"Ma-maaf, " ucap Rai *ra i*sesegukan yg tak sengaja menabrak siswa yg berlalu lalang.
Laki laki, yg ditabrak itu menaikkan alisnya saat melihat Rai yg seperti org yg sedang menangis. Dengan keberanian, ia mulai mengangkat kepala Rai.
Kepala Rai yg masih menahan untuk menunguk mulai terangkat karna tangan laki laki itu yg amat kuat. Seketika pandangan mata mereka bertemu. Namun, ada sesuatu yg sepertinya menyangkut di perasaan laki laki itu.
De javu.
Itu yg laki laki itu rasakan, saat melihat mata milik Rai.
Lalu kemudian laki laki itu sadar akan kantung mata dan air mata yg terus mengalir di pelupuk mata Rai. Tanpa berpikir terlebih dahulu, ia mulai menarik tangan Rai hingga perempuan itu mau tak mau tertarik olehnya.
Hingga mereka tiba di sebuah tangga darurat yg berada di paling ujung koridor kelas 12. Lalu laki laki itu mulai kembali menarik tangan Rai hingga mereka tiba di sebuah rooftops.
Rai mulau memejamkan matanya, saat laki laki itu mengajaknya duduk di atap sekolah itu. Ntah mengapa ia seperti org gila yg kehilangan separuh jiwanya. Ia mati rasa.
Apalagi, setelah kata kata itu kembali terngiang diotaknya kemarin malam dan tadi pagi.
Kamu cuma anak pungut!
Rai anak pungutt, Rai anak pungut!
Lagi lagi ia menangis, ia menangisi dirinya yg sangat begitu menyedihkan. Ia pikir, ia adalah manusia yg paling sempurna di dunia. Namun nyatanya ia adalah manusia paling tidak sempurna di dunia.
"Lo kenapa nangis? " tanya laki laki itu dengan suara beratnya. Tersirat ada rasa cemas didalamnya.
Rai tidak menjawab, ia mulai memandang kota kota indah yg terlihat diatas dengan perasaan hampa.
Mama sama papa adalah orang tua kandung kamu yg akan menjaga Rai dari kecil hingga besar nanti ya. Makanya, Rai harus sekolah bagus bagus biar bisa besar.
Ucapan Lia, ibunya masih terngiang saat ia kecil.
"Bullshit. " gumamnya pelan, namun dapat didengar oleh laki laki itu.
Laki laki itu lantas berpikir, bahwa Rai terkena korban php oleh pacarnya. Ia mulai mengambil bungkus rokok nya, lalu dikeluarkan satu batang rokok itu lalu dihisapnya saat api sudah membakar bagian ujung rokok.
"Aku mau mati. " ucap Rai tiba tiba lalu bangkit berjalan hendak menuju ujug genteng.
Laki laki itu lantas mengejar Rai saat ia mulai berjalan ke arah ujunh genteng. Langkahnya makin kencang hingga akhirnya Rai tiba di ujung genteng. Setelah menghembuskan nafas nya kencang ia mulai terjun kebawah.
Namun.
Laki laki itu sudah memeluknya duluan.
"Jangan bodoh! " ucap laki laki itu sarkas.
Ntah mengapa, Kekhawatiran laki laki itu dapat membuat Rai tersenyum. Dan saat itu, sebuah kenyataan terjadi.
Kita tidak tau dengan cara kita berbuat peduli, dapat membuat seseorang merasakan sesuatu yg berbeda. Seperti yg diceritakan tadi, Rai mulai merasakan sesuatu yg dapat membuat kehidupan nya akan berubah senang dan juga bisa sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why do you love me?
Non-FictionPemeran utamanya Raisa Anintya Berlt. Lalu, siapa pemeran keduanya yg mencintainya bertahun-tahun? Alvaro atau Aldrian? Atau bisa saja bukan keduanya?