Tepat 27 desember rumah mega bergaya jepang kuno itu bersiaga menjaga barang berharga milik keluarga Hyuga. Setiap ruangan dilengkapi dengan CCTV. Namun karena ini bertepatan dengan hari ulang tahun putri kedua sang kepala polisi maka hanya menempatkan 12 polisi terbaik di dalam rumah yang dibagi menjadi 4tim dengan tugas masing-masing dan 10 orang dihalaman depan serta 10 orang dibelakang.
Neji,lee dan tenten berada dalam ruangan pesta yang awalnya tempat dojo disulap jadi tempat pesta bergaya modern. Semua personil yang berada dalam ruangan tak di bekali senjata api hanya sebuah tongkat kejut agar suasana tak panik jika terjadi hal yang tidak di inginkan.
Pesta ulang tahun Hyuga Hinata telah dimulai dari 60 menit yang lalu.Acara potong kue juga sudah dilakukan. Meski acara ini dibalut dengan kesan modern namun kesan formal sangat terasa,lihat saja sang putri pesta di apit oleh dua orang berwajah galak di atas panggung. Siapa lagi kalau bukan tuan rumah,Hyuga Hiashi dan sang kakak over protektif ,Hyuga Neji. Para pemuda akan berpikir 3,4,5 bahkan 10kali untuk mengajak Hinata berdansa di bawah.
"Kau menunggu seseorang?" tanya Neji melihat adik disampingnya ini dari tadi celingak-celinguk seperti mencari seseorang.
"Eh..iya niisan..aku menunggu seseorang!" jawab Hinata."orang yang spesial!"
"Spesial?siapa?" tanya Neji balik.
"Niisan kenal denganya,dia junior.. Na..!" ucapan Hinata berhenti saat Neji memberi kode tangan pada Hinata. Neji mendengar dari earphone yang terpasang di telinganya. Neji dan Hiashi saling pandang kemudian mengangguk.
"Hinata aku kebelakang dulu..!" pamut Neji.
"Nikmati pesta mu sayang!" ucap Hiashi sambil menepuk kepala putrinya dan berlalu menyusul Neji.
"Terlihat sekelebat orang menyelinap di kebun belakang..aku akan memeriksanya!" ucap Neji pada Hiashi.
"Hn..aku akan berada diruang CCTV!" jawab Hiashi saling berbagi tugas."biar Lee dan tenten yang menjaga ruang pesta!".
Hinata gusar di tempat duduknya. Ia kecewa sang pangeran kuda putih tak kunjung datang menepati janjinya,Ia kecewa dengan janji Naruto yang begitu meyakinkan. Hinata menunduk sedih takut teman-temanya yang berada di lantai dansa mengetahui jika ia sedang gundah gulana.
"Kenapa Usagi Hime kita menunduk sedih,hmm?" suara baritone itu membuat Hinata mendongak.
"Naruto-kun?" tanya Hinata memastikan pria didepanya ini adalah Naruto. Dengan setelan jas warna hitam dan kemeja putih dengan dasi biru tua membalut tubuh Naruto membawa kesan misterius dan seksi. Naruto Menggunakan topeng mata rubah untuk menutupi safire birunya.
"Kau bilang akan langsung mengenaliku??" sindir Naruto.
"Kau terlambat!" rajuk Hinata tak peduli dengan sindiran Naruto.
"Hahaha..gomen hime..aku mempersiapkan kejutan untukmu..dan menjauhkan dua penjagamu!tambah Naruto dalam hati.
" Benarkah? "
"Tentu saja hime..mau berdansa tuan putri?" ucap Naruto mengulurkan tangan.
"Dengan senang hati pangeran!" ucap Hinata menerima uluran tangan Naruto.
Diluar kediaman Hyuga..
Para polisi yang menjaga melihat ada seorang kakek tua yang bingung hendak menyebrang dipersimpangan dekat gerbang besar kediaman Hyuga."Ayoo kusebrangkan kek..!" ucap salah satu polisi yang menawarkan bantuan pada sang kakek tua yang menggunakan bantuan tongkat untuk berjalan.
"Aa..arigato pak...kau polisi yang baik..terimalah tokoyaki ini sebagai balasan telah membantuku!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Anonymous of Konoha
FanfictionPencuri fenomenal yang selalu memberi surat ancaman pada korbanya. Kali ini ia akan mencuri barang berharga milik kepala kepolisian konoha. Naruhina twoshoot.