Apa Anda Bisa?

138 6 2
                                    

Sore ini aku sangat lelah. Kulemparkan begitu saja sepatu ketsku dan kuletakkan pelan tubuhku di atas kasur. Jangan membayangkan kasur yang empuk. Kasurku ini kecil dan hanya diletakkan di lantai. Jadi bukan aku tidak mau melempar tubuhku seperti di novel-novel tapi aku menghindari kesakitan yang lebih dari sentuhan ubin di punggungku. Aku malas berganti baju, biarlah baju hem biru dan celana jeans ini tetap kupakai. Toh ini kan tidak haram.

Oh iya, aku baru pulang kuliah dan kegiatanku di kampus sampai sesore ini, eh sekarang masih jam 3 sore, adalah mempersiapkan penyambutan mahasiswa baru. Yep...aku mahasiswi semester 3 sekarang dan tugasku adalah kuliah, walaupun jauh dari orang tua. Aku berusaha memejamkan mataku, untuk sekadar mengurangi penatku sebelum nanti aku memasak. Ough...aku lapar tapi belum ada makanan.

Oughhh....apa ini? Tolong diamlah. Astaga berisik sekali. Aku mengangkat tanganku, mengalihkannya dari mataku dan menyadari bahwa suara berisik itu dari ponselku. Kuraih ponsel tipis yang sudah jadul itu dan kulihat nomor tak dikenal di layarnya. Baiklah, apa lagi ini. Siapa yang mengganggu waktu istirahatku ini. Arghhh...awas saja kalau orang iseng.
"Halo," sapaku malas.
"Selamat sore, betul ini dengan Kirana?"
Ups...nada suara wanita ini resmi sekali. Aku langsung duduk dan memfokuskan diri dengan pembicaraan via seluler itu.
"Benar," jawabku singkat.
"Kami dari Berita Palangka sudah menerima surat lamaran Anda," tunggu-tunggu aku sedang linglung, lamaran apa? "Untuk menanggapi itu kami minta besok Anda bisa datang untuk sesi interview di kantor kami pukul 8 pagi, apa Anda bisa?" tanya suara di ujung mengkonfirmasi.
"Iya, bisa," jawabku spontan.
"Baik, ditunggu kehadirannya. Selamat sore," ucap suara di seberang masih dengan nada resmi kemudian menutup sambungan.
Aku masih melongo. Sebentar! Beberapa hari lalu aku memang iseng mengirim lamaran kepada surat kabar yang sedang membuka lowongan untuk posisi wartawan. Apa ini artinya aku lulus berkas? Ya Tuhan, umurku baru 19 tahun dan aku baru saja mengeluh betapa lelahnya kuliah dan sekarang aku mendapat panggilan kerja? WOW!


Helo...thanks sudah membaca. Tunggu kelanjutannya yaa...jangan lupa tinggalkan jejak. Thanks...

Susahnya jadi WartawanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang