Prolog

103 11 2
                                    

# DIGERBANG DAEGU SENIOR HIGH SCHOOL ( DSHS )

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

# DIGERBANG DAEGU SENIOR HIGH SCHOOL ( DSHS )

"YURIN!!." Teriak Jihyun. Dengan segera Jihyun berlari mengerjar Yurin yang beberapa langkah berada didepannya, setelah berada disamping Yurin, Jihyun merangkul pundak sahabatnya itu. Walau Jihyun harus sedikit berjinjit karena Yurin jauh lebih tinggi beberapa senti darinya.

"Wae?" Tanya Yurin. Karena merasa risih, Yurin pun mencoba untuk melepas lengan Jihyun yang berada di pundaknya. Tapi Jihyun bersikeras menaruh lengannya di pundak Yurin, karena merasa usahanya sia-sia akhirnya Yurin pun menyerah.

" Dia itu lebih pendek dariku, tapi masih tetap saja mau merangkulku." Gumam Yurin pelan, namun sepertinya masih terdengar oleh Jihyun.

" APA?! Ka-" Belum sempat Jihyun melanjutkan ucapannya, tiba-tiba saja seorang polisi mendatangi mereka.

"Hey, nak. Lebih baik kalian jangan lewat sini, sedang ada pemeriksaan." Ucap polisi itu. Kemudian polisi itu berbalik meninggalkan Yurin dan Jihyun untuk memperingati siswa siswi lain di DSHS yang berada di sekitar tempat kejadian perkara. Saat mereka hendak berbalik arah tiba tiba saja seseorang berjubah hitam menabrak mereka, karena refleks mereka yang cukup bagus dengan cepat mereka menghindar hingga membuat orang berjubah itu terjatuh.

" Gwaenchanha Ahjusshi? Ahjumma? Oppa? Unnie? Ahhh aku tidak tau kau ini namja atau yeoja?" tanya Jihyun frustasi karena tidak bisa melihat wajah orang yang tadi menabraknya, karena tertutupi jubah hitam yang tidak bisa dibilang kecil itu. Kemudian ia mengulurkan tangannya untuk membantu orang berjubah itu, tapi orang itu masih terdiam tidak menjawab ucapan Jihyun, namun dengan perlahan ia menerima uluran tangan Jihyun. Tiba tiba saja Jihyun berteriak sambil menutup wajah dengan kedua tangannya.Yurin yang melihat kejadian itu merasa heran dengan sikap Jihyun, biasanya Jihyun tidak akan bersikap seperti itu, jika Jihyun merasa takut atau tertekan. Apa karena orang itu? Tanpa sadar Yurin menggelengkan kepalanya mencoba menyingkirkan pemikiran buruk tentang orang yang berjubah itu karena sikap Jihyun sangat aneh. Lagi-lagi Yurin menggelengkan kepalanya. Jika dilihat dari gelagatnya orang berjubah itu yang sepertinya juga merasa aneh atau takut? Entahlah Yurin tak bisa mendefisinikan. Dengan segera Yurin menolong orang berjubah itu. Ia masih punya sopan santun, asal kalian tahu saja.

" Kau ini kenapa, Jihyun-ie? Maaf, terkadang dia memang seperti itu jika..." seketika Yurin menghentikan ucapannya karena kaget. Dan langsung melepas pegangan tangannya pada orang berjubah itu. Ah, sekarang ia tahu kenapa Jihyun bersikap aneh seperti itu. Yurin tersenyum tipis. Dan asal kalian tahu, Yurin hanya sedang berusaha merendamkan detak jantungnya yang menggila. "...takut, ia bersikap seperti itu jika ia sedang takut pada sesuatu. Sekali lagi maafkan Jihyun, Paman~." Yurin menebak orang berjubah itu pasti kaget. Dan benar saja dugaannya, ia melihat tubuh orang berjubah itu menegang dan dengan gerakan patah-patah orang berjubah itu menoleh ke arah Yurin yang tepat berada disampingnya. Yurin yang melihat itu hanya menunjukkan senyumnya. Ah, tidak. Itu bahkan lebih mirip dengan seringai dari pada senyuman.

"Wae? Kenapa kau melihatku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?" Tak lama orang berjubah itu tersadar dan dengan cepat ia kembali meneruskan larinya. 'Ya, berlarilah secepat yang kau bisa' gumam Yurin sambil tersenyum miring melihat orang berjubah itu yang berlari sambil tertatih-tatih, mungkin akibat jatuh tadi.

Setelah itu Yurin menghampiri Jihyun yang berada di belakangnya. Yurin menghela napas, ia tahu Jihyun pasti masih shok dengan kejadian tadi. Setelah berada disamping Jihyun, Yurin mengelus punggung Jihyun berusaha menenangkannya.

"Aku merasakannya........sangat kelam tetapi seperti ada dua hal yang berbeda." Ucap Jihyun lirih

"Hm. Ya, Aku juga melihatnya, ia memiliki kepribadian ganda." Ucap Yurin dengan pandangan menerawang, kemudian ia menoleh kearah Jihyun dan dengan perlahan ia mengembangkan sebuah senyuman. Senyuman yang misterius.

***

Song Yurin dan Song Jihyun adalah sepasang sahabat yang saling memahami satu sama lain. Orang -orang sering menyebut mereka Si Gila dan Si Penyehir. Gila karena mereka sering mengatakan hal hal yang tidak masuk akal. Penyihir karena semua perkataan tidak masuk akal mereka itu menjadi sebuah kebenaran. Tapi sebenarnya semua orang itu salah, karena mereka bukanlah Si Gila dan Si Penyihir. Mereka hanyalah seorang gadis yang memiliki kemampuan sehingga membuat perkataan mereka menjadi sebuah kebenaran. Song Jihyun yang memiliki dua kemampuan sekaligus yaitu bisa melihat aura seseorang dan mempunyai kemampuan untuk mengingat gambar, suara dan objek seakan seperti merekamnya (memory eidetik). Dan Song Yurin memiliki kemampuan mengetahui suatu perkara atau kejadian dengan hanya menyentuh benda tertentu.

***

"Jihyun.."

"Hmm"

"Aku penasaran, ayo kita kesana."

"Aku takut...tapi, baiklah."


IF ONLY YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang