1. Kelas Aneh

368 18 16
                                    

Author POV

"SANDRA, BANGUN!!!" teriak Ibu Sandra sambil menggoyangkan tubuhnya yang masih terbalut selimut. Dia hanya menjawabnya dengan nada malas dan dengan mata yang masih terpejam, "Jam berapa bu?"

"JAM TUJUH KURANG SEPULUH MENIT!!!" balas Ibunya lantang dengan menekankan setiap kata yang diucapkannya.

Saat itu juga mata Sandra langsung terbuka lebar. Ibunya langsung meninggalkan kamar Sandra saat melihat Sandra tergopoh-gopoh beranjak dari tempat tidur. Sandra berlari dengan gesit menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Dia hanya menggosok gigi, cuci muka, berganti pakaian seragam SMP, lalu menyemprotkan parfum ke badannya dengan sangat cepat. Dia tidak mandi, karena itu terlalu lama.

***

"TIIIN...TIIIN," bunyi klakson sepeda motor matic merah milik Ibu Sandra terdengar sangat keras. Sandra berlari menuruni anak tangga untuk menuju lantai satu dikarenakan kamarnya berada di lantai dua. Setelah memakai sepatu dan kaus kaki di lantai satu, dengan segera ia menggendong tas ranselnya yang berada di sebelah anak tangga terakhir. Setelah itu ia langsung berlari dan menaiki matic merah itu. Saat di jalan, Sandra bertanya pada Ibunya yang memiliki nama yang indah, Amira Salsabila,

"Bu, kakak kok nggak ada di kamarnya?"

"Sudah berangkat, tadi gengnya ke rumah semua buat jemput dia, tadi awalnya Ibu kira ada apaan, soalnya banyak banget yang jemput dia, padahal Azar kan bawa motor sendiri," balas Ibunya memberitahu Sandra. Kakaknya bernama Ubaid Azaria Muamar, Azar bersekolah di SMA Harapan Bangsa.

"Oh, yasudah," jawab Sandra dengan santai.

Tiba-tiba ponsel Sandra yang ada di sakunya bergetar, Sandra melihat layar ponselnya dan ternyata ada nama seorang cowok di layarnya, Raka Abdurahman, teman sekolah Sandra tetapi berbeda kelas. Raka mengirim SMS kepada Sandra, "Hari ini sekolah nggak, San?" tanya Raka kepada Sandra. Sebenarnya Sandra awalnya tidak tahu siapa yang memberi nomornya kepada Raka, awalnya dia juga tidak tahu kalau itu nomor Raka, dia tahu itu nomor Raka karena Raka sendiri yang memberitahunya dulu.

"Ini di jalan, Ra," balas Sandra. Setelah itu Raka tidak membalasnya lagi.

Motor Ibu Sandra berhenti tepat di depan SMP Nusa Indah yang sudah sangat sepi. Setelah pamit kepada Ibunya, Sandra langsung bergegas masuk untuk melewati gerbang menyeramkan itu, gerbang sekolah. Setelah melewati gerbang itu, Sandra mengelus dada karena lega, takut dia terlambat.

Belum selesai mengelus dada, ada yang menepuk bahu Sandra sambil berkata, "Mau kemana kamu?" Sandra tahu itu suara siapa, itu suara guru BK yang selalu menjaga gerbang sekolah setiap pagi, dan yang menandakan jika dia terlambat.

"Kamu murid pindahan 3 minggu lalu, kan?" tanya Bu Nanik dengan tegas setelah mengamati wajah Sandra.

"I-iya bu," jawab Sandra dengan gugup.

"Murid teladan ya, baru pindah sudah berani buat masalah," timpal Bu Nanik dengan lembut, tetapi menyeramkan.

"Kamu lupa kalau kemarin lusa sudah diumumkan, kalau yang telat akan mendapatkan hukuman keliling setiap kelas dengan membawa kertas berukuran besar yang bertuliskan alasan kamu telat?" tanya Bu Nanik dengan tegas, lebih tepatnya itu bukan pertanyaan, melainkan pernyataan.

"Ayo, tulis alasan kamu kenapa kok bisa telat, oiya siapa nama kamu nak?" Timpal Bu Nanik dengan memberikan kertas putih besar. "Alexandra Nada Muamar, bu," jawab Sandra sambil mengambil kertas itu, lalu dia menuliskan alasan mengapa dia terlambat. Sebenarnya, Sandra tidak tahu mengapa orang tuanya memberi nama 'Alexandra' yang tampak seperti nama orang barat. Setelah selesai menulis, Bu Nanik menyuruh Sandra dan 2 siswa lain yang tidak sandra kenali dan yang juga telat, untuk memasuki setiap kelas, lalu menunjukkan kertas yang berisi alasan mengapa mereka terlambat itu di depan setiap kelas, dan meminta tanda tangan kepada guru yang ada di setiap kelas.

***

Setelah memasuki berbagai kelas, Sandra akhirnya memasuki kelas 8-e, Sandra dan 2 siswa lain tadi merasakan hal aneh, karena di kelas itu sama sekali tidak ada yang menertawakan mereka, berbeda dari kelas lain yang tadi sudah mereka masuki. Murid kelas 8-e hanya tersenyum hangat kepada mereka bertiga.

***

Setelah berkeliling untuk memasuki setiap kelas, akhirnya Sandra dan 2 siswa yang terlambat tadi memasuki kelas mereka masing-masing. Kebetulan, kelas Sandra sedang tidak dijaga oleh guru pelajaran pertama. Sandra duduk di bangkunya yang berada pada baris ketiga dari depan. Sandra duduk bersama sahabatnya, Ghina. Sandra hanya melamun-memikirkan suatu hal, dan tidak mendengarkan Ghina yang sudah mengoceh sedari tadi.

~~~

Lantas, apa yang membuat Sandra melamun sampai tidak mendengarkan sahabatnya itu?

Mengapa kelas 8-e tidak menertawakannya?

Apakah murid kelas 8-e sebenarnya adalah anak yang baik?

Ataukah senyum mereka hanya tipuan semata untuk membuat Sandra menyukai seluruh murid kelas 8-e yang terkenal bandel itu?

Ataukah dibalik senyum itu terdapat dendam yang mendalam karena iri kepada Sandra yang sudah sedikit populer di SMP Nusa Indah?

Yuk, bantu vote dan comment untuk mencari jawabannya! Vote dan comment kalian sangat berarti dan berharga buat akuuu :)

Melepas Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang