Prolog

898 63 3
                                    

Zoltan

H A R I ini, seharusnya menjadi hari yang menyenangkan. Dimulai dengan kabar rencana pernikahan Mba Zeva dengan Mas Adimas, kemudian disusul lolos pengajuan kontrak proyek dengan perusahan Volcano Inc. Hari ini SEHARUSNYA menjadi hari yang menyenangkan. Namun, semua itu tak sebanding dengan kehadiran seorang idiot yang mengacaukan segalanya.

Ya, saat makan malam antara keluargaku dengan keluarga Mas Adimas, awalnya, semuanya masih baik-baik saja. Sampai...

"I love you. Mau jadi pacarku?"

Well, everything will be just fine if not that person is a... guy.

Yup.

Pria dengan wajah setengah bule itu, menyatakan ketertarikannya padaku, di meja makan, in front of my whole family. What the hell, man!

Tentu saja, bahkan sebelum wajahku bertambah merah akibat amarah, aku langsung menonjok wajah sialan itu dengan keras.

Dan lengkingan kesakitan pun terdengar malam itu.

Adrian

A K U bahagia. Selain karena sepupu slash abang sialan kesayangan akhirnya menikah, aku bertemu dengan seorang pria manis yang membuat jantungku berdetak tak karuan. Man, if I can tell you how beautiful he is, it will take days to describe his beauty.

Tentu saja, sebagai pria gentlemen, aku tak segan-segan mengungkapkan ketertarikanku. Yang sialnya...

Menjadi event berhadiah sebuah bekas tonjokan membiru di wajah tampanku ini.

Hah, apa aku akan menyerah? Tentu saja tidak.

Akan aku pastikan, pria cantik itu akan menjadi milikku.

P20170228

Chasing The TsundereWhere stories live. Discover now