Kaget melihat Yurin yang membawa pisau dilumuri darah sontak Lee Jong Suk pun bertanya "Dari mana kau mendapatkannya?" Yurin tersenyum dan menceritakan bahwa ia menemukannya di bawah ranjang sang korban, setelah menusuk korban sang pelaku melempar pisau itu ke bawah ranjang. Lee JongSuk terlihat tak percaya bagaimana bisa gadis ini seperti mengetahui kronologi kejadian.
Melihat Lee JongSuk seperti mencurigai mereka, Yurin pun berbisik tepat di telinga Jihyun "Sepertinya kita harus menceritakan hal spesial yang kita miliki" Jihyun melihat ke arah sahabatnya itu dengan pandangan tak percaya akan hal yang katakannya. Yurin hanya tersenyum yakin dan memberi isyarat agar Jihyun yang memulainya.
Jihyun menghela napas "Baiklah aku akan menjelaskannya, kami ini bukanlah sekongkolan pelaku dan Paman tak perlu mencurigai kami, Yurin bisa mengetahui semua itu karena yaaa dia memang bisa melihatnya" Lee JongSuk terlihat bingung mendengar penjelasan Jihyun.
"oh ya dari tadi aku melihat Ahjushi sepertinya memiliki aura yang jarang dimiliki orang lain, Warna emas yang benar benar indah. Paman ini orang yang bijaksana dan bertanggung jawab yaaa, sepertinya kemarin saja paman menyelesaikan kasus dengan waktu yang terbilang cepat." ucap Jihyun
'kenapa gadis ini bisa tau kemarin aku menyelesaikan kasus padahal tak ada media manapun yang mempublikasikannya dan dia tadi membicarakan aura ku' betin Lee JongSuk
Lee JongSuk tiba-tiba teringat hal yang akan dikatakan gadis tadi "Oh yaa tadi kau bilang pelaku memiliki sesuatu apa?" tanyanya pada Jihyun
"Sebaiknya kita bicarakan ini di caffe Flower saja." Ucap Yurin yang terlihat tergesa-gesa dan segera menarik Jihyun keluardari rumah tempat kejadian.
***
di Caffe Flower
Saat ini mereka sedang berada di caffe flower. Sebenarnya Lee JongSuk memilih untuk ke caffe yang berada dekat dengan tempat kejadian, tapi Yurin memaksa untuk ke caffe Flower ini. Akhirnya dengan terpaksa Lee JongSuk menyetujui usulan dari Yurin. Dan sekarang mereka berada di meja no 7. Meja yang berada di samping jendela. Tentu saja dengan paksaan dari Yurin. Dan lagi-lagi Lee JongSuk harus mengalah. Dasar.
Meja yang mereka tempati hanya diisi oleh kesunyian saja. Terlalu larut dalam dunia masing-masing. Sebenarnya tidak, karena hanya Lee JongSuk yang berada didunianya. Sedari tadi ia terus bermain dengan ponsel pintarnya. Terkadang tersenyum, terkadang cemberut dan mengomel dengan tidak jelas. Yurin yang mulai jengah dengan sikap Lee JongSuk memutuskan untuk memesan minum untuk meredam amarahnya. Begitu pula dengan Jihyun.
Yurin memanggil pelayan, kemudian seorang pelayan lelaki mendatangi meja mereka, setelah mencatat minuman yang dipesan oleh Jihyun dan Yurin, pelayan itupun pergi. Setelah menunggu beberapa menit pelayan kembali datang dengan membawa napan berisi minuman yang dipesan oleh Jihyun dan Yurin. Pelayan itu meletakan pesanan Jihyun dan Yurin di atas meja.
" Silahkan dinikmati, ini pesanan anda." Ucap pelayan lelaki itu tersenyum ramah. Selama beberapa detik Yurin marasa terpesona pada pelanyan lelaki itu. Namun, dengan segera Yurin menggelengkan kepalanya. ' ada apa denganku?' batin Yurin. Jihyun yang melihat itu, tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya itu. Dan tak lupa mengatakan terima kasih pada pelayan itu.
Beberapa menit berlalu dan Lee JongSuk masih betah dengan dunianya sendiri. Tak menyadari ada aura gelap yang dikeluarkan oleh Yurin dan Jihyun. ' aku tak tahan lagi.' Gumam Yurin pelan. Namun sepertinya tak cukup pelan untuk Lee JongSuk. Ia mengalihkan pandangannya yang sebelumnya pada ponselnya, kini pada 2 gadis yang berada dihadapannya itu.
" Ada apa?" Ucap Lee JongSuk saat melihat Yurin dan Jihyun menatapnya dengan pandangan jengkel.
" Apa kau sudah puas bermain dengan ponselmu itu, AHJUSSHI?" Ucap Yurin sarkatis.
" Sudahlah, lebih baik kita bicarakan mengenai si pelaku saja." Jihyun memang berharap Lee JongSuk berhenti bermain dengan ponselnya. Tapi, itu bukanan berarti ia ingin melihat aksi tatap menatap antara Lee JongSuk dan Yurin. Jika saja ini adalah dunia anime, Jihyun yakin pasti akan muncul benang listrik di antara mata Yurin dan Lee JongSuk.
Yurin mendengus dan memutuskan kontak mata antara dirinya dan Lee JongSuk.
" Jadi, aku adalah Song Yurin dan yang disebelahku adalah Song Jihyun." Jihyun memperkenalkan dirinya juga Yurin. Mana mungkin ia membicarakan si pelaku tanpa tahu nama masing-masing." Aku Lee JongSuk. Dan aku bukan seorang Kepala Polisi." Lee JongSuk menatap Jihyun dan Yurin dengan pandangan bersalah karena sudah membohongi Yurin dan Jihyun.
" Sudah kuduga." Celetuk Yurin. Jihyun menghela napas pelan. Sahabatnya ini memang tidak bisa mengontrol ucapannya. Sudah banyak orang yang sakit hati karena omongan Yurin yang tajam. untung masih ada yang mau berteman dengan Yurin.
Lee JongSuk berdecak kesal. ' gadis ini benar-benar membuatku kesal.' Batinnya.
" Aku memang bukan Kepala Polisi tapi, aku Detektif yang sangat handal dan aku sudah menjadi seorang ketua. Aku sudah memecahkan banyak kasus dengan mudah. Jadi, jaga ucapanmu Yurin-ssi."" Kalau begitu bisakah kau menelepon seorang polisi yang 'handal' seperti 'dirimu'." Yurin sengaja menekan kata 'handal' dan 'dirimu'. Jihyun menggelengkan kepalanya tidak habis pikir.
" Untuk apa?" tanya Lee JongSuk. Pasalnya ia belum kenal dengan Yurin dan Jihyun dan sekarang Yurin malah memintanya untuk menelepon polisi yang handal. Tentu ia menolak.
" Cepat. Kau mau kasus ini cepat selesaikan, Tuan Detektif?" ucap Yurin
" Baiklah." ucap Lee JongSuk. kemudian ia menekan sebuah nomor dan mendial nomor itu. Setelah nada tersambung terdengar dengan segera Lee JongSuk memberikan ponselnya pada Yurin.
" Yoboseyo?" ujar seseorang yang berada disebrang sana.
"Yoboseyo. Tuan, bisakah anda pergi ke persimpangan jalan dekat komplek A?" mereka bisa mendengar nada kaget dari seorang namja diseberang telepon.
" Ne, tapi ini siapa? Kebetulan aku berada tak jauh dari tempat yang kau sebut tadi."
" Soal siapa aku sebaiknya kita biarakan itu nanti. Baguslah, kalau kau sedang berada tak jauh dari sana. Setelah kau berada dipersimpangan, kau hanya harus jalan berjalan lurus saja. Disana ada sebuah gudang yang sudah tak terpakai. Masuk kedalam gedung itu, dan kalau bisa kepung gudang itu juga. Setelah masuk tangkap siapapun yang berada disana. Ingat, jangan sampai seorang pun lolos dari gedung itu. Arachi? Dan sebaiknya kau bawa beberapa polisi juga."
" Hmm, baiklah." Ucap namja itu ragu-ragu. Pasalnyya ia tidak tau siapa yang meneleponnya dengan menggunakan ponsel Lee JongSuk.
" Percaya padaku, aku tak akan menjebakmu. Lagian, apa untungnya aku menjebak seorang polisi sepertimu, yang ada aku malah dipenjara" Ucap Yurin berusaha meyakinkan namja yang berada disebrang telepon. Kemudian teleponpun ditutup oleh Jihyun.
" Terima kasih." Ucap Jihyun setelah dan memberikan ponsel itu pada Lee JongSuk.
" Hm, tak masalah."
" Bisakah aku menelepon satu kali lagi."
" Apa?! Lagi?!"
Lee JongSuk kesal. Yurin meringis. Jihyun mendengus malas. Sudah biasa, pikirnya.
.
.
.
.
Makasii .......Gomawo........Thanks.......Arigato .........Syukron ........Xie-Xie
buat kalian yang udah baca IF ONLY YOU
dukung terus yaa cerita kita ini #Songs
Nantikan next spesial chapter nya yaaa :)
KAMU SEDANG MEMBACA
IF ONLY YOU
Fantasy~ Song Yurin dan Song Jihyun Dua gadis yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Namun karena kemampuannya itulah Mereka harus terjebak dalam lingkaran balas dendam. Berawal dari sebuah rasa penasaran Berakhir dengan mereka yang...