"Bersyukurlah, maka kau akan bahagia..."
Memimpikan hidup bahagia bukan hanya keinginan orang lain, aku pun menginginkannya. Dengan membuat sebuah rencana dasar namun besar dalam hidupku. Untuk memikirkannya sangatlah gampang, bahkan aku sering membayangkan bagaimana rasanya memiliki kehidupan yang bahagia. Kuliah di luar negeri, sukses dalam karir, memiliki pasangan yang cocok, bertemu dengan idola, menjadi seseorang yang penuh akan perhatian orang-orang sekitar. Namun, hingga saat ini tidak satupun terwujud olehku.
Malam ini mood ku sedang tidak baik. Teman-teman beliebers di grup line ku sedang memamerkan chat-an dirinya dengan pacar atau gebetannya. Aku menyesal menyumpahi mereka yang sider di grup akan jomblo, padahal itu hanya sekedar candaan dan agar mereka muncul di grup. Mereka membuatku iri, tentu saja aku tidak punya pacar atau gebetan, apalagi yang mau chat dengan ku. Ya, aku seorang Belieber Girl, sebutan bagi penggemar Justin Bieber. Baiklah, aku akan menganggap diriku sedang berpacaran dengan Justin.
Sebenarnya aku memiliki seseorang yang membuat ku merasa memiliki seseorang yang selalu ada disisi ku. Tapi, dia selalu sibuk. Kadang aku merasa kesal padanya yang tidak memulai chat denganku, hingga akhirnya aku yang memulai duluan. Hal itu kadang aku menahannya untuk menjaga harga diriku sebagai perempuan. Tentu saja aku gengsi untuk memulai chat duluan dengannya. Tapi, jika aku merasa sangat membutuhkan dia untuk mengisi kekosongan ku, dinding pertahanan gengsi ku akan runtuh.
Sungguh mood ku sangat menjengkelkan. Rasanya ingin merasakan apa yang mereka rasakan. Memiliki pacar yang sedang memperhatikanku, menyayangiku, mengatakan sayang padaku setiap saat, tapi itu sepertinya tidak akan terjadi, untuk saat ini.
*pesan whatsapp masuk*
"Siapa ini?", pikirku
Hei, apa yang sedang kau lakukan?
"Nathan? Tumben dia chat aku duluan", pikirku sambil terkekeh senang. Buru-buru aku membalasnya
Tidak ada
Benarkah?
Ya, tentu
Baiklah...apa kau ada waktu saat ini?
Memangnya kenapa?
Tidak ada, aku hanya tanya
Aku sedang tidak ada kegiatan apa-apa hari ini
Kalau besok?
Tidak ada
Bagaimana kalau besok kita main basket di sekolah?
Um...baiklah
Sampai ketemu besok
"Yess...akhirnya Nathan mengajakku, meski sekadar main basket", teriakku dalam hati kegirangan. Aku tidak sabar menunggu besok
-Keesokan harinya-
Hari ini adalah hari minggu, semua keluarga ku ada rumah tentu saja. Sebenarnya hari ini Papa merencanakan liburan keluarga hari ini, tapi dibatalkan karena urusan arisan Mama yang menurutku tidak lebih penting daripada liburan. Ini merupakan keberuntungan juga bagiku, karena hari ini Nathan mengajakku main basket.
Oh iya, sebelumnya nama ku Adeeva Alula Layl, keluarga dan teman-teman ku biasa memanggilku Deeva. Tapi tidak dengan Nathan, dia memanggilku Lula. Aku tidak tau alasannya memanggilku seperti itu, tapi tak apa selama it masih nama ku.
Segera aku bersiap berangkat ke sekolah sembari membawa basket kesayanganku. aku meminta kakak ku Luhan untuk mengantarku. Ah, dia adalah saudara laki-laki ku yang sempurna. Andai saja dia bukan kakak ku, mungkin saja aku ingin memacarinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
YES, I AM.
Teen FictionBerkisah seorang gadis yang memiliki beribu keinginan untuk merasakan kebahagiaan orang lain yang rasanya mustahil untuk dia wujudkan karena kemalangan akan hidupnya. Satu hal yang membuat dirinya percaya bahwa semuanya akan terwujud, yaitu menjadi...