" Yaudah, kantin yuk gw laper. " Tanpa menunggu jawaban dari kedua sahabatnya Adel langsung berjalan keluar perpustakaan.
-------------
Di sepanjang koridor mereka hanya saling diam sampai akhirnya Ara yang membuka pembicaraan.
" Del cowok yang tadi siapa sih?? " Tanya Ara.
" Owh yang tadi diperpus, dia Rizqi murid baru juga sih sama seperti kita. " Ucap Adel menjelaskan, dan hanya di " Ohh " riakan oleh keduanya.
Sesampai dikantin " Duduk dipojok sana aja. " Ucap Adel sambil menunjuk kearah meja kosong yang terletak dipojok kantin. Ara dan Alina hanya mengangguk saja tanda mengerti.
" Lin, lo yang pesan gih. " Suruh Ara.
" Ok, pada mau pesan apa? " Tanya Alina.
" Udah samain aja semua, ya kan del! " Jawab Ara sambil menyenggol bahu Adel, yang langsung diangguki Adel.
Setelah beberapa menit menuggu pesanan yang Alina pesan tadi, akhirnya datang juga.
" Dek, mie ayamnya tiga sama teh manisnya juga tiga kan?? " Tanya Abang pengantar.
" Iya, makasih bang. " Ucap Alina cepat, dan langsung dibalas dengan senyum oleh Abang pengantar.
" Ganteng juga ya Abang yang antar mie ayam tadi " Ceplos Alina dengan wajah kesem-sem.
" Idih, elo mah siapa aja lo bilang ganteng Lin, yang mukanya sama dengan cumi got lo bilang ganteng. " Jawab Adel disertai dengan tawanya yang membuat seisi kantin melihat kearah meja mereka dengan spontan Adel berkata " Ups, sorry-sorry. "
" Elo mah, ketawain terus gw yang mudah-mudahan tuh mulut gak bisa nutup lagi gara-gara ketawain gw baru tau rasa lo Del. " Cibir Alina dengan mulut yang dimaju-majukan.
" Eh, ngutuk sahabat sendiri ni ceritanya? Tanya Adel dengan senyum jahilnya.
" Udah debat ibuk pejabatnya?? Buruan makan tuh mie bentar lagi udah mau bel. " Ucap Ara menengahi adu mulut kedua sahabatnya.
" Ya elah buk, lo kira gw sama Adel udah pada punya suami apa? Tamat SMA aja belum, boro-boro jadi istri pejabat " Cerocos Alina dan hanya ditanggapi oleh tawa keduanya.
" Yaudah yuk, lagian bentar lagi mau bel, udah pada siapkan makannya?? " Tanya Adel, yang langsung diangguki keduanya sambil beranjak dari duduk dan tak lupa pula Adel membayar makanan mereka sebelum pergi.
Disepanjang perjalanan menuju kelas mereka hanya bercerita tentang kejadian-kejadian yang lucu yang membuat mereka tertawa. Setelah puas tertawa di sepanjang jalan menuju kelas, Adel baru ingat bahwa iya belum tahu dimana kelas yang ia tempati untuk menuntut ilmu, belum sempat ia ingin bertanya, Ara langsung menjawab apa yang Adel tanyakan dalam pikirannya. Dengan berkata " Del, gw lupa bilang kalau kita sekelas dan kita berada di kelas Ipa 2."
Adel yang mendengar ucapan Ara hanya mengangguk tanda ia mengerti.
Sesampai di kelas Ipa 2
" Del, kita duduknya gimana? Secarakan kita bertiga. " Tanya Alina sambil berfikir.
" Gampang itu mah gini aja, ada yang duduk berdua dan ada yang duduk sendiri lagian nanti juga ada anak-anak yang lain. " Jawab Adel sambil duduk dikursi yang terletak dideretan tengah.
" Yaudah gw sama lo ya Del, Ra lo nanti duduk sama anak-anak yang lain ya. " Mohon Alina dengan suara yang dimanjakan.
" Iya dehh. " Ucap Ara pasrah.
Tak lama mereka berbincang bersama masuklah seorang cowok dengan berjalan santai tanpa beban sedikitpun.
" Del, bukannya itu cowok yang diperpus sama lo tadi, yang namanya Rizqi kan?? " Tanya Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hate and Love
Teen FictionCuek,kecuali sama sahabat dan keluarga gue,yah itu lah gue Adelia Putri,gue sering dipanggil "Adel",gue orangnya gak pernah mau ngomonging tentang cinta karena semua itu buat gue gak penting dan gue jugak gak pernah percaya dengan yang namanya CINTA...