Chapter 5

1.9K 219 0
                                    

Draco kesal sekali. Bagaimana mungkin seorang halfblood, mudblood, dan blood traitor mengabaikan begitu saja kehadirannya dan menganggapnya tidak layak untuk berbicara dengan mereka? Mereka pikir mereka siapa? Dan berani sekali mereka pergi sambil menabrak bahunya?

Sebelum gerombolan gryffindor sialan itu pergi, Draco segera mencegah mereka dengan menghina mereka. "Takut untuk bertengkar eh weasel bee?",hina Draco. Tampaknya usahanya untuk memancing kembali Weasley tersebut berhasil melihat bagaiman weasel bee tersebut berbalik menghadapinya.

"Apakah kau takut bertengkar karena takut orang tuamu tidak bisa membiayai biaya pengobatan mu? Tentu saja sepertinya mereka tidak akan mampu mengingat banyak sekali stok anak weasley yang perlu mereka biayai?"ucap Draco terus memulai konfrontasi.

"Setidaknya orangtua ku tidak mengajarkan ku untuk bersikap tidak sopan dengan menghina keluarga lain. Kasihan sekali dirimu eh Malfoy? Kaya tetapi sepertinya orangtua mu tidak mengajarkanmu sopan santun,"balas weasel. "Sudahlah Ron,"ujar potty menenangkan weasel. "Biarkan saja Harry. Sepertinya orangtua nya terlalu sibuk menjejalkan makanan ke mulutnya yang besar itu dengan sendok emas tetapi lupa mengajarkannya bersikap,"ucap Ron sinis.

"Jangan bicarakan orangtuaku seakan akan kau mengenalnya weasel! Setidaknya orangtua ku mengajarkanku untuk tidak bergaul dengan sampah sampah masyarakat dunia sihir yang tidak berguna,"balas Draco,"terutama dengan mudblood."

Mendengar perkataannya, sontak saja gerombolan gryffindor tersebut bertindak defensif dengan mengacungkan tongkat mereka tidak terkecuali Granger si mudblood. Draco tahu bahwa mudblood tersebut tidak pernah mencari masalah dengannya. Mudblood tersebut selalu berusaha menjadi yang terbaik dan menjadi penengah diantara pertengkaran mereka. Tentu saja dia tidak pernah membuat masalah untuk menghancurkan reputasinya sebagai ketua murid. Tapi sepertinya kali ini ia tidak akan menjadi penengah.

Melihat bahwa para gryffindor mengacungkan tongkatnya, baik Draco, Pansy, Blaise, Goyle, dan Crabbe mengacungkan tongkat mereka. "Well, kalian sepertinya benar benar tidak takut,"sinis Draco.

Hermione belum pernah pernah melihat teman temannya semarah itu. Harry yang tidak pernah bersikap kasar bahkan mengacungkan jari tengahnya. "Oh tutup mulut slutherin,"hina Ron. Mendengar perkataan Ron, sontak saja para slytherin tersebut terlihat marah.

Tanpa bisa dicegah, pertengkaran pun terjadi tanpa bisa dihindari. Hal tersebut dimulai dengan munculnya kilatan ke arah Ron dari tongkat Draco. Dengan segera, Ron menghindari dan balas mengeluarkan mantra. Tidak cukup dengan sihir, mereka pun baku hantam dan saling mempertahankan pertahanan terbaik mereka.

Para murid yang berada di koridor tersebut pun segera menghindar takut terkena mantra salah sasaran. Beruntungnya, sebelum ada yang terbunuh diantara mereka melihat sengitnya pertengkaran tersebut, Mrs. Mcgonagall dan Filch menghampiri mereka dan menghentikan pertikaian tersebut.

TWO SIDESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang