p a r t 3

77 11 2
                                    

Semakin berjalannya waktu Aku dan Kamu semakin dekat, dan Kamu selalu mengatakan, "Kamu itu sahabatku, bolehkan aku bercerita tentang semua kejadian yang aku alami?"

Dan Aku mengangguk. Tentu saja boleh. Rasa di hati kecil ini kian membesar, tapi Aku bukan tipe orang yang mudah mengungkapkan apa yang aku rasakan.

Saat Kamu bercerita tentang alismu yang tergores karena pisau, Kamu selalu mengeluh karena itu membuat Kamu merasa jelek. Aku hanya bisa tersenyum samar.

Eum ... menurutku tidak begitu sih, Aku malah suka alismu yang terluka, itu sangat ... ekhem keren? Menurutku.

Kemudian orang yang kamu sukai mendatangi Aku dan Kamu, lalu Dia menyapa ramah Kamu, dan menganggapku tidak ada.

Sudahlah. Aku tak peduli.

Dan saat Kamu meminta pendapat kepada Dia, Dia menjawab, "Malah menurutku itu yang membuatmu tambah keren,"

Lagi-lagi seperti ini.

Memang, Aku adalah orang yang hanya pandai menyimpan rasa di hati, sulit bagiku untuk berterus terang mengenai semua yang aku rasakan.

Sepertinya cukup sampai disini saja, Aku akan menyambung cerita ini lain waktu.

Selalu Saja Begini [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang