Chapter 2

83 4 0
                                        

"Maaf, saudara anda mengalami koma. Anda harus bersabar."

Kalimat itu selalu terngiang dikepala Becca. Becca bingung, ia sedih. Baru saja saudaranya itu datang untuk membuat hari - harinya bahagia, malah berujung begini.

"Xyxy, lo harus kuat. Kita harus bisa seneng - seneng kaya dulu lagi.Xyy, ayo bangun gue kangen sama suara cempreng lo itu. Gue kangen kita kayak dulu Xy." ucap Becca sambil menangis memegang tangan Xyxy. Becca tau, orang itu pasti sengaja mencelakai Xyxy.

Tanpa menunggu lama, Becca pun keluar dari ruangan tersebut. Lalu mencari orang yang mencelakai Xyxy. Ia pulang dan mengambil jaket dan helm. Ia melaju dengan kecepatan yang sangat cepat. Saat ia mencari orang itu, ia mendapati seseorang yang sangat mirip dengan perawakan orang yang mencelakai Xyxy. Disitu juga, ia langsung menarik laki-laki tersebut. Ternyata, laki-laki itu adalah Calvin.

"Lo?!!" ucap Becca dengan kagetnya.

"Iya gue, kenapa? Masih mau macem-macem sama gue?" ucap Calvin tersenyum sinis.

"Kenapa lo tega ngelakuin ini semua hah?!! Salah dia sama lo apaan?" ucap Becca menangis

"Salah dia?! Dia ga salah apa-apa sama gue, yang salah itu elo! Kenapa lo ga pernah ngertiin perasaan gue? Gue udah perjuangin cinta gue ke elo. Tapi kenapa lo ga pernah hargain perasaan gue?!!" bentak Calvin kepada Becca.

"Tapi lo ga perlu ngelakuin ini semua!! Gue bukannya gapernah ngertiin perasaan lo! Bukannya gue gapernah hargain perasaan lo! Asal lo tau! Gue ga bisa ngelakuin itu semua karena gue ga bisa buka hati gue untuk siapapun itu! Karena hati gue masih tertutup untuk orang itu." ujarnya. Calvin pun yang merasa iba memeluk Becca. Ia membiarkan wanita manis itu bersandar di dada bidangnya.

"Gue minta maaf Bec. Gue tau gue salah. Tolong maafin gue." ujar Calvin. Seketika itu juga, Becca meninju keras perut Calvin. Lalu meninggalkan dia.

Becca pun kembali kerumah sakit. Ia kembali menghampiri Xyxy. Dilihatnya, Xyxy masih belum sadar juga, ia kerumah untuk mengambil beberapa pakaian yang diperlukannya. Untuk beberapa hari ini, dia izin tidak mengikuti pelajaran di kampus, demi saudaranya, Xyxy. Setelah malam tiba, Becca pun duduk disamping Xyxy, hingga ia terlelap tidur.

Keesokan harinya, ia mendapati sebuah tangan yang menggenggam erat tangannya. Tangan itu adalah tangan Xyxy. Tanpa menunggu apa-apa, Becca pun memanggil suster dan dokter. Lalu dokter menyatakan kalau Xyxy telah pulih dari koma nya. Setelah itu, Becca mengajak Xyxy pulang kerumah. Xyxy tidak tau siapa yang menabraknya tadi. Becca pun berusaha agar Xyxy tidak tahu, karena Xyxy tidak perlu tahu. Setelah sampai dirumah Xyxy pun berbaring di queen size milik Becca.

"Xy, gue buatin bubur bentar yaa" ucap Becca yang langsung menuju ke dapur. Tak lama kemudian, Becca datang membawa semangkuk bubur hangat untuk Xyxy.

"Nih buat lo, supaya enakan" ujar Becca menyodorkan mangkuk tersebut ke Xyxy. Tanpa di sangka, Xyxy membuang mangkuk tersebut.

"Lo tau? Gue kayak gini gara-gara lo! Gara-gara lo ga mau sama kakak kelas lo, Calvin!" ucapnya dihadapan Becca. Xyxy terus memaki-maki Becca. Tanpa disadari, air mata Becca jatuh seketika. Di lubuk hatinya, ia sangat merasa perih.

"Oke. Gue bakalan terima si Calvin. Gue minta maaf Xy. Gue gatau kalau si Calvin bakal senekat ini" ujar Becca. Tanpa sahutan dari Xyxy, ia pun langsung menelepon Calvin.

"Halo" ucap Becca

"Halo, kenapa ?" ucap Calvin ketus.

