VIII

3.8K 566 44
                                    

Hujan disambut dengan petir menggelegar hebat menjadi saksi dua sosok makhluk yang terlahir dari seorang malaikat. Tangisan bayi itu saling terdengar, mereka berada di tempat yang sangat jauh. Tetapi, batin dan hati mereka begitu dekat, bahkan tali merah terhubung erat di antara mereka.

Di bumi sana sepasang Suami istri sangat senang menyambut buah hati mereka, tetapi jauh di langit sana, sepasang kekasih berjuang untuk pergi menyelamatkan kebersamaannya.

Rain telah berupaya melawan para malaikat untuk menemui Tae, ia sangat tahu bahwa Tae telah melahirkan anak mereka.

"Serahkan Tae kepadaku!"

"Tae akan tetap di sini menjalani hukumannya. Ia akan di asingkan dan kau harus melupakannya."

"Jangan lakukan itu pada Tae! Atau ku habisi kalian!" Rain pun sudah terbawa emosi, ia segera memunculkan pedangnya dan mencoba melawan malaikat disana, tetapi ada pembatas yang tidak bisa ia lalui.

"Rain!" Suara para iblis terdengar. Mereka pun segera menyerang Rain untuk menyeretnya kembali. Pertarungan hebat pun terjadi.

Petir terus menggelegar bahkan seperti badai akan datang di bumi sana. Hwang bo hanya menatap langit dan menimang anak yang baru saja ia lahirkan yang terus menangis.

"Tenanglah ada Umma disini Joongie." Ujarnya dengan menimang bayi tersebut.

Rain pun tergeletak lemah, matanya telah memerah dan berair. Ia menangis. Beberapa iblis telah siap menariknya.

"Kami akan melenyapkan iblis ini di hadapan kalian dan kekasihnya. Setelahnya asingkan bayi yang terlahir dari malaikat wanita itu. Aura bayi itu sangat berbahaya." Ujar salah satu iblis, Rain hanya menggeleng, ia terus mengatakan tidak dengan lemah.

"Joo nam." Sapa seorang malaikat yang hanya menatap iblis tersebut tersiksa. Ia merasakan aura kuat pada bayi tersebut, tetapi ia pun melihat aura serupa walau tidak terlalu besar, aura yang sama, aura yang berasal dari bayi Tae lahirkan.

.
.

Yunho pun menghela nafas lega ketika kedua iblis itu lenyap menjadi abu dan hilang bersama dengan angin. Jaejoong terus mendekapnya kuat, ia sangat takut. Tubuhnya gemetar, Yunho rasakan itu.

"Mereka telah lenyap." Ujar Yunho, ia pun memeluk erat serta mengecup lembut kepala Jaejoong. Cahaya berupa sayap pada punggung Jaejoong pun menghilang perlahan. Mata Jaejoong telah basah akibat menangis, ia menatap Yunho dengan bibir yang bergetar.

"Aku takut Yun. Takut." Yunho membelai wajah Jaejoong dan mengecup kening Jaejoong.

"Ssttss sudahlah. Mereka telah tak ada. Aku tidak akan ceroboh lagi."

"Joongiee." Hwang bo dan Hyun Joong berlari ke arah Yunho dan Jaejoong. Hwang bo pun memeluk erat Jaejoong yang nampak sangat ketakutan. Jujur saja Jaejoong terkejut bagaimana orangtuanya bisa mengetahui mereka berada di tempat ini.

"Kalian tak apa? Apa ada yang terluka?" Tanya Hwang bo cemas. Jaejoong hanya berdiam, apalagi saat ini Yunho belum menyembunyikan sayapnya. Anehnya mengapa Hwang bo tidak terkejut melihat sosok Yunho seperti ini? Batin Jaejoong. Apa dugaannya benar, jika Umma nya adalah bagian dari malaikat? Seperti yang Jaejoong lihat siang tadi Hwang bo berbicara dengan Joo nam, bahkan waktu terhenti begitu saja seperti Yunho yang sering melakukannya.

"Sayapmu terluka Yun?" Ujar Hwang bo, Yunho hanya mengangguk.

"Umma tidak terkejut? Lalu bagaimana Appa dan Umma ada di sini?" Hwang bo pun hanya terdiam, ia harus jawab apa kali ini? Apakah ia harus jujur?

U-know✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang