The End

1.2K 107 118
                                    


Sesuai janji, vote udah 25, saya update! Duh... cepet amat sih kalian kalo vote? Komennya pada males! Lol!

.

.

Genggaman tangan Myungsoo pada kotak bekal yang sudah ia susun rapi melemah saat ia mendengar ucapan Woohyun dari telepon.

"Maaf Myungie. Tapi Mijoo hari ini ingin makan malam di rumahku bersama kedua orang tuaku. Maaf ya? Aku janji, minggu depan kita piknik."

"Tapi aku sudah membuat bekalnya..."

Terdengar dari seberang kalau Woohyun menghela napas berat, "Maaf. Tapi aku tidak bisa membatalkan acara ini. Kedua orang tuaku sudah menyiapkan semuanya untuk kedatangan Mijoo."

"Kenapa tiba-tiba?"

"Aku juga tidak tahu. Mereka telah menyiapkannya tanpa kuketahui. Maaf Myungsoo. Aku sangat meminta maaf."

Kedua mata Myungsoo sedikit berair, namun ia mencoba sekuat tenaga untuk tidak menjatuhkan air matanya. "Terus bekal yang sudah aku buat –"

"Kau makan saja dengan Sungyeol. Ya? Untuk kali ini saja. Aku berjanji, minggu depan kita pergi bersama ke pantai." Woohyun segera menyela ucapannya seakan-akan memang pemuda berumur 23 tahun tersebut sedang terburu-buru. Dan setelah itu terdengar suara seorang wanita –yang sepertinya suara ibunya Woohyun –memanggilnya. "ibuku telah memanggilku. Aku tutup telponnya. I love you." Dan sambungan telepon pun mati.

"Tapi tidak sekali ini kau membatalkan acara kita hanya demi Mijoo nuna, hyung...."

*****

Dari sekian banyak orang yang dekat dengan Myungsoo, mungkin hanya Sungyeol yang ia percayai untuk berbagi rahasianya. Berteman sejak mereka berada di sekolah menengah membuat mereka sudah seperti saudara. Sayang saat menjadi mahasiswa mereka berkuliah di tempat yang berbeda, namun bersyukurlah karena mereka sama-sama di Seoul, jadi Myungsoo tidak benar-benar sendiri dalam perantauannya. Sungyeol telah mengetahui segalanya tentang Myungsoo. Dari mulai orientasi seksual sahabatnya tersebut, sampai hubungan gelap temannya dengan Woohyun –salah satu seniornya yang ada di universitasnya.

"Jadi Woohyun sunbae membatalkan acara kencan kalian lagi demi kakak sepupumu?" Tanya Sungyeol dengan masih memakan kimbab serta sushi buatan Myungsoo. Setelah Myungsoo menelpon Sungyeol untuk datang ke flatnya, ia langsung datang karena diiming-imingi makanan gratis olehnya.

Pemuda berlesung pipit itu mengangguk lemah, ia lalu menumpukkan kedua tangannya di atas meja makan flatnya dan meletakkan kepalanya di sana.

"Meski ini sering terjadi, tapi tetap saja merasa sakit."

"Itu salahmu sendiri, Myungsoo. Kau yang dengan berani berpacaran dengan pacar dari kakak sepupumu."

Mendengar itu, Myungsoo membenamkan wajahnya di tumpukkan lengannya tersebut. "Kenapa ini bisa terjadi pada kehidupanku?!"

"Kau bisa memutuskan hubunganmu dengannya."

Myungsoo kembali menegakkan kepalanya dan memandang Sungyeol, "andai aku bisa... aku terlalu mencintainya."

"Ya. Kau mencintainya hingga membutakan segalanya."

Myungsoo mengerucutkan bibirnya mendengar sahabatnya yang tidak membelanya sama sekali.

"Aku tidak menyangka aku mempunyai sahabat yang menjadi selingkuhan orang."

Myungsoo ingin menangis saja saat Sungyeol berkata hal seperti itu. "Aku mencintainya..."

BLIND (WooSoo FanFiction) -COMPLETED√-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang