Ke 8 manusia itu sudah berdiri di depan restoran sederhana namun luar biasa terkenal. Saat ingin melangkahkan kaki ke dalam..
"Hyung!! Di sebrang ada game station yang baru buka!"
"Jangan yang aneh aneh wooseok.." hui mencoba memperingatkan wooseok, tapi..
"Ayo lah hyunggg satuuu saja. Ya ya ya ya" shinwon yang terlalu sering bergaul dan dekat dengan kekasihnya, sudah mulai tertular virus terlarang itu.
"Tidak tidak. Jangan 1, 2 bagai mana?"
"Dua? Call!"
"Siapa yang bilang kalian boleh ke sana??"
"Ayolah mom.." rujuk keduanya.
"Jika kami bil-" ucapan jinho terpotong saat yowon memegang tangannya. Ia melempar senyum ke arah 2 abg jangkung itu.
"Jangan lama lama, hanya 10 menit oke!" changgu membuka suara dan di balas beribu ucapan terima kasih serta pujian dari wooseok dan shinwon. Sedangkan 5 orang lainnya hanya menatapnya dengan tatapan menuntut penjelasan.
"Lebih baik kita masuk dulu" setuju dengan perkataan yanan, mereka masuk kedalam restoran dan mencari kursi untuk 8 orang. Saat pelayan menghampiri, mereka bilang akan pesan 10 menit lagi.
"Apa maksudmu tadi?" tanya idon sekaligus membuka pembicaraan.
"Bukannya kita di sini ingin sekalian membicarakan 4 anak yang sedang kasmaran itu?" yowon melempar senyum ke 4 manusia yang lebih berumur darinya. Yang lain hanya mengangguk mengerti.
Mereka berbincang bincang, mencari bagai mana solusi yang tepat agar semua bisa teratasi dengan baik.
"Wooseok.. Anak itu lebih memilih shinwon. Padahal dia tau dirinya menyukai kino" jinho memijat pelipisnya, memikirkan apa yang ada di otak wooseok. Ia sama sekali tak mengerti.
"Shinwon tak pernah memaksa. Yuto juga tak pernah mengungkapkan rasanya pada kino.." seolah membenarkan perkataan jinho, yanan menyambar kalimat kalimat itu.
"Tapi kino tersiksa begitu merasa wooseok menjauhinya dan menerima shinwon begitu saja" hongseok menopang kapalanya dengan kedua tangan di belakang. Ia bersandar pada kursi, ini masalah sepele, tapi ini rumit.
"Shinwon pernah bercerita, sejujurnya ia tak begitu bahagia. Karna ia tau wooseok tak 100% menerimanya" idon akhirnya membuka suara, apa lagi idon adalah hyung terdekatnya setelah jinho.
Ke 5 mata itu menatap yowon yang hanya diam mengutak atik hpnya. Merasa ada yang mengganjal, ia mengalihkan pandangan. Benar saja, hawa aneh itu berasal dari tatapan teman temannya.
"Apa??"
"Kenapa kau diam??" yanan hanya merasa heran. Tak biasanya yowon bisa diam begini.
"Kalian tak perlu khawatir.. Jadi sebenarnya........"
-FlashBackOn-
"Yanan, bilang yang lain tunggu di mobil, aku harus ke toilet sebentar"
"O... Ke...?? Jangan lama lama!"
"Aku sudah bilang sebentar, sayang.."
"Menggelikan nggu" yanan hanya memutar bola matanya malas dan meninggalkan kekasihnya yang sedang terkekeh di ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lihat aku =YUKI=
FanfictionKino terlalu sibuk untuk mengagumi satu orang. Kino juga terlalu fokus untuk menyayangi satu orang. Hingga kino lupa memperhatikan sekitar. Sampai kino tak sadar masih ada yang menyayanginya lebih dari ia menyayangi orang yang selama ini ia kejar...