan papa antarin" ucap pak. Elios sambil berfikir sejenak tentang SMA pilihan Sarah.
Sarah dan pak. Elios mengakhiri pembicaraanya, setelah selesai sarapan pagi Sarah dan pak. Elios segera menuju sekolah yang akan ditempati Sarah.
Diperjalanan menuju sekolah
"pah, awass!!" teriak sarah.
Sarah terlihat panik saat motor yang berada didepannya tiba - tiba berhenti mendadak, sontak membuat nya berteriak dan memperingatkan papa nya.
Chitttt........
Bunyi rem mobil yang keras keluar dari mobil pak. Elios, nyaris saja pak. Elios menabrak motor yang dikemudikan oleh seorang anak mudah, Segera pak. Elios turun dari mobilnya diikuti oleh sarah.
"kalau nggak bisa bawah motor, nggak usah dipakai, kalau udah begini yang salah siapa, kalau anak saya tadi tidak peringkatkan saya mungkin kami berdua sudah berada dirumah sakit atau bisa saja kami berada di tempat lain?" ucap pak. Elios yang terlihat marah
"santai ajalah pak, coba aku lihat badan bapak, kan nggak ada apa - apa" ucap Jayvin sambil mengecek badan pak. Elios. "yaudah dehh pak, bapak maunya dibayar berapa, 2 juta, 3 juta, atau 1 miliar?, bapak tinggal sebutin aja" ucap Jayvin yang memamerkan kekayaan nya.
Dari kecil Jayvin tidak pernah bertemu pak. Elios karena kesibukan yang pak. Elios kerjakan, meskipun Jayvin tahu bentuk muka Sarah saat kecil, tetapi tetap saja Jayvin tidak mengenal Sarah yang sekarang. Semenjak Jayvin bergaul dengan teman - temannya Jayvin mulai menjadi anak yang nakal, tidak patuh kepada orang tua, dan sering menghabiskan uang hanya untuk berfoya - foya, Jayvin juga pernah diajak temannya untuk pergi ke hotel bersama gadis, meskipun begitu rasa cinta Jayvin ke Sarah tetaplah sama seperti dulu.
"kurang ngajar, ibu macam apa yang melahirkan anak seperti kamu" ucap pak. Elios yang terlihat kesal.
Brukkk......
"nggak usah bawah - bawah ibu, dasar tua bangka" ucap Jayvin langsung memukul pak. Elios.
Sarah melihat papa nya merasa kesakitan setelah terkena pukulan Jayvin, sarah berdiri dan menuju hadapan Jayvin.
Plakk......
Warna putih pada pipi Jayvin berubah menjadi warna merah.
"kurasa itu cukup adil kau terima atas perbuatanmu kepada papa ku" ucap Sarah dengan tegas.
"apa yang telah kau perbuat gadis bodoh? Kau mau mati?" ucap Jayvin dengan tatapan yang menakutkan.
Segera Jayvin mengangkat tangannya yang ingin memukul Sarah, sontak membuat Sarah ketakutan dan menutup matanya.
"hahaha, baru angkat tangan saja, takutnya udah setengah mati" ucap Jayvin sedikit tertawa.
Jayvin meninggalkan Sarah dan pak. Elios dengan motor mewahnya.
"papa nggak apa - apa kan?" tanya Sarah yang panik dengan keadaan pak. Elios.
"iya, papa nggak apa - apa, yaudah kita lanjutkan saja perjalanan menuju SMA Garuda.
Sarah dan pak. Elios melanjutkan perjalanan menuju SMA Garuda.
-------------
SMA Garuda, Ruang pendaftran, 09:00
"maafkan atas keterlambatan saya bu, tadi diperjalanan saya mengalami masalah" ucap Sarah.
"iya, tidak apa - apa, asalkan jangan sering terlambat kesekolah" ucap ibu Melda, guru yang bekerja di bidang tata usaha. "kalau begitu silahkan kamu lengkapi berkas - berkas kamu dan serahkan ke saya" pintah ibu Melda.
"baik bu, segera saya lengkapi berkas - berkas saya" ucap Sarah dan segera meninggalkan Ruang pendaftaran untuk melengkapi berkas - berkas nya.
Saat Sarah keluar dari ruang pendaftaran, Sarah dan Jayvin tidak sengaja saling bertabrakan.
"kamu lagi, kamu lagi, nggak ada bosan - bosan nya apa ngikutin aku?" ucap Jayvin yang kesal.
Sarah hanya bersikap cuek, dan segera meninggalkan Jayvin.
"hey, berani - berani nya kamu cuekin aku" teriak Jayvin
Sarah hanya berbalik sebentar kearah Jayvin lalu pergi meniggalkannya.
Mr. & Mrs. Coffee
-----------------
Terima kasih sudah membaca cerita aku
Jangan lupa vote dan comment yah
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. & Mrs. Coffee
RomanceROMANCE, TEENFICTION, ADVENTURE 17+ Sama - sama mencintai kopi, 2 anak ini bertekad untuk membuat sebuah kafe, tapi sangat disayangkan mereka harus berbeda kota setelah tamat SD. "Kapan kita bisa bertemu" ucap Sarah dan Jayvin, memandang langit yan...