2

15.7K 1.1K 44
                                    

What more is to afraid, when you're living on nightmare this whole time.

.

OoO
.
.

SEORANG gadis bersurai merah muda berjalan perlahan, melewati gang yang mengarah ke  jalan besar keluar dari rumah keluarganya. Dia menajamkan seluruh indera, ia berjalan dengan tenang, seolah tidak terjadi apapun.

Dia tau dia tidak sendirian di gang ini. Sebenarnya dia tidak pernah sendiri. Dia tau dan dia bisa merasakan adanya empat pria yang mengintai di belakangnya. Dasar cecunguk bodoh, bodygard kiriman si brengsek itu memang tidak pernah bisa diandalkan, sebesar apapun mereka badan mereka, otak mereka bukan sesuatu yang bisa dibanggakan.

Kayak tersayangnya mengirim penjaga? Dia mendengus, tampaknya sekarang pemuda itu tidak mempercayainya lagi.

Sakura bersyukur, sebuah bus terparkir tepat di depan halte dan itu akan lebih memudahkan-nya. Langkah kakinya dipanjangkan dan secepat mungkin berdiri pada ambang pintu bus itu.

Nyaris kosong.

Hanya ada tiga kursi yang terisi oleh dua pria dan seorang wanita bersurai ungu tua. Mereka berjarak cukup jauh antara satu dengan yang lain. Sakura berusaha tidak peduli, selama dia lolos dari pengawasan manusia-manusia bodoh yang dipercayakan untuk menjaganya. Jadi, gadis itu meletakkan tasnya dan merebahkan diri pada kursi kosong dekat jendela sebelah kanan. 

Bus mulai berjalan

-sweetrevenge-

"Aku tidak pernah melakukan kesalahan, bukankah begitu?" Pemuda berambut biru tua dengan wajah aneh tersenyum bangga, mengawasi bus yang berjalan menjauhi halte.

"Kau terlalu percaya diri Kisame. Kita lihat saja dulu."

Yang dipanggil Kisame itu mendengus kesal dan memasukkan topeng hitam ke saku celananya. Sedari tadi Sakura tidak diikuti oleh pengawal yang dikirim untuknya. Sebagai gantinya, merekalah yang membuntuti gadis itu dan memastikan dia menaiki bus yang tepat. Seperti rencana.. 

"Juugo sudah mengambil posisi?" Kazuku menoleh pada rekan-nya yang dijawab dengan anggukan yakin dari Kisame.

"Pemuda itu pasti sudah bersiap jauh sebelum waktu yang telah ditentukan. Kau tau kenapa kan dia bagaimana?"

Kazuku mengangguk, mereka semua tentu tau apa motif-nya. "Tentang ambisi dan paranoida-nya itu."

    "Tidak usah dibahas lagi, okay bajingan? Kita selesai disini, ayo bereskan pemuda pemuda buntal tidak becus itu," Hidan menggaruk tengkuknya bosan dan mereka pun setuju. Ada empat pemuda yang mayatnya harus disembunyikan dan mereka tentu tidak bisa sembunyi sendiri.

-SweetRevenge-

Sakura mengernyit saat sudah beberapa halte mereka lewati dan belum ada penumpang yang naik, maupun turun. Dia berusaha bersikap acuh tak acuh, tapi keadaan hanya terlalu janggal. Gadis itu mengatur nafasnya, kemudian memalingkan wajah keluar jendela lagi. Matanya mengamati aspal dibawah yang seolah bergerak cepat.

Setelah sekian lama, bus itu berhenti di salah satu halte. Kini, seorang pemuda berambut orange mencuat berada di ambang pintu menoleh kanan-kiri dengan wajah bingung.

Sweet RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang