Sui-chan to senpaitachi [REVISI]

Kioku

Apa kamu bisa hidup tanpa memori?

Lembar 03

"Ketua?" tanyaku tak percaya. Apa hubunganku dengan ketua ?
"Jika ku ceritakan, mungkin kamu tak akan mengerti."

Aku menghela nafas

menahan airmata yang hampir tumpah.

Ketua melepas pelukkannya.

"Apa aku bisa merelakan memori dalam hidupku?" tanyaku sendu.

"Maaf, aku sudah berjanji."

"Kepada siapa?"

"Kanjou-san."

"Tante?"

"Dan juga kepada." ucap ketua terhenti.

Aku diam memperhatikan.

" Megami-sama." Wush.... angin malam menerpa kencang. aku tak dengar kalimat terakhirnya.

"Siapa? aku tak dengar?" paksaku.

"Tak ada pengulangan, ayo pulang."

"He! tunggu dulu!"

Sepanjang jalan pulang, kami banyak diam.

Ketua sibuk memainkan Handphonenya.

Aku berjalan mengekori di belakangnya.

Airmata ku sedari tadi mengalir.

Bagaimana aku bisa hidup bahagia tanpa kenanganku!

Ketua berhenti, ia menengok kebelakang mendapati ku sedang menangis.

"Cengeng." satu kata yang dilontarkannya bagaikan seribu jarum menekam hati ku.

"Bagaimana kamu bisa hidup tanpa kenangan!" teriak ku padanya.

Ketua hanya menunduk. Entah apa yang terjadi padanya, aku tak mengerti.

"Apakah kamu bisa hidup bahagia setelah dilupakan ?" tanyanya balik.

"Apa maksud ketua?"

Ketua hanya memberikan senyuman tipis yang misterius sama seperti pertama kali bertemu.

Hei hei? padangan macam apa itu ? kenapa dadaku sesara sesak. apa yang terjadi sebenarnya ?

" Ayo pulang." ajak ketua.

Aku hanya diam, merajuk.

"Ayolah Sui-chan. sudah malam."

Dia memanggilku sui-chan ? bukankah ia memanggil ku mai ?

"Untuk sekarang, jalani hidup mu seperti biasa. Hingga janjiku terpenuhi pada mereka. Akan ku beri tahu kan ceritanya." jelas ketua.

"Memangnya apa janji mu?"

Ketua tertawa ringan. Kenapa sih ?

"Janji itu rahasia. Bahkan anak Sd pun tau."

Kepalaku mulai bergejolak, aku merasakan sakit yang dahsyat.

Dunia seakan gelap.

bruk...

***

Cahaya matahari dan dedaunan melayang ke dalam jendela kamarku.

Aku masih mengenakan seragam. Hari ini....

Hari ini hari rabu!

Harusnya aku sekolah.

tok...tok...