p a r t 1

159 18 3
                                    

Aku tau Kamu suka Dia.

Aku tau Kamu itu hanya sahabatku.

Ah ... bisa saja Kamu tak pernah menganggapku ada.

Hari ini Kamu aneh, Kamu yang biasanya selalu ceria, tadi hanya diam seolah bisu seribu bahasa seperti ada sesuatu yang merasuki tubuhmu.

Ewr ... maklumi saja, kadang pikiranku memang aneh-aneh.

Aku ingin tanya padamu, tapi Aku bukan siapa-siapamu, kan ... mulai lagi, gengsiku terlalu besar untuk sekedar bertanya 'Kamu kenapa?'

Cih.

Memang Kamu pernah menganggapku, 'Aku adalah sahabatmu', Aku masih ingat itu. Mungkin Kamu sudah melupakannya bukan?

Perlu Kamu ketahui, semenjak Kamu mengatakan bahwa Aku sahabatmu, kebahagiaanku membuncah.

Tadi, saat Aku beranjak dari tempat obrolanku dengan temanku, Aku sudah berniat untuk menanyakan apa sebabmu berubah, apa jangan-jangan Kamu sakit?

Maagmu kambuh lagi? Kan, Aku sudah bilang Kamu harus sarapan dulu sebelum berangkat sekolah.

Dan saat Aku di belakangmu, orang yang yang Kamu sukai mendekatimu, Aku mendengar Dia berkata, "Kamu kenapa?"

Ugh! Aku keduluan, Aku bisa melihat senyuman di wajahmu kembali, jujur, Aku tak rela bila Kamu tersenyum karena orang lain selain Aku.

Katakanlah Aku egois, posesif, apalah itu sejenisnya, Aku bukan perempuan yang mudah berbagi, ketahuilah itu. Tapi apa daya, Aku bukan siapa-siapamu 'kan?

Selalu saja begini.

✖✖✖

Selalu Saja Begini [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang