Hari ini Karin bangun 15 menit lebih awal. Dia bersiap - siap dengan sangat santai. Entahlah, mungkin mood nya sedang baik hari ini.
"Parfum, bedak, jam, sip. Perfect, kamu cantik banget hari ini karin!"
Entahlah, dengan percaya dirinya karin berbicara seperti itu didepan cermin. Ya tak bisa dipungkiri, ia memang cantik.
"Tumben pagi gini udah slesai siap-siap. Kesambet apaan kamu nak?"
"Dih, mamaaa,! Anaknya bangun siang salah, bangun pagi juga"
"Haha, yaudah makan sana nasi gorengnya. Mama mau buat kopi buat papa dulu. Eh, hari ini kamu di anterin papa aja ya? Mobil mau mama service dulu, pintunya agak goyang kayaknya."
"Hmm, yaudah sih ma. Iya, aku makan dulu."
"Pulangnya sama nara aja ya, ato sama pacar kamu. Kamu udh punya pacar belum sih rin? Kenalin dong sama mama"
"Maa, masih pagi. Plis deh ah"Keduanya tertawa. Karin berangkat kesekolah dengan papanya. Pagi ini cuaca sedang tidak baik, tapi baik untuk karin. Yap, sedari kecil karin suka banget sama hujan. Aromanya, rintikannya, suaranya. Rasanya lega saat hujan turun, katanya.
"Jaketmu mana karin? Hujannya deras loh."
"Yahh, ketinggalan di kamar pah. Yaudah deh gapapa, sekali - sekali. Hehe"
"Yaudahh, jangan main air ya anak gadis papa."
"Pah, karin udah gede pah"
"Haha, yaudah sana turun. Itu payungnya di pojokan"Cpratttt
"Omg!! Baju guee!! Woii turun loo!"
"Eh maaf maaf, gue gasengaja."
"Buka helm lu! Maaf maaf!"
"Kan gue gak .. "
"Chris?!"
Tiiinnn
Posisi karin dan chris persis seperti adegan film romantis yang sering ditonton oleh karin dan nara. Sepayung berdua, rapat, dan saat hujan. Karin berkedip - kedip sangat cepat. Raut wajahnya yang tadi kesal berubah jadi sangat polos. Pipinya merah. Sangat. Berterimakasihlah kepada motor yang tiba - tiba klakson mereka sehingga terciptalah momen indah ini.
"Gapapa lu? Woi, jawab woi"
Karin kembali terdiam sambil mengerjap - erjap. Mungkin saraf diotaknya masih berusaha mencerna kejadian yang dia alami sekarang ini.
"Ge, geser lu! Apaan sih numpang numpang di payung gue! " karin menarik payungnya.
"Eh eh eh, jangan dong! Gue juga gamau basah kali! Dah naik kemotor, payungingue dlu buat markir"
Anehnya karin nurut nurut aja sambil mengangguk - angguk.Dikelas
Karin masih saja termenung memikirkan suatu adegan dimana dia menjadi peran utama. Kebiasaanya, melanjutkan suatu kejadian nyata menjadi suatu khayalan di imajinasinya. Ya, dia masih terlarut dalam kejadian tadi pagi. Entahlah, mungkin karin benar - benar sudah jatuh hati pada christian.
"Pagi karin cantik" ucap dika
"Apaan sih dik, ga berubah juga lu dari smp! Haha. Kita sekelas lagi ni? Haha jodoh ni gue sama lu!"
Dika nge blush . "Maunya gitu rin, jodoh. Tapi apa daya temen gue satu ini udah punya pacar sekarang. Gue ganyangka lu pacaran sama sepupu gue, si chris haha!"
"Heh, sepupu!? Lu,, lu tau darimana soal gue sama chris?"
"Yah tau lah, asal lu tau. Lu sama christian udah jadi inceran kakak - kakak senior dari awal masuk SMA. Mana enggak? Klian mah udah kayak raisa sama hamish wkwk! Cantik ganteng. Jadi wajar kalau gosip soal lu berdua udh kesebar ke penjuru dunia"
"Gue ganyangka bakat hiperbola lu makin berkembang. Tambah LEBAY aja lu dik!"
"Gapapa, rin yang penting asik. Haha. Lu duduk sama siapa? Gue ya disini?"
"Eh eh eh eh, disini meja gue. Minggir lu!" Bentak nara yang tiba - tiba muncul dan duduk disamping karin.
"Eh bisul gajah udah dateng. Yaudah ya rin, gue cari tempat duduk dulu."
"Woii, kurang ajar banget luu!"
"Sabar nar. Masih pagi haha"
"Kesambet apaan lu dateng pagi?"
"Kesambet kuntilanak!"Kantin
"Gue pesen makanan ya rin, lu duduk aja deh gapapa."
"Bilang aja lu mau modus sama kakak yang antri disono kan? Aelah, yowes sono. Es teh manis nya jangan lupa!"
Nara mengacungkan jempol sambil tersenyum manis pada karin. Karin duduk di salah satu bangku panjang di kantin itu. Ia mengeluarkan handphone nya, dan mulai ngotak - ngatik sosmednya.
"Em, chris. Kamu beneran pacaran sama cewek jelek dan sok sokan itu?" Ucap seorang cewek dengan intonasi dilebih - lebihkan, sok manja.
"Apaan ai mel, dah diem sono"
Karin tak sengaja duduk tepat di belakang Chris, ya pacarnya itu dan tak sengaja mendengar percakapan mereka.
"Yaa tinggal jawab aja kok chris."
"Enggak, kita cuma pura - pura doang. Puas?"Degh!
"Nih rin. Ayo kita makannn!"
"Ahh, iya raa"
Seketika mood karin berubah 180 derajat. "Pura pura doang" . Kata itu terus terngiang di kepalanya. Entah mengapa dadanya terasa sesak, rasanya ingin menangis. Tapi masa iya, ucapan Christian yang membuatnya seperti itu ?Ps : yuhuuu! Im comeback!! 😘💋 maafkan aku yg kelamaan publish. Ku sangat sibuk sama semua urusan, masalah dan kendala yang ada di hidupku. (Aihh, sinetron banget haha!) pkoknyaa hope you enjoy guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
Different
RomanceDisaat cinta jatuh pada orang yang salah. Disaat cinta itu ada namun tak dapat bersatu. Disaat pilihan itu datang apa yang dapat aku lakukan?