A/N : Haii~ akhirnya aku bisa kembali dari hiatusku yang lama. hohoho... sebelum membaca cerita ini, harap siapkan tissue ya... siapa tahu butuh. ini hanya 2shoot, jadi jangan khawatir kalau nunggu-nunggu lama karena chapternya yang panjang. Lol enjoy this story!
.
.
.
Myungsoo terbangun dari tidurnya saat mendengar desak-desak suara beberapa kali di kamar flatnya. Ranjangnya juga beberapa kali bergoyang sehingga tubuhnya yang masih berada di atas ranjang sedikit bergoyang dan membuatnya mau tidak mau membuka matanya yang masih cukup berat.
Saat kedua matanya terbuka, Myungsoo sedikit menyipitkan kedua matanya saat menyadari bahwa kamar flatnya kini telah terang dengan terpaan sinar matahari yang masuk dari jendela kamarnya. Myungsoo menggeram kesal. Ia lalu melirik ke arah samping kanannya dan menemukan seorang pemuda yang sangat ia kenali telah bersusah payah mengenakan celana jeansnya.
"Hyung..."
Sepertinya pemuda itu tidak mendengar suara lirihnya yang serak, buktinya si pemuda bertelanjang dada tersebut masih sibuk membenarkan letak celana jeansnya agar terpasang dengan benar.
"Woohyun hyung!"
Kali ini Myungsoo memanggilnya dengan cukup keras. Pemuda yang semalam tidur bersamanya tersebut beralih untuk menoleh ke arah Myungsoo dan tersenyum kaku.
"Hi... Morning?"
Dengan mata yang masih berat, Myungsoo melihat jam weker di nakasnya untuk melihat pukul berapa sekarang.
"Hyung, aku rasa kau salah salam. Ini sudah hampir jam 12 siang."
Sepertinya Woohyun telah selesai membenarkan celana jeansnya, dengan masih bertelanjang dada, Woohyun berjalan ke arah Myungsoo dan tersenyum dengan lebar. Ia kini memposisikan dirinya untuk duduk di atas ranjang berdekatan dengan pemuda berlesung pipit yang sedang memasang wajah cemberutnya.
"Benarkah? Aku kira jika melihat wajahmu yang baru bangun tidur, waktu berjalan mundur dan kembali pagi."
Myungsoo hanya memutar bola matanya bosan saat Woohyun mulai mengobral rayuan.
"Kenapa terburu-buru?" Ucap Myungsoo dingin dan kini ia mulai memposisikan tubuhnya untuk duduk di ranjang.
Senyum di wajah Woohyun segera menghilang, ia menatap Myungsoo dengan wajah datar.
"Seperti biasa." Dengan lembut, Woohyun membelai lengan Myungsoo yang terbuka karena kondisi pemuda manis itu yang masih bertelanjang dan hanya tertutupi dengan selimutnya saja.
Myungsoo menunduk dan memainkan selimutnya, "Bisakah satu hari penuh kau terus bersamaku?"
"Aku sih maunya begitu. Tapi..." Woohyun menggantung kalimatnya, ia tidak ingin menyakiti pemuda yang ia cintai lebih jauh lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLIND (WooSoo FanFiction) -COMPLETED√-
Short StoryCinta Memang Buta. Kata-kata itu memang berlaku pada diriku. Kenapa aku begitu mencintainya meski sakit yang sering kurasa? A WooSoo Story By HikariAtsuko Hi! I come back from my long hiatus! Warning : BoyxBoy, Gay Theme, Hurt, Angst. Gak suka genre...