"Kita ketemuan di kafe dekat kampus. 1 jam lagi." ucap Becca singkat, langsung memutuskan hubungan telepon. Becca pun meninggalkan Xyxy sendiri dikamarnya.

"Maafin gue Bec, gue tau gue salah. Gue salah ngelakuin hal ini. Sebenarnya gue takut, gue takut kalau selanjutnya lo yang bakal jadi sasarannya." ucapku dalam bisik. Xyxy mengganti pakaiannya dan langsung membuntuti Becca, karena ia takut hal yang tidak diinginkan akan terjadi. Setelah sampai disuatu kafe, Becca langsung menempati tempat yang sudah dipesan kan oleh Calvin. Xyxy sudah berada di sebrang tempat yang Becca tempati. 15 menit kemudian, Calvin pun datang.

"Hai, sayang. Tumben ngajak ketemu" ucap Calvin sambil mengerlingkan matanya.

"Gue gamau basa-basi. Mulai detik ini, gue terima tawaran buat jadi cewek lo!" ucap Becca yang membuat Xyxy dan Calvin terkejut. Berat hati Becca untuk mengucapkan hal ini. Xyxy tau, Becca melakukan hal ini hanya untuk membebaskan Xyxy dari masalah dan kejahatan yang diperbuat oleh Calvin.

"Serius? Kenapa ga dari dulu aja sih jadian sama aku. Yuk kita jalan-jalan" ucap Calvin manja dan langsung menggenggam tangan Becca. Becca hanya diam, dan mengikuti langkah Calvin. Ia merasa risih, tapi apa boleh buat. Ini yang harus ia lakukan, agar Xyxy tidak diganggu lagi. Mereka berdua tidak sadar, kalau sedari tadi ada yang memperhatikan mereka disebrang sana, Xyxy. Xyxy langsung beranjak dari mejanya mengikuti Becca dan Calvin. Xyxy bingung, kenapa Calvin mengajak Becca kesuatu tempat yang amat sepi.

"Lo ngapain bawa gue kesini?" ucap Becca melepaskan genggaman tangan Calvin.

"Lo kan pacar gue, jadi gapapa lah" ucap Calvin sambil menaik-turunkan alisnya. Calvin mencengkram erat bahu Becca sehingga Becca tidak dapat berkutik. Saat itu juga, Xyxy datang dan memukulnya menggunakan kayu yang ada disekitar situ. Xyxy pun langsung mengajak Becca lari, mereka pun masuk kedalam taksi yang sedari tadi Xyxy tumpangi.

"Becca" ucap Xyxy pelan.

"Iya Xy?" balasnya

"Gue minta maaf. Sebenarnya gue gamau lo jadian sama Calvin. Gue bilang kayak gitu tadi pagi supaya lo ga jadi target selanjutnya yang Calvin sakitin. Lo tau kan Calvin itu orangnya kayak gimana" ucap Xyxy yang langsung memeluk erat Becca. Becca pun sebaliknya.

"Iya Xy, gapapa. Gue tau Calvin orangnya gimana. Tapi gue sudah terlanjur jadian sama dia. Btw, lo kok bisa ada disini?" ucap Becca yang tiba-tiba melepaskan pelukannya.

"Gue ngekorin lo dari belakang. Gue takut Calvin ngapa-ngapain lo. Ternyata bener kan" ucapnya.

"Uuu, makasih yaa my sist. Lo itu emang saudara yang paling baik yang pernah gue punya. Btw, sekali lagi makasih yaa" ucap Becca yang langsung mencium pipi Xyxy.

"Iyaaaa Becca" balasnya. Setelah sampai dirumah, mereka langsung menghempaskan diri mereka keatas kasur. Seketika itu juga mereka langsung terlelap.

Keesokan harinya, Becca mendaftarkan Xyxy kekampusnya. Mulai hari itu juga, mereka sudah bisa kuliah. Saat menuju kantin, Becca bertabrakan dengan seseorang. Laki-laki lagi.

"Sorry" ucap Becca.

"It's okay" balasnya singkat. Ia langsung meninggalkan Becca dan Xyxy.

"Gila, dingin amat tuh cowok" ucap Xyxy dengan wajah yang ditekuk.

"Gue jadi penasaran sama dia Xy" ucap Becca yang langsung mengekori laki-laki itu.


Okee, udah chapt 2 niih. Kalau memang ga asik atau ada yang kurang, comment aja.Kasih aja sarannya apa, jangan lupa vote nya yaaa :v



I'm Stuck in YouWhere stories live. Discover now