Nara --Nayara Purwaadmadja-- terbangun lebih dahulu daripada alarmnya. Nara beranjak dari kasur membuka jendela kamarnya. Masih gelap? pikirnya. Nara melirik jam kecil di meja kecilnya. Jam menunjukkan pukul 05:10 pagi. Ia berjalan keluar menuju balkon lalu menghirup udara pagi yang masih bersih dari polusi.
Tiba-tiba ia berkeinginan untuk jogging hari ini. Naya bergegas mengganti pakaiannya, menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan membasuh muka lalu turun ke lantai bawah.
"SELAMAT PAGI EVERYONEEEE!" teriaknya namun tidak ada yang merespon.
"HELOOOO SPADAAAAAAA"
"MAAAAAAAAAAAA"
"PAAAAAAAAAA"
Hening tetap tidak ada respon. Alisnya mengerut, Nara celingukan melihat dapur tidak ada orang. Nara mengendikkan bahunya melangkah mengambil minum kemudian bersiap keluar rumah untuk jogging.
Sesampainya didepan rumah ia terhenti, "Kok aneh ya? kayanya ada yang kurang?" Nara melangkah kembali masuk ke rumahnya mengambil handphone yang tertinggal di kamarnya tak lupa dengan headphone kesayangannya.
Saat ia menuruni tangga ia melihat mama nya kembali sambil membawa barang belanjaan. Ia mengambil alih beberapa barang yang dibawa mamanya.
"Banyak banget belanjanya"
"Lah ngga boleh?" tanya mamanya sembari mengeluarkan beberapa sayuran.
Nara membantu mamanya mengeluarkan barang belanja dan memasukkan ke dalam kulkas.
"Gapapa si, mama keluarnya sendiri?"
"Tadi sama papa kamu, tapi abis nganterin mama tiba-tiba ijin keluar lagi."
Nara menyipitkan matanya. "Pagi-pagi gini? tumben"
"Kamu sendiri mau kemana?"
"Jogging"
"Kamu?" mamanya terkekeh tidak percaya. "Kepentok apa kamu tiba-tiba mau jogging?"
"Mama doang loh, anaknya mau olahraga malah diledekin" Nara mencibir. "Yaudah ah, Nara jogging sekarang" ujarnya memasang headphone sembari melangkah keluar rumah.
"Jangan capek-capek Raaa!"
"Iyaaa"
--0--
Nara melakukan pemanasan serta meregangkan otot otot yang menurutnya sudah kaku.
Ia memutar kepalanya, "Krek" Memutar lengan, "Krek" Memutar bahu, "Krek" Menekuk sikunya ke kanan dan ke kiri, "Krek" Memutar pergelangan kaki "Krek"
"AH GILA, BERAPA BULAN GUE GA PERNAH OLAHRAGA?!"
"Tua amat badan gue digerakin dikit aja bunyi" Gumamnya kesal.
Nara merogoh ponselnya di kantong, menyetel lagu yang terhubung dengan headphonenya.
Baru beberapa langkah Nara melangkah menjauh dari rumahnya, tiba-tiba seseorang menabraknya hingga jatuh tersungkur.
"WOI GAADA MATA LU YAAA?!??!!!?!?"
--klasik sih tapi emang jatoh beneran ini heh--
Seseorang yang menabraknya pun berbalik melihat keadaan korban yang ditabraknya. Ia meringis, "Sorry sorry sorry, kamu gapapa?"
Nara membulatkan matanya, "HAH?!!? NGGA PAPA?!?! SERIUSAN LO NANYA BEGINI?? YANG BENER-BENER AJA DONG PERTANYAANNYA!"
Laki-laki yang menabraknya membantu membersihkan tangan dan bajunya dari pasir dan kotoran yang menempel namun ia sudah beberapa kali menengok ke belakang dengan gelisah.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙴𝚙𝚑𝚎𝚖𝚎𝚛𝚊𝚕 𝙲𝚊𝚗𝚍𝚕𝚎𝚕𝚒𝚐𝚑𝚝 | Jaemin
FanfictionNara melirik laki-laki di depannya, laki-laki ini dikejar-kejar oleh wartawan. Nara menyipit, ia memperhatikan laki-laki tersebut dari kepala hingga kaki. Biasanya orang yang dikejar wartawan orang penting. Semacam, seorang seleb? Ia menganga menutu...