Dibawah langit aku tersungkur,
Tercium lagi aroma itu,
Aroma yang familiar,
Aku mendongakan wajahku ke atas,
Tapi yang kulihat bukan bintang maupun bulan,
Kulihat sepintas bayangan,
Sebuah sesal yang tak berujung...Lagi, aroma itu semakin tajam
Seperti sengaja lewat di hidungku
Aku tak ingin menciumnya
Namun terus hinggap di hidungku
Menusuk ke ronggaSepertinya aku mulai mengenali
aroma ini,
Mungkinkah ini Rindu?
...E.P
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku, kau, dan Seonggok Daging Rapuh yang disebut Hati.
PoesíaCakrawala kehidupan tidaklah seindah langit sore. Namun, disamping itu hidup hanyalah sebuah cerita dongeng belaka yang disutradarai oleh Tuhan yang ESA. Sementara didalam lembaran ceritaku, akulah pemeran utamanya dan kau hanyalah cameo yang hanya...