Part 3 - Quarrel with Friends

7 2 0
                                    

       Pagi ini Natalie bangun lebih cepat. Jam 6 ia sudah berangkat ke sekolah. Sampai ia di sekolah jam 06.15. Ia kemudian bertemu dengan temannya yang benar-benar bawel bukan main. "Eh Nat tumben datang pagi. Emangnya kenapa? Ada masalah  makanya lo datang sepagi ini?" Raut wajah Natalie berubah menjadi muram. "Eh lo jangan asal-asal nuduh orang. Jangan sok tau. Kalau gk tau harusnya lo tanya!" Melly tertunduk malu dan ia meminta maaf, "Sorry Nat. Aku benar-benar minta maaf." Perasaan menyesal meliputi Melly. "Udah gk apa2. Aku cepat karena hari ini aku bangun lebih cepat."
        Bel pun berbunyi dan kemudian pelajaran dimulai. "Anak-anak buka buku bahasa Indonesia kalian halaman 19. Baca dan kerjakan tugasnya!"  "Ok Bu", jawab anak-anak serempak. Mereka kemudian mengerjakan tugasnya. "Eh Mel pinjam pulpen dong. Tinta pulpen gw udah habis." Tapi Melly tetap tidak merespon perkataan Natalie. "Mel lo dengar gk sih. Gw pinjam pulpen lo soalnya tinta pulpen gw habis. Mel! Mel!". "Ok anak-anak kumpulkan tugas kalian." Natalie mulai panik. Ia belum selesai mengerjakan tugasnya karena tinta pulpennya habis.
          Bel istirahat berbunyi. "Mel lo kenapa sih diemin gw mulu. Lo marah ya sama gw?". Akhirnya Melly membuka mulutnya dan berbicara. "Gw merasa salah kalau gw terus ngomong sama lo. Jadi mendingan gw diam aja." Melly pun melangkah pergi. "Ih gk jelas tuh anak. Masa hanya gitu doang langsung baper. Dasar kekanak-kanakan!". Natalie begitu marah bukan karena ia dapet omongan pedas dari Melly, tapi karena ia tidak bisa selesai tugasnya karena tinta pulpennya habis dan Melly tidak mau meminjamkan pulpennya. "Ih masa sahabat sendiri gk mau tolong-menolong. Dasar pelit!!!". Sepanjang hari ia marah-marah. Mereka berdua akhirnya memilih bungkam dan mereka menjadi bertengkar. Terkadang kalau bertengkar, baikannya lama. Kalau gk ada kejadian yang membuat pertemanan mereka kembali, mereka gk akan jadi sahabat lagi.
         Natalie pulang ke rumah. Ia membanting barang-barangnya dan mengedumel sendiri. Seharian ini hatinya begitu kacau. Tiba-tiba mengalir air dari matanya. Ia mengingat kebersamaan bersama Melly, sahabatnya. Dia mengambil Iphone nya dan lalu dia mengirim chat ke WA Melly. 'Melly, lo marah ya sama gw. Maafin gw ya terlalu kasar sama lo. Gw gk ada niat buat membuat lo sedih. Gw gk sadar perkataan gw dapat buat lo jadi sedih dan marah sama gw. Gw ngakuin kesalahan gw udah bicara kasar sama lo. Lo mau kan jadi sahabat gw lagi?'
Ia terus mengecek WA nya tapi tidak ada jawaban dari Melly. Satu detik, dua detik. Eh udah 1 jam gw tunggu chat dari Melly. Chit! Tiba -tiba terdengar seperti bunyi sms. Dengan buru-buru ia mengambil Iphone nya.  'Eh Nat. Aku cuma sedikit kesal aja sama sikapmu begitu. Tapi aku maafin kamu. Kan aku sahabat terbaikmu😙😚❤❤'.
Begitu senangnya hati Natalie sampai ia ingin meloncat dari kamarnya di lantai 2 ke ruang tamu. Eitts!! Jangan. *Masa iya dia mau bunuh diri begitu saja*.
      Keesokan harinya di sekolah, Natalie datang sangat-sangat cepat. Ia ingin bermain dan mengobrol kembali dengan Melly. 15 menit kemudian Melly datang. "Hai Mell. Ayo yuk kita ke taman belakang sekolah. Kita ngobrol yuk. Lagian bel masuk masih lama masih setengah jam lagi." "Iya tunggu sebentar Nat." Lalu mereka pergi ke taman belakang sekolah. "Enak di sini. Sejuk dan indah pemandangannya." Tanpa sengaja ada yang menjatuhkan air dari belakang. "Eh sorry Nat. Aku gak sengaja numpahin air ke kamu." Ternyata itu adalah Daniel. "Ya udah aku maafin lagian bagaimana lagi udah terjadi. Tapi bagaimana aku masuk ke kelas? Baju dan rokku basah?" Karena hari ini Daniel memakai sweater, ia memakaikan sweaternya ke Natalie. Lalu mereka saling hadap-hadapan. Detak jantung mereka berdegup kecang dan semakin kencang. Saking gugupnya, pipi Natalie menjadi merah. "Eh udah pandang-pandangnya". Perkataan Melly mengakhiri masa romantis mereka.
        Bel istirahat pun berbunyi. Kriingg!!!. Siswa-siswa kembali ke kelas. Natalie dan Melly berdua masuk ke kelas. Saat di kelas, tanpa sengaja Natalie menjatuhkan pulpennya. "Ini pulpenmu." Terdengar suara khas dari seorang cowok. Siapa lagi kalau bukan Daniel. Sambil tersenyum manis Natalie berterima kasih kepada Daniel. "Nat senangnya jangan kelamaan." Omongan iseng dari temannya membuat ia tersadar kembali. Pelajaran Bahasa Inggris pun dimulai. "Good morning student." "Good morning Miss." "Open your book page 13 and do the exercise. " Mereka pun mengerjakan tugasnya dan kemudian mengumpulkannya. Jam pulang sekolah berbunyi. Anak -anak langsung berhamburan pulang. Natalie menunggu supirnya menjemput tapi belum datang juga. Sudah setengah jam ia menunggu. Tiba-tiba,
       "Eh Nat ngapain di sini? Kamu gk pulang?" "Aku lagi nunggu supirku. Aku udah nunggu setengah jam tapi belum datang juga." "Kalau gitu kita pulang bareng yuk lagian rumah kita dekat." Hati Natalie sontak kaget mendengarnya tapi ia bahagia.
        Mereka kemudian berboncengan di motor. Natalie melingkarkan tangannya ke tubuh Daniel. Ia memeluknya erat-erat bukan karena ia ingin memeluknya tapi ia juga takut jatuh. Sepanjang perjalanan, detak jantung mereka terus berdebar tidak berhenti. Akhirnya sampai juga Natalie di rumahnya. "Makasih ya Daniel udah mau ngantar aku pulang." "Ia sama-sama." Lalu Daniel pulang ke rumahnya.
          Di kamar ia mengingat lagi kebersamaan dia dengan Daniel saat pulang ke rumah. Dia tersenyum-senyum sendiri. "Akhirnya aku tau bagaimana rasanya saat jatuh cinta."

                                            -Part 3 End-

Baca terus ya ceritanya.....
Find me : katherinealodiatel49
Follow my IG : katherine_tel
And chat me: katherine04092003@gmail.com
Jangan segan-segan untuk beri saran dan komentar ya.....

See you!!!!!😀😀😀

Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang