Potret Monalisa bukan ukuran kau yang memiliki kemewahan duniaku. Bukan juga Mozart yang menghidupkan jasad. Bukan juga Mother Teresa yang memayungkan kasihmu pada Anne Frank sepertiku. Kewujudanmu saja sudah cukup melambangkan abadi konserto-konserto cinta yang aku raikan dalam kitab-kitab yang pernah ku baca. Kitab cinta palsu, benar, semuanya aduk fantasi-realiti yang aku sadurkan pada fikirmu.
YOU ARE READING
Ikhtisar
PoetryCuma keping-keping ayat yang tertampal di dinding-dinding kamar memori.