Part Tiga Tujuh

17.3K 634 10
                                    

Hari ini hari libur. Ali akan mengajak anak dan istrinya menuju puncak. Entah mengapa, belakangan ini ia lebih memilih berlibur dengan istrinya dari pada berdiam diri di rumah.

"Semuanya udah siap?." Tanya Ali menghampiri istrinya itu. Lihatlah, prilly sangat kerepotan sepertinya.

"Huft.. Udah kok hubby.." Ucap prilly menenteng tas nya dan terus menjaga anaknya dalam gendongan nya.

"Tas nya biar aku yang bawa ya? Kamu kan lagi gendong baby sisil.." Ucap Ali meraih tas istrinya. Sungguh, Ali suami siaga. Prilly sangat bangga melihat suaminya itu..

"Makasih hubby.." Ucap prilly tersenyum manis, duh neng.. Diabetes abang liatnya😂

*

Selama perjalanan. Prilly dan Ali tampak asik mengobrol. Mereka membahas sisil, kadang membahas masa mereka dulu, iya. Sewaktu SMA.

"Kalo sisil udah besar mau di kasih adek berapa?." Tanya Ali pada istrinya. Nah, jika seperti itu prilly akan malas menjawab pertanyaan suaminya itu. Dasar, tidak mengerti apa posisi prilly?

"Sisil aja baru berojol 1 Minggu yang lalu, masa udah mau di kasih Ade aja?." Tanya prilly.

"Yahh.. Abisnya lucu gitu, punya bayi aja yuk terus.." Ucap Ali menampilkan gigir Rapihnya, Ugh.. Menggemaskan.

"Yaudah kamu aja yang hamil. Iya? Biar kamu tau rasanya hamil, berbadan dua.. Cape tau, bawa badan kesana - kesini." Ucap prilly.

"Heii, kok jadi aku sih? Lucu ah kamu, udah tau itu udah kodrat kamu untuk hamil, melahirkan. Aku sih ya Cuman.." Ucap Ali menggantung.

"Cuman?." Tanya prilly mengerutkan keningnya seolah bertanya pada suaminya itu.

"Cuman bikin anaknya aja.. Hahah.." Ucap Ali, tawanya lepas saat itu juga.

"Sumpah engga lucu!" Ucap prilly mengerucutkan bibirnya.

"Jangan mancing dong pril.." Ucap Ali menggoda istrinya.

"Siapa?." Tanya prilly.

"Ya kamulah, bibirnya biasa aja dong. Oh.. Pengen aku cium ya?." Goda ali. Arghh, jika sudah seperti itu pasti prilly akan kesal dengan ali. Dasar! Suami penggoda.

"Engga lucu sumpah, udah Nyetir - Nyetir aja engga usah banyak ngomong." Ucap prilly kesal. Prilly memilih mengedarkan pandangannya ke jalan raya.

"Gitu aja marah.." Ucap Ali, bukan nya menjawab prilly malah diam. Tidak menjawab.

"Pril, jangan marah dong." Ucap Ali lagi.

"Huh, udah punya anak juga masih aja pemarah." Ucap Ali menggelengkan kepalanya.

*

Akhirnya mereka tiba di puncak. Di vila Ali, prilly memilih masuk ke dalam villa milik Ali sedangkan Ali membawa barang - barangnya.

"Prill, jalan ke belakang yuk.." Ucap Ali setengah berteriak.

"Cape..." Teriak prilly, nah. Jika seperti itu pasti prilly masih marah, Huh.. Pasti Ali harus membujuknya deh, dasar.. Istrinya itu menggemaskan, selalu cepat marah.

"Sayangg, kamu marah?." Tanya Ali yang kini tengah duduk di samping istrinya yang sedang menonton acara kesukaan nya.

"Siapa?." Tanya prilly. Ugh, aku sedang berbicara dengan mu pril!

"Kamu sayang, kamu.." Ucap Ali.

"Engga, aku Cuman cape doang." Ucap prilly. Bohong. Ali hafal betul, jika seperti itu pasti istrinya akan menangis. Liat saja kita hitung mundur.

1..

2..

3..

"Hiks..hiks.."

See?

"Astaga, kok nangis sih pril?." Tanya Ali yang tak mengerti kemauan istrinya itu, okey.. Ali mengaku Ali salah, tapi? Mengapa istrinya menangis. Itu sangat lebay menurut ali.

"Badan aku sakit semua ali.. Huhu..huhu.." Ucap prilly terisak.

"Sutt, iya engga usah nangis ya? Nanti biar aku panggil si bibi suruh mijit kamu." Ucap Ali mengelus kepala istrinya.

"Tapi..sisil?." Tanya prilly.

"Sisil kan ada aku, kamu jangan cengeng ah.. Aku engga suka, jangan cengeng ya?." Tanya ali.

"Maaf hubby.. Aku lupa.. Aku lupa.." Ucap prilly memeluk ali.

"Iya.. Emang nya kamu lupa apa?." Tanya Ali.

"Aku lupa, kalo sekarang aku udah jadi momy li, aku engga bisa manja sama kamu lagi.." Ucap prilly.

"Kata siapa Sayangg?." Tanya ali.

"Aku momy, kita punya Anak li.. Kita engga bisa romantis Kaya dulu lagi." Ucap prilly.

"Kata siapa? Kita bisa romantis terus, sekalipun kita punya anak banyak." Ucap ali.

"Ta..tapi?." Tanya prilly.

"Sutt, istirahat ya? Nanti aku panggil bibi." Ucap ali.

Prilly menganguk dan Ali mengecup kening istrinya itu. Kasihan, prilly pasti masih tidak kuat mengurus sisil.

*****************

Haii.. Jangan lupa buat vote dan Coment ya? Huhuh baru sempet next maafkan, idenya mentok banget.. Buat next part juga masih bingung author mau bikin alur gimana? Hehe, harap memaklumi yo? Jangan lupa sekali lagi author ingetin. Vote dan Coment harus always..

Istri keduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang