Agamaku dan Hijrahku

44 2 1
                                    

By: Enie

Dalam perjalanan hijrahku. Aku menemukan begitu banyak sahabat yang terhantuk, tersandung bahkan terjerembab sebab kerikil dan batu dunia.

Banyak pula yang menyerah dan kembali kepada mereka yang dulu,
bersahabat dengan hawa nafsu.

Namun, karena mereka jugalah aku sadar bahwa manusia adalah tempat khilaf, salah dan dosa.

Jika bukan karena kasih sayang Allah yang bertemu dengan usaha untuk istiqomah,
kita ini bukan apa-apa.
Masih akan jauh dari syurga.

Sebaliknya,
Tak sedikit juga dari mereka yang semakin bulat tekadnya dalam mengenal syariat.
Mempelajari sunnah, lalu mengamalkannya.

Tak mudah memang.
Acapkali kutemui mereka menangis dan berbagi beban kepadaku bahwa dunia ternyata sekejam itu. Kejam.

Di zaman sekarang, fakta begitu mudah diputarbalikan. Yang salah dibilang benar, dan yang benar dituduh keliru.

Kemudian dari mereka jugalah aku belajar sabar. Sebab kesabaran yang bersatu dengan keikhlasan akan menenangkan hati dan berbuah syurga. Insya Allah

Sahabat hijrahku,
Terimakasih sudah menjadi bagian dari tahapan hidup dan memberikan pelajaran yang begitu berharga.
Bahwa kita ini bukanlah siapa-siap.
Amal kita ini mungkin sa cacat.
Ibadah kita mungkin belum sempurna.
Tapi sungguh, ringankanlah pikiran, tubuh dan niat menuju kebaikan kearah perbaikan.

Challenge AgamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang