kedua

86 19 16
                                    

"Thank you, honey, buat hari ini! Muaah" Al mengecup pipi Reva berharap akan akan menutupi kecurigaaan dan membuat hati Reva berbunga-bunga seperti biasa. Tentu saja, Al tidak lulus melakukan semuanya.

"Okay, see you tomorrow, sayang"ujar Reva. Al meresa lega sekali. Akhirnya dia terbebas dari Reva. Al bergegas berjalan menuju rumah sambil terhuyung-huyung.

"Wah.. wah..," ujar sebuah suara. Al tau siapa dia. Kalau ada dia biasanya ada masalah. Sekarang kemungkinan besar ada masalah baru.

"Indah!" Al memperlihatkan wajahnya.

"Ngapain lo disini?" Bentaknya kesal melihat Indah di muka rumah nya

"Habis kencan sama Reva ya? Ckck.."

"Nggak usah cerewet deh! Minggir! Gw ada urusan!"

"Urusan apa lagi? Nara udah pulang kok" ujar Indah santai
"Apaa?" Al membalakkan matanya hingga mau keluar

"Iya Nara sudah pulang... lo gak denger? Apa lo tuli ya? Ckck.."

"lo bilang apa sih ke Nara? Lo usir dia?" Ujar Al emosi. Ia benci sikap Indah yang sejak dulu selalu mencampuri urusan pribadinya.

Mungkin sebenarnya ia tidak pernah pacaran dengan serius gara-gara Indah.

"Siapa juga yang ngusir? Aku cuma bilang, Al pulang dari rumah Ridwan ntar malam. Tugasnya banyak banget, nggak selesai-selesai"

"Sembarangan! Jangan pake bohong-bohong segala deh"
"Ye.. lo sendiri juga boong. Siapa juga yang lagi ngerjain tugas di tempat Ridwan hayo? Kecan gitu kok.."

baru saja Al hendak marah lagi, tiba-tiba ponselnya berbunyi. Sebuah SMS dari Nara.

Al, kalo tugasmu banyak, nggak usah paksain diri utk pergi hari ini. Next time bisa kan? Oke? Semangat! Aku pulang yaa..

Setelah membaca pesan itu, Al benar-benar kesal dengan Indah. Ia memandang indah dengan tatapan menuduh.

Tak lama kemudian semua tas belanjaannya ia lempar sembarang tempat. Tidak dihiraukan Indah yang memanggil-manggil namanya.

Ini semua gara gara indah! Kapan sih orang itu akan berhenti menggangu hidupku? Benar-benar menyebalkan!

o.o

Indah memantulakan bola tenis ke dinding kamarnya. Ia tidak bisa berhenti berpikir

"Kenapa sih? Al lagi, ya? Terka Lela yang sedang mengerjakan tugas di kamar Indah. Lela tidak mengalihkan pandangan sedikit pun dari tugas kuliahnya.

Lela teman SMA Indah dan Al. Semasa SMA, Al naksir berat pada Lela, tapi terbongkar rahasia bahwa Lela seorang lesby.

Betapa hancurnya hati Al. Rasa cintanya seketika berubah menjadi benci. Walau dia sudah iklas  menerima keberadaan Lela, tapi rasa percayanya terhadap cewek luntur.

Al tidak lagi menginginkan hubungan yang serius. Ia takut cowok yang akan di pacari selanjutnya adalah cewek lesby. Al tidak tertarik dengan komitmen untuk saling setia dalam sebuah hubungan.

Al memilih menjadi playboy. Ia merasa lebih bebas dan tidak lagi takut terluka. Ia bisa menikmati waktu dengan banyak cewek

Bersenang-senang sesuka hati. Menjadi playboy adalah cara Al menikmati masa muda nya.

Menjadi playboy membuat dirinya menjadi beharga karena tahu banyak cewek yang memujanya, dan ia bisa menaklukkan banyak cewek.

Al merasa hidupnya lebih nyaman. Ia bisa menghabiskan waktu dengan cewek mana saja, menerima banyak perhatian.

Al merasa tidak lagi kesepian. Hidupnya tanpa beban. Hidup yang sempurna. Bahkan seorang Indah, sahabat yang paling dekat dengannya pun telah dilupakan.

Lela bukan lesby lagi sekarang. Tapi Al sudah tidak mengharapkan cewek itu dan Lela pun tidak pernah menaruh perasaan terhadap Al.

Sekarang, Al dan Lela semakin jarang bertemu karena mereka berbeda fakultas. Tetapi Lela tetap berteman akrab dengan Lela

"Ya, Al lah. Siapa lagi?" Jawab Indah yang masih melemparkan bola tennis ke dinding

"Siapa lagi pacar barunya?" Tanya Lela

"Si Reva. Tau ah Bodo amat" Indah mendengus kesal

Pandangan Lela beralih dari buku tugasnya ke tumpukan tumpukan tas belanjaan dari sudut kamar Indah

"Tas belanjaan ini punya siapa?" Tanya Lela kepada Indah

"Yah.. siapa lagi kalo bukan Al?"
Jawab ku agak kesal

Tiba tiba sebuah ide terlintas di otak ku, dan senyuman ku mengembang saat membayangkan ide tersebut.

"Ah.. aku punya ide. Yeyy.. makasih Lela, karna kamu aku mendapatkan ide" jawab  Indah sambil tersenyum bahagia

Lela pun bingung harus menjawab apa dan dia juga tidak mengerti maksud dari perkataanya  dan bertanya tanya dalam hati

'Makasih apaan dah? Emang gw kasih saran apa? trs kenapa tuh anak ketawa ga jelas gitu? Gila kali ya karna di tolak ama Al mulu jd kegeser otak nya? Ckck...' ledek nya dalam hati


----

Maaf ya kalo cerita nya abal abal dan typo. Maklum masih pemula. Dan jangan lupa ya kasih saran dan vote. Makasih juga loh saran sarannya saya sungguh berterima kasih.
Happy reading :)

Never Be The SameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang