Aku tidak tahu luka siapa yang paling dalam. Aku yang sedang menangis atau kau yang sedang berteriak melepas beban di pundakmu. Tapi yang jelas kita sama - sama merasa sakit. Sakit yang tidak berdarah.
Aku tidak tahu siapa yang paling tenggelam dalam kalut, aku yang sudah terombang ambing atau kau yang telah menelan banyak masalah.
Aku tidak tahu siapa yang merasa paling lelah diantara kau dan aku, aku dengan peluh di seluruh tubuh atau kau yang sudah terduduk dan enggan untuk berdiri.Lagi. Yang terlihat adalah kita sama-sama menginginkan air. Yang akan menghilangkan setidaknya sedikit rasa lelah dari beban kita.
Aku tidak tahu siapa yang merasa paling putus asa diantara kau dan aku, aku yang memegang pecahan kaca di atas nadi atau kau yang berdiri di ujung tebing. yang jelas adalah semua tindakanku dan tindakanmu tidak akan merubah segalanya.
Aku tidak tahu siapa yang merasa dingin akan sepi diantara kau dan aku, aku yang sedang membungkus diri dengan selimut atau kau yang sedang berdiri di samping api. Tapi yang jelas terlihat adalah kita selalu dingin setelahnya apapun caramu dan caraku menghilangkan dingin itu.
Siapa diantara kau dan aku yang dipermainkan takdir? Siapa diantara kau dan yang paling menderita? Aku?Kau? Sebelumnya aku ingin memberitahu perbedaan kau dan aku..
Aku selalu mengobati luka ku sedangkan kau membiarkannya sampai terinfeksi dan semakin parah..
***
Prolognya aku tulis pas hari Jum'at 3 Maret. Semoga jadi berkah hihi^^.
Jujur aku ragu nge publish cerita ini, tapi apa salahnya mencoba hal yang kita sukai bukan. So, semoga kalian menikmati cerita ini.
Arigatou^^~
KAMU SEDANG MEMBACA
Seribu Bunga Kertas
Teen FictionBintang, cewek cuek, sedikit pendiam, dan tak acuh kepada lingkungannya. dunianya damai tanpa ada masalah. Hidupnya hanya tentang novel, dan belajar. Tujuannya hanya satu mendapat nilai tertinggi untuk mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri. Ole...