part 11

93 2 0
                                    

Malam hari, Suaysai termenung di kamarnya..Belasan kali, ia mencoba untuk menghubungi Thesis, namun semua usahanya sia-sia karena Thesis mengabaikannya.
Sembari menangis, Suaysai mengambil kemudian mencicipi cookies pemberian Thesis.
“Bahkan, rasanya sama sekali tidak enak.. Tapi baiklah, demi menghargai usahamu aku akan memakannya sampai habis...”
Hari demi hari berlalu.. Suaysai masih berharap, jika Thesis  menghampirinya.
Bahan, ia menunggu di parkiran sepeda.. terus menunggu hingga orang-orang pulang. Namun tetap saja ia harus menelan kekecewaan, karena Thesis tak pernah muncul di hadapannya...
Thesis mencurahkan perasaan sedihnya kepada Punpun.. Ia bertanya-tanya, apakah dirinya begitu terlihat seperti seorang gay?Punpun tak mempedulikan pertanyaan itu, ia malah bertanya balik mengapa Thesis begitu menyukai perempuan seperti Suaysai hingga mengabaikan seseorang yang telah menyukai dan memperhatikannya sedari: “Aku menyukaimu..” ucap Punpun
“Aku sudah mengetahuinya..” ungkap Thesis
Kalau memang seperti itu, Punpun kembali bertanya.. Tak bisakah Thesis menerima cintanya dan menjalin hubungan denganya. Thesis bahkan belum menjawabnya, namun Punpun lansgung mendekatkan wajahnya ke wajah Thesis untuk menciumnya...
===================

Suaysai menyadari kesalahannya, ia-pun memutuskan untuk meminta maaf dan menemui Thesis secara langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suaysai menyadari kesalahannya, ia-pun memutuskan untuk meminta maaf dan menemui Thesis secara langsung.
Beberapa kali, ia mencoba untuk menghubungi Thesis..Namun, telponnya tak diangkat, karena terlihat bahwa Thesis menaruh ponselnya di kamar mandi.

Karena pintu rumah tak di

kunci, Suasyai berjalan masuk begitu saja.. Suasana didalam terasa begitu senyap. Tak ada siapapun, hanya telihat beberapa botol alkohol yang berserakan dilantai.
Suaysai sampai di depan kamar Thesis, beberapakali ia memanggil Thesis namun takada jawaban. Akhirnya, dengan perlahan ia membuka pintu..
Betapa terkejutnya Suaysai, karena melihat Punpun yang tengah bertelanjang dada, tertidur diatas kasusr Thesis.
Tak lama kemudian, muncullah Thesis yang baru selesai mandi. Ia juga terkejut melihat kehadiran Suaysai, dengan semampunya ia berusaha meyakinkan Suaysai kalau apa yang dilhatnya tak sama dengan apa yang difikirkan olehnya.
Suaysai terlanjur kecewa, ia memilih untuk berlari pergi. Namun, Thesis berhasil menahannya dan mengajaknya untuk berbicara.
Sayangnya, Suaysai sudah tak maumendengarkan apapun penjelasan Thesis.“Butuh berapa kali aku mengatakan kalau akubukanlah gay karena aku menyukaimu!” tegas Thesis“Aku tak pernah meragukan ungkapan cintamu..
Namun, selalu saja apa yang aku dengar dan aku lihat tidaklah sama!”
Suaysai hendak pergi, namun Thesis menariknya dan mendorongnya ke tembok: “Baiklah, bukankah sedari awal kamu memacarariku untuk membuktikan apakah aku ini gay? Sekarang, aku akan memberikan bukti agar kamu percaya kalau aku ini bukan gay!”Thesis
memaksa untuk mencium Suaysai. Namun, hal itu justru membuat Suaysai semakin marah.. Ia menampar Thesis dan berlari pergi sambil menangis kecewa.
========================

========================

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
U PRINCE GENTLE VETTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang