Part Satu

39.4K 1.3K 7
                                    

"Menggemaskan."

Laki - laki itu terus mencubit pipi perempuan yang sedang bersender manja di dada bidang nya. Aliando Marcus kini sedang bermanja - manja dengan prilly amora. Kekasihnya.

"Apa nya yang menggemaskan?." Tanya prilly heran.

"Kaulah yang menggemaskan." Ucap Ali terus mencubit pipi Chubby kekasihnya itu.

"Kenapa kamu ini selalu gombal?." Tanya prilly.

"Aku sedang tidak menggombal Sayangg." Ucap Ali.

"Aku tidak percaya?." Ucap prilly.

"Perlu bukti?." Tanya ali.

"Apa?." Tanya prilly.

"Ini--" ucap Ali menggendong kekasihnya ke pangkuan nya.

"Aku Merindukanmu prilly, jangan pergi lagi ya." Ucap Ali mengecup bibir kekasihnya itu.

"Aku yang Merindukanmu, tapi setelah kita bertemu kamu sudah menjadi milik orang." Ucap prilly menundukan wajahnya kecewa.

"Heii, seutuhnya aku punya mu Sayangg." Ucap Ali.

"Benarkah? Apa buktinya?." Tanya prilly.

"Kau ingin tau?." Tanya Ali menggoda kekasihnya.

"Tentu." Ucap prilly.

"Ini dia buktinya." Ucap Ali membawa prilly ke kamar mereka.

Sudah lama mereka tinggal di apartement yang cukup nyaman untuk mereka tinggal berdua. Sudah lama juga Ali menjalin hubungan kembali dengan kekasihnya prilly. Lantas Bagiamana keadaan istrinya? Ali tidak memperdulikan nya.

"Kamu mau apa Ali?." Tanya prilly terkejut.

"Mau membuktikan Padamu Sayangg." Ucap Ali menidurkan prilly di kasur.

"Tidak, bekas yang kemarin aja masih ada. Bisa - bisa aku remuk Sayangg." Ucap prilly menolak ajakan Ali untuk bercinta.

"Ayolah, aku sedang ingin." Ucap Ali merajuk.

"Tidak, kau ini kalo di kasih sekali mintanya malah keterusan." Ucap prilly.

"Baiklah kalo begitu, aku ingin merendam air dingin saja." Ucap Ali bangkit dari kasur.

Prilly membetulkan posisi tidurnya. Ia bersender di senderan kasur sambil menunggu kekasihnya itu keluar.

"Sudah berendam air dingin nya?." Tanya prilly sambil memeluk badan atletis kekasihnya.

"Iya, memang nya kenapa Sayangg? Lagi pula kau juga tidak sedang ingin ku masuki kan?." Tanya ali.

"Jangan marah seperti itu, tadi telepon mu berbunyi mungkin dari istri tercinta mu." Ucap prilly jengkel.

"Benarkah?." Tanya ali.

"Iya." Ucap prilly.

"Aku tidak peduli." Ucap Ali.

"Benarkah?." Tanya prilly terkejut.

"Sudah ku bilang, aku hanya mencintai mu prilly amora." Ucap Ali.

"Aku tidak percaya." Ucap prilly.

"Kau Mau bukti apa?." Tanya Ali.

"Kalau kau mencintai aku kenapa tidak dari dulu saja menceraikan istri mu?." Tanya prilly.

Ali terdiam mendengar ucapan dari kekasihnya itu. Mulutnya kaku.

"Jawab Marcus, ku mohon." Ucap prilly menatap legam mata hitam Ali.

"Aku tidak bisa." Ucap Ali.

"Kenapa? Kau mencintainya?" Tanya prilly terkesan emosi.

"Tidak, aku hanya mencintaimu ku bersumpah." Ucap Ali membawa kekasihnya kedalam pelukan nya.

"Ceraikan kalau begitu." Ucap prilly merajuk.

"Sayang, butuh waktu yang tepat." Ucap ali.

"Sampai kapan Ali? Sampai kapan aku harus menunggu saat yang tepat untuk menjadi istri sah mu di mata agama juga negara? Kapan." Tanya prilly matanya memerah.

Ali menatap kekasihnya itu. Ia mengeup kening dan mata kekasihnya itu.

"Akan ada saatnya nanti, tidak sekarang." Ucap Ali.

"Kau egois." Ucap prilly melepaskan pelukan ali.

"Kau mau Kemana sayang?." Tanya Ali melihat istrinya keluar dari kamar mereka.

Prilly berjalan keluar kamar mereka. Prilly mengambil hot capuccino dan menangkan dirinya di balkon. Ia menangis seseduan.

"Aku memang egois, tapi aku mencintai ali, aku menginginkan dia menjadi miliku sepenuhnya." Ucap prilly menatap langit - langit malam.

"Sayangg, masuklah. Langit malam engga bagus buat kondisi kesehatan mu." Ucap Ali memeluk kekasihnya dari belakang.

"Lepas." Ucap prilly.

"Sayang, dengarkan aku dulu." Ucap Ali memohon.

"Engga, udah sana kamu istirahat." Ucap prilly.

"Prilly, aku mohon kamu ngerti dengan kondisi keadaan kita, tapi sungguh demi apapun yang ada di hati ku hanya kamu." Ucap Ali.

"Terserah." Ucap prilly.

"Sayangg, jangan cemberut aku jadi tak tahan." Ucap Ali menggoda kekasihnya.

"Apa? Tak tahan?." Tanya prilly.

"Iya, ayo masuk aku ingin memeluk tubuh sexy mu itu." Ucap Ali menarik pinggang kekasihnya.

"Kenapa engga meluk guling aja?." Tanya prilly.

"Guling engga enak, engga bisa di peluk." Ucap ali.

"Jangan modus." Ucap prilly menasihati.

"Iya, tergantung kondisi burung ku ya?." Ucap Ali menatap prilly.

"Dasar maniak sex." Ucap prilly meledek ali.

"Dan itu semua karena kamu." Ucap Ali menatap prilly.

"Aku?." Tanya prilly.

"Iyalah, kamu kan yang merubah aku menjadi sosok maniak sex?." Tanya Ali.

"Bukan! Itu Sih otak kamunya aja yang ngeres." Ucap prilly.

"Iya sayangg, kamu itu magnet aku. Kalo ga ada kamu aku sih biasa aja, tapi kalo ada kamu ga kuat aku." Ucap ali.

"Jangan macam - macam, aku sedang tidak ingin." Ucap prilly.

"Iya, kita liat saja nanti seberapa kuat aku menahan nya." Ucap ali.

"Huh, modus." Ucap prilly mencubit pipi ali.

*********

Holaa.. Jangan lupa ya buat vote dan Coment nya inget loh ini cerita buat dewasa anak - anak belum boleh masuk ya? Next vote dan Coment dulu, buat yang nunggu cerita - cerita selanjutnya tunggu aja ya, tergantung mood dan ide sih buat cerita. Apalagi cerita perselingkuhan kaya gini, jangan lupa vote dan coment. Makasih.

Istri keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang